32
B. Kerangka Pikir
IPA adalah sebuah ilmu yang rasional dan obyektif mempelajari alam semesta dan segala isinya dan untuk memperolehnya diperlukan sebuah proses
ilmiah. IPA mempunyai beberapa dimensi tidak hanya dimensi produk atau pengetahuan itu sendiri tetapi juga diperlukan dimensi proses dalam memperoleh
ilmu tersebut. Metode eksperimen merupakan salah satu metode belajar yang dirasa cocok untuk mata pelajaran IPA karena metode belajar ini memiliki
IPA adalah sebuah ilmu yang rasional dan obyektif mempelajari alam semesta dan segala isinya dan untuk
memperolehnya diperlukan sebuah proses ilmiah.
Metode Eksperimen, dengan 6 langkah pembelajaran yaitu :
1. Percobaan Awal 2. Pengamatan
3. Dugaan Sementara 4. Verifikasi
5. Aplikasi Konsep 6. Evaluasi
Siswa dalam
proses pembelajaran:
1. Terlibat aktif 2. Melakukan aktifitas riil
3. Sikap ilmiah berkembang 4. Hasil pengetahuan lebih
tahan lama Prestasi
belajar kognitif
IPA meningkat
Salah satu metode pembelajarannya
.
menyebabkan
akibatnya
33
langkah-langkah yang didalamnya melibatkan siswa untuk aktif dalam melakukan serangkaian kegiatan ilmiah untuk membuktikan atau memperoleh suatu konsep
pengetahuan. Dalam metode eksperimen ini siswa dilatih untuk mengembangkan sikap
ilmiah dalam setiap penerapan tahapan eksperimen. Pengembangan sikap ilmiah ini membuat hasil pengetahuan yang diperoleh siswa bertahan lebih lama dan
lebih melekat sehingga berakibat pada meningkatnya prestasi belajar kognitif IPA.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Imogiri”
D. Definisi Operasional
Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA dan metode eksperimen.
1. Prestasi belajar IPA adalah tingkat kognitif siswa setelah memperoleh
pelajaran IPA. Prestasi tersebut dinyatakan dalam bentuk skor-skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal evaluasi. Prestasi belajar IPA
mencerminkan penguasaan terhadap suatu konsep materi yang telah diajarkan. Kemampuan kognitif yang diuji pada penelitian ini meliputi kemampuan C1-
C4.
34
2. Metode Eksperimen adalah suatu cara pengajaran yang dilakukan dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu materi pembelajaran dengan melalui proses ilmiah untuk memperoleh sebuah pengetahuan dan menuliskan
hasil percobaann tersebut yang kemudian disampaikan di depan kelas untuk dievaluasi bersama dengan guru. Metode eksperimen yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen sederhana yang langkah pembelajarannya telah disesuaikan sesuai untuk jenjang SD. Tahapan langkah
pemebelajaran dengan metode eksperimen dilalui dengan : a.
Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi
ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari.
b. Pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan.
Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. c.
Dugaan sementara, siswa dapat merumuskan dugaan sementara berdasarkan hasil pengamatannya.
d. Verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang
telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat
dilaporkan hasilnya. e.
Aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya.
f. Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Model Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Arikunto 2010:129 adalah salah satu strategi pemecahan masalah
yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas memiliki tujuan tertentu, dijelaskan oleh Suhardjono Arikunto, 2009: 61 tujuan tersebut adalah :
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan, dan
pembelajaran di sekolah. b.
Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
c. Meningkatkan sikap profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK kolaboratif karena peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V di SD
Negeri Imogiri untuk meningkatkan prestasi belajar IPA melalui metode pembelajaran eksperimen.