Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan Secara Elektronik eMonitoring

III-9 Gambar 3.7. Skema Integrasi Aplikasi Emonitoring+SIRUP+SPSE b. Melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan SPSE kepada Pokja ULP dan Penyedia Jasa. Pelatihan dilakukan untuk memastikan pengguna dapat menggunakan sistem dengan baik karena terdapat beberapa perbedaan penggunaan SPSE bila dibandingkan dengan Sistem eProcurement Kementerian PUPR seperti: kode akses Ketua Pokja yang sangat menentukan dalam pelaksanaan eProcurement, dokumen pengadaan yang tidak dapat dihapus setelah di- upload, pemberian penjelasan online, penggunaan Aplikasi Pengaman Dokumen Apendo untuk membuka dokumen penawaran dan sebagainya. Pelaksanaan dan Pengelolaan SPSE dilakukan secara terpusat di Pusat Data dan Teknologi Informasi Pusdatin Kementerian PUPR oleh Tim Pengelola LPSE yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri No. 467KPTSM2015 Tentang Tim Pengelola LPSE Kementerian PUPR. Pelaksanaan eProcurement TA 2016 telah dimulai sejak bulan Agustus 2015 melalui aplikasi SPSE. III-10

3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA

3.3.1 Pagu Anggaran

DIPA APBN 2015 meningkat Rp 74,20 T menjadi Rp 119,65 T dengan kronologi sebagai berikut: 1. Tahun 2014, Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri melaksanakan proses penyusunan program dan anggaran dilaksanakan melalui forum Konsultasi Regional, kemudian dilakukan penajaman pogram dengan Komisi V DPR-RI dan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. 2. Tahun 2014, Komisi V DPR dan Kementerian PU sebelum dilakukan penggabungan menjadi Kementerian PUPR menyetujui alokasi anggaran definitif RAPBN TA. 2015 untuk fungsi dan program KementerianLembaga Mitra Kerja Komisi V DPR RI. Kementerian PU Pagu Anggaran 2015 sebesar Rp 74,204 Triliun terdapat tambahan dari: Gaji 6 sebesar Rp 46 Miliar, Kenaikan uang makan sebesar Rp 5.000 ribu, dan Tambahan Anggaran sebesar Rp 7,15 Triliun sehingga Alokasi Anggaran Kementerian PU APBN 2015 sebesar Rp 81,338 Triliun. 3. Alokasi Anggaran TA. 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp. 81,338 Triliun dan Kementerian Perumahan Rakyat sebesar Rp. 4,621 Triliun, sehingga total Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp. 85,959 Triliun. Alokasi tersebut berkurang sebesar Rp. 1,047 Triliun yang direalokasi ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang, sehingga Alokasi Anggaran TA. 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp. 84,912 Triliun Sesuai dengan surat Plt. Sekretaris Jenderal a.n Menteri PUPR nomor KU.01.01-Mn607 tanggal, 03 Desember 2014. 4. Penajaman Alokasi Tambahan Anggaran Kementerian PU-PR dalam RAPBN-P TA. 2015 semula sebesar Rp 35,308 Triliun berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S- 876MK.022014 tanggal 24 Desember 2014 menjadi sebesar Rp 33,308 Triliun dengan rincian sebagai berikut: 1 Pembangunan Sektor Unggulan sebesar Rp 8,450 Triliun; 2 Pemenuhan Kewajiban Dasar sebesar Rp 9,108 Triliun yang terdiri dari Peningkatan Kualitas Hidup sebesar Rp 5,400 Triliun dan Rumah Susun, Rumah Khusus dan Peningkatan Kualitas Rumah sebesar Rp 3,708 Triliun; 3 Pengurangan Kesenjangan Antar Wilayah sebesar Rp 10,000 Triliun; 4 Infrastruktur Konektivitas sebesar Rp 5,750 Triliun sesuai surat Menteri PU- PR nomor KU.01.05-Mn683 tanggal, 31 Desember 2014. 5. Pagu Kementerian PUPR sejumlah 118,22T mendapatkan tambahan sebesar 1,436 triliun untuk Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Bina konstruksi, Balitbang, BPIW, dan BPSDM. 6. Pagu akhir DIPA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat TA 2015 berdasarkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN online oleh Kementerian Keuangan adalah sebesar Rp sebesar Rp 119,65 triliun, dengan rincian Rupiah Murni Rp 110,99 triliun, dan PHLN Rp 8,66 triliun.