mencintai pekerjaannya dan akan bangga ketika dia sedang berada disana.
2 Pegawai yang memiliki komitmen bersedia untuk berkorban demi organisasinya. Pegawai yang memiliki komitmen menunjukkan
kesadaran tinggi untuk membagikan dan berkorban yang diperlukan untuk kelangsungan hidup instansi.
B. Penelitian yang Relevan
1. Menurut Wu 2012 dalam penelitianya yang berjudul “Factors
Influencing Employee Turnover Intention: The Case of Retail Industry in Bangkok, Thailand
” menganalisis mengenai faktor yang memengaruhi turnover intention. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja
karyawan ritel memiliki pengaruh negatif terhadap turnover intention. 2. Menurut Robert P. Tett dan John P. Meyer 1993 dalam penelitianya
yang berjudul “Job Satisfaction, Organizational Commitment, Turnover
intention, and Turnover: Path Analyses Based on Metaanyalitic Findings”, menunjukkan bahwa kepuasan dan komitmen masing-masing
berkontribusi terhadap prediksi dari intentions. Intentions diprediksi lebih kuat berasal dari kepuasan daripada komitmen.
3. Menurut Salleh, dkk 2012 dalam penelitianya yang berjudul “Job
Satisfaction, Organizational Commitment, and Turnover intention: A Case Study on Employees of Retail Companys in Malasyia”, hasil penelitian
menunjukan bahwa semua aspek kepuasan kerja kecuali rekan kerja dan
komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan negativ terhadap turnover intention.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Pramuniaga
Demi meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan, maka diperlukan pramuniaga yang berkualitas. Perusahaan
harus meningkatkan kualitas para pramuniaganya, salah satunya dengan cara meningkatkan kepuasan kerja mereka. Bukti menunjukan bahwa
karyawan yang puas bisa meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Dalam organisasi jasa, pemeliharaan dan peninggalan
pelanggan sangat bergantung pada bagaimana karyawan lini depan berhubungan dengan pelanggan. Karyawan yang merasa puas cenderung
lebih ramah, ceria, responsive dan akan dihargai oleh pelanggan. Karyawan yang lebih puas tidak akan mudah berpindah kerja, pelanggan
kemungkinan besar menemui wajah-wajah yang familiar dan menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas ini akan membangun kepuasan dan
kesetiaan pelanggan Robbins, 2008. Oleh karena itu, Circle K harus selalu memantau dan menilai tingkat
kepuasan pramuniaga. Karena pramuniaga merupakan lini pertama dan utama dalam berjalannya bisnis ritel seperti yang dijalankan Circle K.
Mulai dari kepuasan gaji yang masih rendah hingga kepuasan terhadap kesempatan promosi. Jika kepuasan pramuniaga dapat ditingkatkan, maka
turnover intention akan dapat ditekan.