komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan negativ terhadap turnover intention.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Pramuniaga
Demi meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan, maka diperlukan pramuniaga yang berkualitas. Perusahaan
harus meningkatkan kualitas para pramuniaganya, salah satunya dengan cara meningkatkan kepuasan kerja mereka. Bukti menunjukan bahwa
karyawan yang puas bisa meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Dalam organisasi jasa, pemeliharaan dan peninggalan
pelanggan sangat bergantung pada bagaimana karyawan lini depan berhubungan dengan pelanggan. Karyawan yang merasa puas cenderung
lebih ramah, ceria, responsive dan akan dihargai oleh pelanggan. Karyawan yang lebih puas tidak akan mudah berpindah kerja, pelanggan
kemungkinan besar menemui wajah-wajah yang familiar dan menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas ini akan membangun kepuasan dan
kesetiaan pelanggan Robbins, 2008. Oleh karena itu, Circle K harus selalu memantau dan menilai tingkat
kepuasan pramuniaga. Karena pramuniaga merupakan lini pertama dan utama dalam berjalannya bisnis ritel seperti yang dijalankan Circle K.
Mulai dari kepuasan gaji yang masih rendah hingga kepuasan terhadap kesempatan promosi. Jika kepuasan pramuniaga dapat ditingkatkan, maka
turnover intention akan dapat ditekan.
2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention
Pramuniaga
Komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana seorang karyawan memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi setiap karyawan sangat diperlukan, mengingat bahwa
komitmen organisasi berkaitan dengan seberapa besar tingkat keseriusan dan kekhusukan karyawan bekerja diperusahaanya. Dalam penelitian
Meyer et al. 1993 ditunjukkan bahwa peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang
semakin rendah. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan lebih giat dan semangat dalam bekerja, karena mereka
mempunyai ikatan emosional yang cukup kuat dengan perusahaan. Dengan demikian, karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang
tinggi akan cenderung lebih loyal dan lebih bergairah dalam bekerja. Sebaliknya, jika karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang
rendah, mereka cenderung akan bekerja tidak dengan sepenuh hati, dan selalu berfikir untuk keluar dari perusahaan tersebut.
Seperti halnya yang terjadi pada pramuniaga Circle K Cabang Yogyakarta, sebagian dari mereka kurang menjunjung tinggi nilai-nilai
yang dianut perusahaan, seperti jujur, teliti, dan bertanggung jawab. Sebagian pramuniaga masih kedapatan tidur saat bekerja, terlambat masuk
kerja, dan salah masuk shift kerja. Selain itu, beberapa pramuniaga resign mendadak dan juga resign tanpa keterangan atau kabur.