Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

45

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian penyusun. Instrumen dalam penelitian penyusun berupa angket yang berisi pernyataan- pernyataan tentang Sosialisasi Perpajakan, Pemahaman Prosedur Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak. Data yang digunakan dalam penelitian penyusun adalah data kuantitatif yang disebarkan pada responden berupa angket yang ditujukan kepada Wajib Pajak PBB P2 di Kota Magelang. Responden diminta memberikan penilaian berupa angka tentang Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak PBB P2 di Kota Magelang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena. dalam menjawab setiap butir pernyataan dalam angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengembangan yang dilakukan oleh Danny Ariesta Nur A. Pada penelitian ini, setiap item pernyataan akan diberi 4 pilihan jawaban. Pilihan jawaban pernyataan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Setuju diberi nilai 4 2. Jawaban Setuju diberi nilai 3

3. Jawaban Tidak Setuju diberi nilai 2 4. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1

46 Kisi-kisi instrumen bertujuan agar penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikontrol dan dikoreksi. Kisi-kisi instrumen penelitian terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Berikut adalah Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian. Variabel Indikator No. Butir Jumlah Kepatuhan Wajib Pajak Y Melaporkan pajak dengan benar dan tepat waktu 1, 2, 3 6 Membayar pajak tepat waktu 4, 5, 6 Sosialisasi Perpajakan X 1 Tatacara sosialisasi pajak 1, 2, 3 12 Frekuensi sosialisasi pajak 4, 5, 6 Kejelasan sosialisasi pajak yang diberikan Petugas pajak 7, 8, 9 Pengetahuan perpajakan 10, 11, 12 Pemahaman Prosedur Perpajakan X 2 Pendaftaran objek pajak 1, 2, 3 9 Tatacara pengisian SPOP 4, 5, 6 Waktu pembayaran tepat 7, 8, 9

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukan kesesuaian suatu alat pengukur atau instrumen itu mengukur apa yang ingin di ukur, sedangkan menurut Sutrisno Hadi 1991: 17 “suatu instrumen sahih apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yng hendak diukur ”. Cara mengukur validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson pada taraf signifikansi 5 Suharsimi Arikunto, 2006: 146. Dengan rumus sebagai berikut: 47 Keterangan: : indek korelasi tiap item : jumlah subjek ∑X : Jumlah skor item Y : jumlah skor total XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X² : jumlah kuadrat skor item ∑Y² : jumlah kuadrat skor total Dalam angket penelitian berjumlah 27 butir pernyataan yang disajikan dengan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden yang dibagi dalam 3 kelurahan yang mewakili setiap kecamatan. Kecamatan Magelang Selatan diwakili oleh Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Tengah diwakili oleh Kelurahan Cacaban dan Kecamatan Magelang Utara diwakili oleh Kelurahan Wates. Setiap kelurahan di ambil 10 orang responden. Responden yang dipilih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Dewasa secara usia minimal 17 Tahun sudah ber KTP, pernah membayar PBB, dan sehat secara mental.

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pengaruh Sosialisasi, Pelayanan Fiskus, dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Ponorogo

0 23 15

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN.

0 1 9

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Peralihan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Pajak Daerah Di Kota Surakarta bab1

0 0 25

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

KINERJA PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (UPT PBB-P2) KECAMATAN SERANG KOTA SERANG

0 0 197

ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAERAH PADA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAYANAN PAJAK DAERAH (UPPD) PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA

0 0 147