saja, c Penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain, d Selain bentuk fisiknya mudah dibawa,
penataan atau teknik penyajian materinya pun mudah dipelajari.
Sedangkan keterbatasannya yaitu, a sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetak, b biaya percetakan akan
mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar atau foto yang berwarna-warni, c proses percetakan media seringkali
memakan waktu lama tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan, d unit-unit
pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membosankan siswa, e dapat membawa
hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan dan f jika
tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang, sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati agar
dapat dipergunakan lagi dalam jangka waktu yang lama.
4. Kompetensi Keterampilan Menyulam
a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi Competency adalah kata baru dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan kemampuan. Kata kompetensi
biasanya diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan
suatu tugas atau memiliki keterampilan dan kecakapan yang diisyaratkan.
Dalam pengertian yang luas ini jelas bahwa setiap cara yang digunakan dalam pembelajaran yang ditujukan untuk mencapai
kompetensi adalah untuk mengembangkan manusia yang bermutu yang memiliki kemampuan keterampilan dan pengetahuan sebagaimana yang
diisyaratkan Suhainah Suparno,2001:27. Kompetensi merupakan pengetahuan kognitif, sikap dan nilai-
nilai afektif dan keterampilan psikomotor yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sehingga mampu mengahadapi
persoalan yang dihadapinya Mimin Haryati, 2007:3. Menurut E. Mulyasa 2008:37 kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Siswa yang memiliki kompetensi mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan memanfaatkan materi pelajaran yang
telah dipelajari. Dengan kata lain, ia telah bisa melakukan psikomotor sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang pada tahap
selanjutnya menjadi kecakapan hidup life skill. Jadi dapat dijelaskan kompetensi adalah kemampuan terhadap
sesuatu yang meliputi keterampilan, sikap, nilai dan pengetahuan yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk
menunjang keberhasilan di dalam pembelajaran menyulam.
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan menyulam
Siswa tunagrahita ringan merupakan anak yang mempunyai IQ di bawah rata-rata sehingga penilaian yang paling tepat digunakan untuk
menilai kemampuan skill yang dimiliki adalah tes perbuatan atau unjuk kerja.
Artinya siswa yang dinilai kemampuannya skill-nya harus menampilkan atau melakukan keterampilan yang dimilikinya di bawah
persyaratan-persyaratan kerja yang berlaku. Namun demikian tes perbuatan sebenarnya juga mengukur kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan tertentu. Sri Wening:1996:43. 1
Penilaian Skoring Penilaian adalah suatu tindakan untuk memberikan intepretasi
terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan norma tertentu untuk mengetahui tinggi-rendahnya atau baik-buruknya aspek
tertentu Sugihartono,2007: 130. Semua usaha membandingkan hasil pengukuran terhadap suatu bahan pembanding atau patokan
atau norma disebut penilaian. Skor adalah kuantitas yang diperoleh dari suatu pengukuran sifat suatu obyek Masidjo, 1997: 14.
Kuantitas sifat suatu objek yang merupakan hasil dari kegiatan pengukuran dari suatu objek, dibedakan menjadi dua yaitu
kuantitas kontinu dan kuantitas nominal. Kuantitas yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa dari suatu mata pelajaran adalah
kuantitas kontinu. Kuantitas kontinu merupakan hasil suatu