Deskripsi Data Peningkatan Kompetensi Keterampilan Menyulam

B. P

Gambar Berd pendapat keteramp siswa 2 Pembahasa 1. Pelaksan pada sis a. Siklu 1 P D y m p o b 21. Pendapa Job she dasarkan pie t siswa tun pilan menyu 5 dan pa an. naan pembel swa tunagrah us Pertama Perencanaan Dalam peren yang akan di mempersiapk pembelajaran observasi u berlangsung. mud 75 at Siswa Tu eet Keteramp e chart diat nagrahita ri ulam terdap da kategori m lajaran kete hita ringan k ncanaan ini ilakukan. Da kan semua n keterampi untuk meng m dah unagrahita R pilan Menyu tas dapat d ngan tentan pat pada ka mudah seban rampilan m kelas XI SMA yang dilak alam tahap m a hal yan ilan menyul gamati pros Tidak mudah Ringan Tenta ulam. dinyatakan b ng penggun ategori cuku nyak 3 sisw menyulam de ALB Negeri kukan adalah menyusun ra ng dibutuh lam, kemud ses pembel Cukup mudah 25 ang Penggun bahwa seba naan media up mudah s wa 75. engan media i 1 Yogyakar h merancang angsangan i hkan dalam dian membu ajaran saat naan Media gian besar job sheet ebanyak 1 a job sheet rta. g tindakan ini, peneliti m proses uat lembar t tindakan 2 Pelaksanaan Pada fase awal dalam penelitian ini dilakukan kegiatan membuka pelajaran yaitu menarik perhatian siwa tunagrahita ringan, menimbulkan motivasi, memberikan acuan dan membuat kaitan antara materi yang telah diberikan dengan materi yang diberikan pada saat penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nasution 2008:69 yang menyebutkan beberapa kegiatan pembuka pelajaran. Penggunaan media merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik perhatian siswa tunagrahita ringan dan membangkitkan motivasi siswa tunagrahita ringan. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan dengan teori yang disampaikan oleh Dimyati 2009:260 bahwa kegiatan guru pada fase inti meliputi menjelaskan materi pelajaran, memberikan kesempataan siswa tunagrahita ringan untuk terlibat secara aktif, memberi penguatan dan mengorganisir waktu. Peneliti melihat adanya perubahan yang lebih baik dalam proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran tersebut dapat dikatakan lebih berkualitas karena siswa tunagrahita ringan terlihat aktif dan merespon apa yang disampaikan oleh guru dengan baik. Pada fase penutup dalam penelitian ini dilakukan dengan menyimpulkan materi yang telah disampaikan serta mengevaluasi hasil belajar siswa tunagrahita ringan dengan penilaian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dimyati 2009:260 bahwa kegiatan penutup meliputi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PENINGKATAN KETERAMPILAN OTOMOTIF TAMBAL BAN MELALUI METODE LATIHAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS X DI SLB NEGERI 1 SLEMAN.

0 0 240

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYULAM DENGAN MODEL TEMATIK PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C DHARMA BAKTI PIYUNGAN.

0 5 144

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MATA PELAJARAN KETERAMPILAN MENYULAM UNTUK SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SMA LUAR BIASA NEGERI 1 YOGYAKARTA.

5 39 153

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6