Refleksi Deskripsi Penelitian Siklus 1

63

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I. Hasil tes belajar siswa di siklus I menunjukkan siswa yang sudah mencapai KKM ≥75 masih sebesar 51,3. Hal ini belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yaitu persentase siswa yang mencapai nilai KKM harus lebih dari atau sama dengan 75. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sudah mengalami peningkatan dari nilai rata-rata sebelumnya pada pra tindakan. Namun, nilai rata-rata kelas tersebut belum mencapai KKM, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah diterapkan pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes belajar siswa, ditemukan beberapa kekurangan dalam tindakan siklus I. Kekurangan-kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada tindakan di siklus berikutnya. Oleh karena itu peneliti melakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II dengan mempertimbangkan kekurangan-kekurangan tersebut. Peneliti membuat format dalam bentuk tabel untuk memudahkan membandingkan antara kekurangan pada siklus I dan apa yang akan dilakukan pada tindakan siklus II. Tabel berikut ini merupakan kekurangan pada siklus I dan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II. 64 Refleksi Siklus I Rencana Perbaikan Siklus II Guru melakukan percobaan awal secara sederhana dan belum menggunakan alat peraga dalam melakukan kegiatan percobaan awal. Guru melakukan percobaan awal dengan lebih baik dan menggunakan alat peraga untuk melakukan percobaan awal. Siswa kesulitan menentukan hipotesis dalam pembelajaran karena siswa belum dilibatkan secara langsung dalam kegiatan percobaan awal yang dilakukan guru Siswa dilibatkan dalam melakukan percobaan awal supaya mudah untuk menentukan hipotesis. Dalam kegiatan verifikasi guru sudah membagi siswa ke dalam kelompok kecil tetapi belum membimbing pembagian tugas setiap anggota kelompok sehingga masih ada siswa dalam kelompok yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan eksperimen mereka bermain sendiri dan melakukan tindakan yang mengganggu teman lain yang sedang bekerja untuk melakukan eksperimen. Guru membimbing pembagian tugas setiap anggota kelompok selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa yang pasif dengan menunjuk siswa tersebut untuk melakukan percobaan eksperimen dan memberikan pertanyaan pancingan agar siswa lebih aktif dalam melakukan eksperimen. Siswa masih sulit memahami langkah kerja yang ada di dalam LKS, setelah ditanya siswa menjelaskan bahwa bahasa yang ada di dalam langkah kerja dalam LKS ini masih sulit untuk dipahami karena bahasanya kurang praktis. Dalam penulisan langkah kerja LKS pada siklus II digunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa

3. Deskripsi Penelitian Siklus II