koordinasi dengan pemerintah desa, penilik untuk tempat pelaksanaannya” CW.1
Hal tersebut juga sesuai dengan yang disampaikan oleh “FE” sebagai Tutor keaksaraan fungsional :
“... untuk persiapannya saya sebagai tutor seperti ini mas, setelah diverifikasi oleh pihak penyelenggara dan lolos, tutor melakukan
identifikasi dan menyusun silabus, kemudian saya menyiapkan modul pembelajaran dan media yang digunakan” CW.2
Hal tersebut diperkuat seperti yang diungkapkan “Ms” yang menjadi warga belajar keaksaraan fungsional :
“...persiapan pembelajarannya saya kirang ngerti mas, setau kulo cuma bu tutor nyiapke materi, tempat, medianya sing mengkeh
dingge” CW.3
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa persiapan pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri meliputi, verifikasi
calon tutor, dan calon peserta didik, kemudian tutor dan penyelenggara melakukan identifikasi kebutuhan berdasarkan minat dan potensi peserta
didik. Tutor menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, serta menyiapkan bahan ajar dan media yang diperlukan, terakhir
penyelenggara melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, penilik untuk tempat pelaksanaannya.
b. Pelaksanaan
Lama kegiatan pendidikan keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri adalah dari bulan Juli 2012 - Juni 2013 selama 96 jpl. Terdiri dari 1
kelompok belajar yang berjumlah 10 warga belajar, warga belajar berasal dari Dusun Karen Tirtomulyo Kretek Bantul. Waktu pertemuan sekali
71
dalam seminggu yang berlangsung selama 2 jam. Metode dan bahan ajar yang digunakan antara lain diskusi, ceramah, tanya jawab, praktek
langsung. Materi pelajaran yang diberikan adalah Matematika, IPA, pendidikan kewarganegaraan, bahasa jawa, dan agama. Media yang
digunakan adalah LCD, white board, komputer, papan tulis, modulbahan ajar. Tutor keaksaraan fungsional berjumlah 3 orang yang berpendidikan
SMK dan D3. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh “YS” selaku KepalaPKBM Mandiri:
“...pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional disini selama 12 bulan mulai bulan juli 2012 sampai juni 2013 mas, lama kegiatan
pendidikan adalah 96 jpl, dilaksanakan seminggu sekali selama 2 jam, metode yang digunakan seperti diskusi, ceramah tanya jawab
dll, untuk medianya kita disini sudah memakai multimedia pembelajaran mas, tutornya ada 3 mas, 1 utama yang 2 cuma
membantu mas” CW.1
Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh “FE” sebagai tutor keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri:
“...untuk pelaksanaan pembelajaranya gini mas, dilaksanakan seminggu sekali alokasi waktunya 2 jam, metode yang digunakan
seperti diskusi, praktek langsung, tanya jawab, maklum kan mas orang tua jadi sering maju ke depan untuk minta praktek, untuk
media, memakai multimedia pembelajaran mas, dijelaskan lewat LCD kemudian warga belajar mengetik di komputernya masing-
masing” CW.2 Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh “Ms” sebagai
warga belajar keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri: “...pas pelaksanaan pembelajaranya kurang lebih 2 jam mas, media
yang dipakai pake komputer mas diajari ngetik sama bu tutor, pokoke jadi lebih kepenak mas” CW.2
72
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri berlangsung dari
bulan Juli 2012 - Juni 2013 selama 96 jpl. Waktu pertemuan 1 kali dalam seminggu yang berlangsung selama 2 jam. Metode dan bahan ajar yang
digunakan antara lain diskusi, ceramah, tanya jawab, praktek langsung. Materi pelajaran yang diberikan adalah Matematika, IPA, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa jawa, agama. Media yang digunakan adalah LCD, white board, komputer, papan tulis, modulbahan ajar. Tutor
keaksaraan fungsional berjumlah 3 orang yang berpendidikan SMK dan D3.
c. Penilaian Hasil Pembelajaran