38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas classroom action research yang dilakukan secara kolaboratif dan partisupatif, artinya peneliti
tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama dengan guru kelas yang lain. Secara partisipatif bersama-sama dengan mitra peneliti akan
melaksanakan penelitian ini langkah demi langkah Suwarsih Madya, 2006:51-52. Penelitian ini menciptakan kolaborasi atau pasrtisipasi antara
peneliti dengan guru pendamping. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan
demikian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti senantiasa
terlibat, selanjutnya
peneliti memantau,
mencatat dan
mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kelas V SD N Suryodiningratan I.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2016 pada semester II tahun ajaran 20152016.
39
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Suryodiningratan I yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari laki-laki
yang berjumlah 13 siswa dan perempuan 8 siswa. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN Suryodiningratan I dikarenakan adanya sebuah
penemuan masalah yang terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Alasan dilakukannya penelitian karena berdasarkan
obeservasi yang dilakukan di kelas V khususnya terhadap mata pelajaran PKn peneliti melihat bahwa hasil belajar yang dcapai dalam pembelajaran
PKn masih kurang atau belum mencapai KKM.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar PKn melalui metode diskusi tipe buzz group.
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang terstruktur. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Wiajaya
Kusuma dan Dedi Dwitagama 2011: 20-21 menyatakan model Kemmis dan McTaggart merupakan pengembangan konsep dasar yang diperkenalkan oleh
Kurt Lewin. Hanya saja, komponen acting tindakan dengan obseving pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan.
40
Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart Wijayah Kusuma dan Dwi Tagama 2011: 21 pada hakekatnya
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dopandang satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran
kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada gambar di bawah, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangkat
komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Keterangan:
Siklus I : 1. Perencanaan I 2.Tindakan dan Observasi I
3. Refleksi I Siklus II : 1. Perencanaan II
2.Tindakan dan Observasi II 3.Refleksi II
Gambar 3. Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart
Dalam pelaksanaan penelitian ini, tiap siklus akan di laksankan dengan alur sebagai berikut:
1 Perencanaan I, meliputi penetapan materi pembelajaran PKn kelas V dan
penetapan waktu yaitu bulan juni 2016. 2
Pelaksanaan tindakan meliputi proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi tipe buzz group, yaitu siswa akan dibagi ke
41
dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan tempat duduk diatur secara berhadapan pada siswa di kelas V SDN
Suryodiningratan I. 3
Observasi dilaksanakan pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa
pada saat mengikuti pembelajaran dengan mnggunakan metode diskusi tipe buzz group yang di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4 Refleksi meliputi kegiatan mencari penyebab kemungkinan kekurangan-
kekurangan yang ada pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode dsikusi tipe buzz group. Berdasar penyebab
kekurangan yang ada kemudian dicari solusi perbaikan untuk dilanjutkan pada siklus berikutunya.
E. Rencana Tindakan Penelitian