11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Pembelajaran PKn
1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus- menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang NKRI.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap
aspek. Hal ini sanagat berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan,
secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan evaluasi di antaranya terletak pada penyelenggaraan
pendidika di sekolah, di mana guru memegang peranan utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik terhadap siswa
maupun masyarakat melalaui proses pengajaran dalam kelas. Mata pelajaran PKn ini merupakan suatu mata pelajaran yang
bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada Pancasila, undang-undang, dan norma-norma yang
berlaku dimasyarakat masih belum optimal disampaikan kepada siswa. Istilah pendidikan kewarganegaraan apabila dikaji secara
mendalam berasal dari kepustakaan asing, yang meiliki dua istilah, yakni
12
civic education dan citizenship education. Menurut Cogan 1999: 4 yang dikutip oleh Ahmad Susanto 2013: 224-225 menjelaskan kedua istilah
ini, sebagai berikut: a
Civic education, diartikan sebagai: the foundational course work in school designed to prepare young citizens for an active role in their
communities in their adul lives suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga Negara muda agar kelak
setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya. b
Citizhensip education atau education for citizhenship, diartikan sebagai: the more inclusive term and encompaseses both these in-
school experiences as well as out-of- school or ‘non formalinformal’
learning which takes place in the family, the religious organizations, the media etc, which help to shape the totality of the citizen.
Merupakan istilah generik yang mencakup pengalaman belajar di sekolah dan luar sekolah, seperti yang terjadi dilingkungan keluarga,
dalam oraganisasi keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media yang membantunya untuk menjadi warga negara
seutuhnya. Dari kedua istilah tersebut, civic education ternyata lebih cenderung
digunakan dalam makna yang serupa untuk mata pelajaran di sekolah identik dengan PKn, yang memiliki tujuan utama mengembangkan siswa
sebagai warga Negara yang cerda dan baik. Civic education atau pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebgai warga negar, dan secara khusus, peran pendidikan
13
termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar, dalam proses menyiapakan warga negara tersebut.
2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan