digunakan adalah LCD, white board, komputer, papan tulis, modulbahan ajar. Tutor keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri berjumlah 3 orang
yang berpendidikan SMK dan D3, terdiri dari 1 tutor inti dan 2 sebagai pembantu.
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran pendidikan keaksaraan di PKBM Mandiri adalah tes dan non tes. Tes tertulis adalah suatu alat prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan- keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan cepat dan tepat. Non tes adalah teknis penilaian tanpa menggunakan tes, sehingga penilaian ini dilakukan lewat pengamatan
secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Penilaian non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan softskill,
terutama yang berhubungan dengan apa yang dibuat atau yang dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahami. Instrumen tes
dapat mencakup tes tertulis dan tes lisan. Instrumen non tes meliputi pengamatan kinerja dan penilaian hasil karya porto folio.
Kriteria utama dalam menentukan keberhasilan pendekatan membelajaran keaksaraan fungsional dengan cara meningkatkan
kemampuan, keterampilan setiap warga belajar dalam memanfaatkan dan memfungsikan keaksaraan atau hasil belajarnya dalam kegiatan sehari-
hari. Dari hasil belajar, mereka diharapkan dapat menganalisis dan
93
memecahkan masalah untuk meningkatkan taraf hidupnya Kusnadi, 2005:192-197.
Kriteria keberhasilan dalam pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM Mandiri yaitu pertama, minimal 80 peserta didik memperoleh
STSB Surat Tanda Selesai Belajar. Kedua, 80 peserta didik harus mampu meningkatkan kompetensi keberaksaraannya yang meliputi
kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung dalam bahasa indoneia, serta keterampilan dasar berwirausaha sesuai
dengan Standar Kompetensi Keaksaraannya SKK
d. Motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional sebelum
dilakukan upaya tutor
Motivasi belajar warga belajar keaksaraan fungsional sebelum dilakukan upaya tutor cukup rendah, hal ini dapat diketahui dari indikator
motivasi belajar yaitu ketekunan dalam belajar dan antusiasme warga belajar dalam mengikuti pembelajaran yang masih rendah. Walaupun
dalam indikator motivasi belajar yang lain seperti ulet dalam menghadapi kesulitan, keinginan berprestasi dan kemandirian dalam belajar sudah
cukup baik. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk melakukan proses pembelajaran.
Warga belajar yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Sardiman
94
2011:75 “motivasi belajar merupakan kekuatan yang akan menggerakkan jasmani dan rohani seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya
tujuan yang diinginkan.”
2. Upaya-Upaya Tutor dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Warga