Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri berlangsung dari
bulan Juli 2012 - Juni 2013 selama 96 jpl. Waktu pertemuan 1 kali dalam seminggu yang berlangsung selama 2 jam. Metode dan bahan ajar yang
digunakan antara lain diskusi, ceramah, tanya jawab, praktek langsung. Materi pelajaran yang diberikan adalah Matematika, IPA, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa jawa, agama. Media yang digunakan adalah LCD, white board, komputer, papan tulis, modulbahan ajar. Tutor
keaksaraan fungsional berjumlah 3 orang yang berpendidikan SMK dan D3.
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Bentuk penilaian pendidikan keaksaraan di PKBM Mandiri adalah tes dan non tes. Tes tertulis adalah suatu alat prosedur yang sistematis
dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan
tepat. Non tes adalah teknis penilaian tanpa menggunakan tes, sehingga penilaian ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji
peserta didik. Penilaian non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan softskill, terutama yang berhubungan
dengan apa yang dibuat atau yang dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahami. Instrumen tes dapat mencakup tes tertulis
dan tes lisan, instrumen non tes meliputi pengamatan kinerja dan penilaian hasil karya porto folio.
73
Kriteria keberhasilan dalam pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri adalah:
1 Minimal 80 peserta didik memperoleh STSB Surat Tanda
Selesai Belajar 2
Minimal 80 peserta didik mampu meningkatkan kompetensi keberaksaraannya yang meliputi kompetensi mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis dan berhitung dalam bahasa indoneia, serta keterampilan dasar berwirausaha sesuai dengan
Standar Kompetensi Keaksaraannya SKK Hal ini seperti yang diungkapkan oleh “YS” selaku Kepala PKBM
Mandiri : “...penilaian hasil belajarnya kita makai tes dan non tes, tes bisa
praktek langsung dan kemudian dinilai, untuk kriteria keberhasilannya dalam pembelajaran ini minimal 80 peserta didik
memperoleh STSB, peserta didik juga harus menguasai kompetensi calistung mas karena itu sudah dasar” CW.1
Hal tersebut samaoleh pernyataan “FE” selaku Tutor keaksaraan fungsional :
“...saya kalau menilainya menggunakan tes dan non tes, dari keduanya bisa diberikan penilaian mana yang masih kurang dan
kemudian bisa ditingkatkan lagi, 80 warga belajar juga harus mendapatkan STSB dan menguasai kompetensi membaca, menulis
dan berhitung” CW.2
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk penilaian pendidikan keaksaraan di PKBM Mandiri adalah tes dan non tes, untuk
kriteria keberhasilannya kemudian 80 peserta didik harus mendapatkan
74
STSB Surat Tanda Selesai Belajar serta dapat menguasai materi calistung.
d. Motivasi Belajar Warga Belajar Sebelum dilakukan Upaya Tutor