68
terlihat siswa lebih banyak yang diam dari pada bertanya
atau pun kurang aktif. dua anggota kelompok
6 Guru belum memanfaatkan
waktu diskusi
secara maksimal,
sehingga proses
diskusi memakan
waktu banyak.
Guru memberikan waktu 5 menit untuk membcakan hasil
diskusi
Pada siklus I terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut dapat diketahui adanya
peningkatan pencapaian KKM. Akan tetapi hasil belajar yang diperoleh belum optimal, hal ini dikarenakan sebagian siswa belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Partisisipasi siswa dalam diskusi kelompok buzz group terlihat masih kurang, baik dari segi
bertanya maupun memberi tanggapan. sebagian anggota kelompok masih terlihat malu dan kurang berani dalam menyampaikan
pendapatnya ataupun pertanyaan. Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka perlu diadakan
tindakan pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan tindakan planning
Pelaksanan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 23 Juni 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada pukul 07.00-08.10 WIB. Sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan
69
pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada pukul 07.35-08.45 WIB.
perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas ,pada siklus II, antara lain:
1 Peneliti dan guru menyiapkan materi yang akan disampaikan
kepada siswa. 2
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. 3
Menyusun lembar observasi guru. Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan
guru selama pelaksanaan pembelajaran. 4
Menyusun LKS. 5
Membuat instrumen soal. Tes diberikan pada akhir pertemuan siklus II untuk mengetahu
tingkat pemahaman yang diperoleh siswa. Soal tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.
b. Pelaksanaan Tindakan acting
1 Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Juni 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada pukul 07.35-08.45
WIB. garis besar materi pada pertemuan pertama adalah melaksanakan hasil keputusan bersama melalui musyawarah.
Proses kegiatan pembelajaran pada pertamuan pertama dapat dideskripsikasn sebagai berikut:
70
a Kegiatan awal
Guru megawali pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak siswa berdoa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa. Pernahkah kalian melaksanakan hasil keputusan bersama dengan cara bermusyawarah?. Sebagian
siswa menjawab “ya Bu”. “Ibu guru berkata lagi:” Nah, tahukah
kalian saat diskusi kelompok kalian akan melakukan musyawarah untuk mndapatkan kesepakatan secara bersama. Untuk itu dalam
diskusi dibutuhkan pasrtisipasi dan kerjasama yang baik. Kemudian
guru melanjutkan
apersepi bahwa
dengan bermuyawarah, semua orang terlibat dalam mengambil keputusan.
Dari apersepsi tersebut guru mengaitkan apersepsi dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan materi sambil
memancing siswa dengan tanya jawab agar siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Saat guru melakukann tanya
jawab, guru bertanya kepada siswa yang diam. Hal tersebut guna memancing siswa untuk aktif.
b Kegiatan inti
Siswa dibagi kedalam kelompok buzz group dengan bimbingan guru. Anggota kelompok sesuai dengan kelompok
pertemuan sebelumnya dan tempat duduk diatur secara berhadapan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah semua kelompok
sudah bergabung, guru menyampaikan aturan yang dipatuhi setiap
71
anggota kelompok saat melaksanakan diskusi. Masing-masing kelompok memilih satu perwakilan yaitu ketua sebagai pembaca
hasil diskusi serta sekretaris yang mencatat hasil disksusi. Selanjutnya perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil
LKS. Sebelum pelaksanaan diskusi, guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang kurang dipahami pada LKS.
Saat pelaksanaan diskusi guru berkeliling memantau kerja masing-masing kelompok dan memberikan kesempatan bertanya
tantang hal yang kurang dipahami. Kemudian guru meminta kepada setiap perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil
kerja kelompoknya dengan waktu maksimal lima menit. Kelompok lain memperhatikan kelompok penyaji agar hasil diskusi kelompok
penyaji bisa dipahami. Setelah selesai membacakan hasil diskusi, guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok,
untuk keefektifan suasana diskusi guru meminta kepada setiap kelompok memberikan pertanyaan. Masing-masing kelompok
diwakili dua orang penanya. Kemudian sekretaris penyaji mencatat hasil pertannyaan dan tanggapan dari kelompok lain, sekaligus
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban yang kurang dipahami akan diluruskan oleh guru agar pokok pembahasan tidak
melebar. Setelah diskusi selesai, kelompok penyaji membuat kesimpulan dan persentasi selanjutnya dilanjutkan kelompok lain.
Setelah semua kelompok sudah selesai membacakan hasil
72
diskusinya, maka guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pokok permasalahan yang telah didiskusikan serta guru me-review
kembali jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari siswa. c
Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan untuk
menajamkan pemahaman siswa. Selanjutnya menutup pelajaran dengan salam.
2 Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Juni 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada pukul 07.35-08.45 WIB. Pada
pertemuan kedua pokok pembahasan adalah hambatan serta akibat tidak mematuhi keputusan bersama.Kegiatan proses pembelajaran pada
pertemuan kedua dapat dideskripsikan sebagai berikut: a
Kegiatan awal Guru mengucap salam dan meminta siswa untuk berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya, pernakah kalian melanggar
keputusan bersama? Apa bila keputusan bersama tidak dipatuhi maka tujuan dari keputusan tersebut tidak akan tercapai.
Selanjutnya guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari agar siswa
paham tentang materi sebelumnya. Kemudian guru mengaitkan
73
materi dengan tujuan pelajaran serta menyampaikan garis besar pokok pembahasan.
b Kegiatan inti
Guru meminta kepada siswa untuk membentuk kelompok buzz group, saat pembentukan kelompok, siswa sudah paham
tentang apa yang dilakukan saat diskusi, tanpa guru membacakan aturan diskusi. Untuk tetap mengingatkan siswa, sebelum diskusi
dimulai guru membacakan aturan diskusi yang akan dipatuhi seluruh anggota kelompok. Kemudian guru memanggil perwakilan
kelompok untuk mengambil LKS. Kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan LKS dengan melakukan diskusi bersama teman
kelompok. Sementara guru mengawasi dikusi kelompok dengan mnegamati setiap kelompok.
Kegiatan selanjutnya perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. Selanjutnya kelompok
lain diberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saat kelompok penyaji selesai membacakan hasil diskusinya. Guru
membimbing siswa saat bertanya, guru memberikan kesempatan setiap kelompok yaitu dua orang sebagai perwakilan dari kelompok
untuk memberikan pertanyaan. Kesempatan bertanya diberikan kepada anggota kelompok yang belum bertanya pada pertemuan
sebelumnya. Hal ini ditentukan guru untuk keefektifan diskusi dan melatih keberanian siswa saat bertanya maupun memberikan
74
tanggapan ataupun ide dari masing-masing kelompok. Kemudian kelompok penyaji menjawab pertanyaan dari setiap kelompok
dengan bimbingan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa. Setelah semua kelompok membacakan hasil diskusinya,
maka siswa dan guru menyimpulkan secara keseluruhan pokok permasalahan yang telah didiskusikan serta me-review kembali
jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari siswa untuk perbaikan selanjutnya. Saat meminta pendapat siswa terlihat siswa
mulai berani saat memberikan pendapat walaupun terkadang pendapat beberapa siswa masih kurang benar, namun hal ini dapt
diluruskan oleh guru. c
Kegiatan akhir 1
Guru memberikan soal evaluasi kepada masing-masing siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa salama proses
pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II. 2
Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. Dari hasil evaluai yang telah dikerjakan masing-masing siswa pada
siklus II dapat dilihat dari tabel 5 berikut ini: Tabel 10. Data Hasil Belajar Siklus II
Jumlah Siswa
Persentase Rata-rata
Nilai Nilai
T BT
T BT
85,33 Tertinggi
Terendah 19
2 90
10 100
70 Keterangan:
T = Tuntas BT = Belum Tuntas
75
Berdasarkan tabel 9 dapat di lihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh adalah 85,33. Siswa yang belum mencapai KKM adalah
sebanyak 2 siswa atau 10 dan yang telah mencapai KKM adalah sebanyak 19 siswa atau 90,. Jika dilihat dari hasil belajar siswa pada
siklus II dapat diketahui, bahwa pada siklus II terdapat respon yang baik pada peningkatan hasil belajar dengan penggunaan metode diskusi tipe
buzz group. Dari tabel tersebut terdapat nilai siswa yang tertinggi adalah 100 dan terendah 70. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan karena
adanya respon positif pada siswa dan memancing siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran maupun diskusi.
Dari hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukan bahwa kriteria keberhasilan penelitian telah tercapai pada tindakan siklus II. Pada siklus
II dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus II pencapaian indikator keberhasilan siswa sudah tercapai KKM yaitu 80, pada mata
pelajaran PKn. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan, maka penelitian dianggap telah berhasil sehingga penelitian dihentikan pada siklus II
pertemuan kedua
c. Hasil pengamatan Observing
Observasi sama seperti pada siklus I. Observasi dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil pengamatan pelaksanaan
pembelajaran oleh guru, dilakukan oleh peneliti selama proses
76
pembelajaran. Pada siklus II peneliti melihat adanya peningkatan serta pembelajaran berjalan dengan baik dari pada pertemuan sebelumnya.
Pelaksanaan pada proses pembelajaran sudah sesuai dengan RPP.Pada pelaksanaan diskusi buzz group terlihat kesiapan siswa
dalam mengikuti proses diskusi. Hal ini terlihat pada saat pengkondisian siswa ketika dibentuk dalam kelompok, pada siklus
pertama saat diskusi masih banyak anggota kelompok yang kurang aktif dan berpartisipasi pada saat diskusi, sehingga tidak terkontrol hal
tersebut karena pantauan guru masih kurang namun pada siklus kedua peneliti melihat siswa sudah paham seperti apa yang dimaksudkan
guru, hal tersebut karena pengertian yang diberikan guru berdampak positif pada siswa. Ketika guru menyampaikan akan dibentuk
kelompok diskusi, siswa langsung memposisikan dirinya pada teman kelompoknya yang telah dibentuk sebelumnya.
Pada siklus II terlihat bahwa siswa sudah paham tentang aturan diskusi, bahkan siswa meminta kepada guru untuk aturan tidak
dibacakan. Selain itu juga nampak keseriusan siswa dalam mengikuti proses diskusi, serta keberanian siswa saat bertanya ketika guru
menentukan setiap anggota kelompok yang mau bertanya diwakili dengan dua anggota kelompok dan yang mewakili kelompok dalam
bertanya adalah anggota kelompok yang sebelumnya belum bertanya. Pada saat pelaksanaan diskusi, guru membimbing dengan berkeliling
dari kelompok satu ke kelompok lain, sehingga hal ini juga membuat
77
pelaksanaan diskusi terlihat lebih tenang dan juga guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk bertanya hal-hal yang
kurang dipahami. Hal-hal yang membingungkan siswa tentang jawaban yang disampaikan penyaji diluruskan oleh guru. Ketika waktu
diskusi habis guru menyuruh siswa untuk kembali ketempat duduknya masing-masing. Beberapa siswa masih ada yang bertanya, pertanyaan
tersebut dijawab gurusaat siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi serta me-review kembali jalannya diskusi dengan meminta
pendapat siswa. d.
Refleksi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dari siklus I
sampai dengan siklus II mengalami peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Pelaksanaan siklus II terlihat lebih baik saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat diketahui pada tabel
dibawah ini: Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Pra Tindakan Siklus I
Siklus II T
BT T
BT T
BT Jumlah
9 12
10 11
19 2
Persentase 47
53 48
52 90
10 Rata-rata
65,85 73,09
85,33 Keterangan:
T = Tuntas BT = Belum Tuntas
78
Gambar 5. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan dan Ketidaktuntasan Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Dari data di atas dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada nilai
rata-rata kelas dan ketuntasan siswa. Jika dilihat dari data, dapat diketahui pada pra tindakan nilai rata-rata siswa adalah 65,85, pada
siklus I terjadi peningkatan menjadi 73,09. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 73,09 menjadi 85,23. Selain dari
peningkatan nilai rata-rata kelas, jumlah siswa yang mencapai KKM ≥75 juga mengalami peningkatan. Dari pra tindakan siswa yang
mencapai KKM adalah 9 atau 43, dan pada siklus I yang mencapai KKM adala 11 siswa atau 52 dan pada siklus II mengalami
peningkatan yang mencapai KKm sebanyak 19 Siswa atau 90. Oleh karena itu pencapaian kriteria keberhasilan pada pra tindakan belum
tercapai dikarenakan siswa yang mencapai KKM hanya 43 dari
79
jumlah keseluruhan siswa. Pada siklus I terjadi peningkatan yang mencapai KKM sebanyak 52, namun belum mencapai kriteria
keberhasilan. Pada siklus II mengalami peningkatan KKM menjadi 90. Dari data tersebut, maka penelitian ini telah mencapai kriteria
keberhasilan 80 dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Pencapaian kriteria keberhasilan terdapat pada siklus II. Peningkatan
ketuntasan dapat diperjelas pada diagram batang berikut ini:
Gambar 5 .Diagram Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
C. Pembahasan