Panggang Kabupaten Gunungkidul ; 2010. Penelitian ini bertujuan 1 Untuk mengetahui penerapan program keaksaraan fungsional dalam
peningkatan kualitas hidup warga belajar di Dusun Bali 2 Untuk mengetahui tanggapan warga belajar terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan program keaksaraan fungsional 3 Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan keaksaraan
fungsional 4 mengetahui bagaimana pengaruh keaksaraan fungsional terhadap peningkatan kualitas hidup warga belajar keaksaraan
fungsional di PKBM Trengginas dusun Bali. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penerapan program keaksaraan fungsional di
PKBM Trengginas berlangsung dengan potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengalami peningkatan kualitas
hidup. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang saya buat adalah pada
upaya yang dilakukan tutor dalam menumbuhkan motivasi belajar, namun penelitian ini sama-sama mengarah dampak pembelajaran keaksaraan fungsional
pada warga belajar. Warga belajar mendapatkan dampak pembelajaran yang baik dan positif dengan tumbuhnya motivasi belajar.
F. Kerangka Pikir
Program keaksaraan fungsional utamanya ditujukan untuk mengembangkan layanan pembelajaran bagi masyarakat miskin. Program
keaksaraan fungsional KF dapat terlaksana dengan baik jika dapat termotivasi serta memberdayakan warga masyarakat yang menjadi sarana didiknya.
48
Motivasi belajar yang rendah dapat mengganggu terlaksananya pembelajaran keaksaraan fungsional yang baik, oleh karena itu diperlukan suatu upaya-upaya
yang dilakukan tutor untuk menumbuhkan motivasi belajar warga belajarnya. Rendahnya motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional
disebabkan warga belajar keaksaraan fungsional adalah para ibu rumah tangga yang sudah berkeluarga. Warga belajar rendah motivasi belajarnya karena
terkendala oleh kegiatan sehari-hari padahal mereka sangat membutuhkan pengetahuan calistung.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Warga belajar yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi
belajar merupakan kekuatan yang akan menggerakkan jasmani dan rohani seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Pembelajaran keaksaraan fungsional meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian, dalam pelaksanaan proses pembelajaran keaksaraan fungsional
peranan tutor sangat menunjang kelancaran pembelajaran untuk warga belajar. Proses pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional ini, tutor dapat secara
langsung memberikan motivasi untuk menumbuhkan motivasi belajar warga belajarnya. Pada umumnya sasaranwarga belajar program keaksaraan
fungsional terdiri dari masyarakat orang dewasa yang belum melek aksara, sehingga seorang tutor harus mampu mendorong serta memberikan motivasi
belajar kepada warga belajar untuk ikut dan mau belajar dalam program 49
keaksaraan fungsional. Tumbuhnya motivasi belajar warga belajar diharapkan dapat memberi keberlanjutan program keaksaraan fungsional di PKBM.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Rendahnya motivasi
belajar warga belajar KF Motivasi belajar rendah karena
warga belajar tidak mengetahui manfaat dari calistung
- Persiapan - Pelaksanaan
- Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
KF
Upaya Tutor dalam Menumbuhkan Motivasi
Dampak Tumbuhnya Motivasi Belajar
50
G. Pertanyaan Penelitian