Program Generik, merupakan program-program kementerian PU dan Perumahan Rakyat

II-11

2.3 Metode Pengukuran

Pengukuran 15 lima belas sasaran strategis Kementerian PUPR tahun 2015 dilakukan melalui survei tersendiri dan pengukuran berbasis outcome outcome based, dengan rincian cara pengukuran sebagai berikut:

2.3.1 Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR antardaerah, antar

sektor dan antar tingkat pemerintahan Kementerian PUPR menjadikan konsep tiga pilar utama kerangka pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi yang berdaya saing, pembangunan sosial yang inklusif, dan pelestarian lingkungan hidup melalui ketepaduan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah antarsektor, antardaerah dan antarpemerintahan sebagai fokus bagi sasaran program dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019,yaitu : 1. Meningkatnya keterpaduan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah antarsektor, antardaerah dan antarpemerintahan. 2. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran. Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah yang menjamin keterpaduan antar sektor, antardaerah,dan antarpemerintahan untuk mengurangi disparitas dan meningkatkan pertumbuhan dengan cara: 1. Menyusun kebijakan dan strategi dan rencana Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah. 2. Mengembangkan rencana Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah kawasan strategis baik perkotaan maupun non perkotaan. 3. Menterpadukan dan mensinkronkan program Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah. 4. Melaksanakan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan Pengembangan Wilayah. Sehingga dengan prinsip keterpaduan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan seluruh masyarakat diberi ruang yang seluas-luasnya dalam proses menterpadukan,maupun meningkatkan kualitas hasil keterpaduan pembangunan. Hasil Keterpaduan infrastruktur PUPR dengan Pengembangan Wilayah adalah berkurangnya disparitas dan meningkatnya pertumbuhan kawasan proporsional yang dirasakan oleh masyarakat secara terus menerus, berkelanjutan, dan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan Keterpaduan infrastruktur PUPR diperlukan II-12 sinergitas dan efisiensi baik dalam proses perencanaan, pemrograman maupun pelaksanaan dan terukurnya dampak ekonomi keterpaduan perlu perbaikan berkelanjutan dalam: 1. Peningkatan kapasitas kelembagaan pembagian kewenangan dan peran. 2. Penyediaan skema dan sumber pembiayaan non APBN dan investasi. 3. Harmonisasi Regulasi kerangka regulasi untuk menterpadukan. 4. Evaluasi dampak manfaat infrastruktur yang telah terpadu. Sasaran Pengukuran: Dengan mengukur keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan, maka akan diketahui efektifitas program-program Kementerian PUPR yang ditujukan untuk menterpadukan pembangunan Infrastruktur masing- masing sektor di bidang PUPR di dalam kawasan, antar kawasan maupun antar WPS sesuai dengan daya dukung dan daya tampung kawasan serta fungsional lingkungan fisik terbangun yang terpadu dalam lokasi, besaran dan waktu. Cara Pengukuran: Membandingkan infrastruktur PUPR yang berhasil diterpadukan di dalam kawasan di tahun 2015 dibandingkan total infrastruktur PUPR di dalam Kawasan yang telah dibangun sebelumnya hingga akhir tahun 2015, serta dikombinasikan melalui pembobotan dengan faktor-faktor non fisik antara lain aspek keterpaduan perencanaan termasuk regulasi, kesinkronan pemrograman, keterpaduan pelaksanaan serta manfaat ekonomi berkurangnya disparitas dan meningkatnya pertumbuhan kawasan. Target : 80 pada 35 WPS Periode Pengukuran : setiap tahun Lead Lag? : Lag Data Source : Data dari masing-masing Kawasan Strategis baik perkotaan maupun non perkotaan pada 35 WPS yang diterpadukan dari Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah Asumsi : Ketersediaan data eksiting infrastruktur bidang PUPR yang telah terbangun lengkap baik dari direktorat Jenderal di bawah Kementerian PUPR maupun pemerintah daerah terkait bidang PUPR