Metode Disukusi Tipe Buzz Group

22 c Topik-topik atau problema yang akan dijadikan pokok-pokok diskusi dapat diambil dari buku-buku pelajaran murid. d Mengusahakan penyesuaian yaitu dengan topik berat topik yang dijadikan pokok diskusi. e Menyiapkan dan melengkapi semua sumber data yang diperlukan, baik yang tersedia di sekolah maupun yang terdapat di lauar sekolah. Dari beberapa ketentuan-ketentuan di atas, maka kelemahan metode diskusi dapat dikurangi. Tercapinya proses diskusi tergantung pada kecakapan guru dalam membimbing proses berjalannya diskusi. Jika guru membimbing diskusi dengan baik maka proses diskusi pun dapat berjalan dengan baik.

3. Metode Disukusi Tipe Buzz Group

Dalam penggunaan metode diskusi dalam kelas seringkali terjadi keramaian yang membuat situasi diskusi tidak efektif. Hal tersebut terjadi karena pengaturan ataupun pengelompokkan suatu kelompok kurang terkontrol, hal-hal yang seringkali ditemukan ialah terkadang dalam suatu kelompok tidak ada yang mau mengalah, serta tidak menerima pendapat dari kelompok lain yang akan akan memicu keributan. Metode diskusi tipe buzz group merupakan kelompok kecil yang dibagi menjadi beberapa kelompok secara merata dan dalam sebuahh kelompok akan ditunjuk beberapa untuk mebimbing kelompok masing-masing demi tercapainya kelancaran diskusi. 23 Suprihadi Saputro 2000: 182 mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil buzz group discussion kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang. Tempat berdiskusi diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi diadakan di pertengahan pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud menajamkan pemahaman kerangka pelajaran, memperjelas penguasaan bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sementara Wina Sanjaya 2008: 157 mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi-bagi siswa dalam kelompok- kelompok dengan jumlah anggota 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya. Moejiono dan Moh. Dimyati 1993: 54, juga mengatakan jenis diskusi kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang. Diskusi kelompok kecil ini dilaksanakan di tengah-tengah jam pelajaran atau akhir jam pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka isi pelajaran, memperjelas isi pelajaran, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Adapun menurut J.J Hasibuan dan Moedjiono 2012: 20-21 mengatakan dikusi tipe buzz group merupakan satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri dari atas 4-5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan 24 mudah. Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi tipe buzz group merupakan diskusi kelompok kecil. Dalam setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang serta 4-5 orang. Diskusi dilaksanakan pada pertengahan ataupun diakhir pelajaran dengan tujuan menajamkan pemahaman siswa, memperjelas bahan pelajaran siswa serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain. Selain menajamkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran disisi lain metode diskusi tipe buzz group juga ada hasil belajar yang diharapkan. Menurut Suprihadi Saputro, dkk 2000: 182, hasil belajar yang diharapkan dalam penggunaan metode diskusi tipe buzz group ialah: agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda- beda tentang bahan pelajaran. Selain itu membandingkan interprestasi dan informasi yang diperoleh masing-masing individu yang dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi, sehingga dapat dihindarkan dari kekeliruan-kekeliruan. Sejalan dengan pemikiran Moejiono dan Moh. Dimyati 1999: 54- 55, yaitu agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang isi pelajaran. Selain itu juga untuk membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing individu. Sehingga dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, 25 informasi, dan interpretasi. Apabila hal ini tercapai, akan menghindarkan kekeliruan dalam menangkap isi pelajaran. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diharapkan ialah segenap individu dapat membandingkan persepsinya dari kelompok lain tentang materi pelajaran. Sehingga hal tersebut dapat saling memperbaiki pendapat dari setiap kelompok ataupun masing-masing individu. Metode diskusi tipe buzz group merupakan kelompok sebuah kelompok kecil yang beranggotakan tidak lebih dari 5 orang. Setiap kelompok yang beranggotakan tidak lebih dari 5 tentu hal ini akan membuat semua anggota dapat terlibat aktif dalam proses diskusi. Hal ini didukung oleh Ngadiran 1981 :34 yang mengatakan bahwa buzz group sangat populer populer dikalangan siswa karena dapat digunakan dalam suasana formal maupun informal. Formasi kelompok buzz group mangarah pada formasi yang didesain oleh Moejiono dan Moh. Dimyati 1993: 55, buzz group disebut kelompok kecil dapat digambarkan dibawah ini: 26 G M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M Gambar 1. Formasi kelas diskusi kelompok kcil tipe buzz group Proses diskusi tentu akan berjalan baik jika langkah-langkah diskusi telah ditentukan secara efisien. Langkah-langkah persiapan metode diskusi tipe buzz group mengarah pada langkah-langkah melaksanakan diskusi menurut Abdul majid 2014: 160-161, diantaranya sebagai berikut: 1 Langkah persiapan a Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. b Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. c Guru menentukan masalah yang akan dibahas. 2 Pelaksanaan diskusi a Guru memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi. 27 b Guru membagi dan mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok buzz group, yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa kemudian tempat duduk diatur secara berhadapan. c Melaksanakan diskusi tipe buzz group sesuai aturan main yang ditetapkan. d Guru membimbing dan berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk mengawasi proses berjalannya diskusi. e Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di hadapan kelompok lain. f Guru memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya. g Guru mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang dibahas, agar pembahasan tidak melebar. 3 Menutup diskusi a Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai hasil diskusi dengan bimbinga guru. b Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya. 28

C. Kajian Tentang Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Siswa Kelas V Sdn 01 Paseban Jumapolo Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 6

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN Penerapan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas X B MA Bustanul Ulum Pagerharjo Ke

0 3 16

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN Penerapan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas X B MA Bustanul Ulum Pagerharjo Ke

0 1 13

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Penerapan Metode Teams Games Tournament Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 0

0 1 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 15

PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Tanggungjawab Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V Semester I Sd Negeri I Gosono Kecamatan Wonose

0 0 15

PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI I Peningkatan Tanggungjawab Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sem

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MATERI Penggunaan Media Audio Dan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar PKN Materi Proklamasi Kemerdekaan Dan Konstitusi Per

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Pokok Zat Adiktif Dan

0 0 14