Ciri – ciri Anak Tunagrahita Ringan

2 Memiliki kesukaran dalam memusatkan perhatian, jangkauan perhatiannya sangat sempit. 3 Cenderung pelupa. 4 Kurang mampu memecahkan masalah. 5 Sulit menerapkan pengetahuan untuk situasi masalah baru. 6 Keterampilan motorik kasar dan halus terlambat perkembangannya. 7 Kemampuan belajar anak lebih lambat dibandingkan anak normal. Dengan melihat karakteristik-karakteristik dia atas, maka dalam setiap program pembelajaran diperlukan metode serta media yang tepat dan sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuan siswa. Anak tunagrahita memiliki Mental age usia mental yang lebih rendah daripada usia kronologisnya usia sebenarnya sehingga berimbas pada tingkah laku dan minat siswa. Hal ini berpengaruh pada metode serta media pembelajarannya, sehingga seringkali metode dan media pembelajaran juga perlu disesuaikan dengan tingkat mental age-nya. Misalnya anak setingkat SD diberi media pembelajaran seperti anak TK, media pembelajaran berwarna cerah agar menarik, dan lain sebagainya.

6. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Menurut Suroso 30:2009 PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang sehari-hari dihadapi guru. Sedangkan menurut Susilo 16:2009 PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui pada Penelitian Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut masuk dalam satu siklus dan dalam satu penelitian tindakan kelas minimal dilakukan dalam dua siklus. Kasihani Kasbolah 1999 mengemukakan sejumlah ciri PTK, yaitu : a Guru menjadi pelaksana dalam penelitian itu. b PTK berangkat dari permasalahan praktik pembelajaran yang faktual. c Dalam PTK dilakukan tindakan-tindakan atau aksi sebagai suatu upaya memperbaiki proses belajar mengajar.Sujati, 2000 Hopkins sebagaimana dikutip oleh soll Abimanyu 1996 mengemukakan prinsip PTK : 1 Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh menggangu atau menghambat kegiatan utama. 2 Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu menuntut baik dari segi kemampuan maupun waktunya. 3 Metodologi yang digunakan harus terencana cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji lapangannya. 4 Tujuan pengiring PTK adalah dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan para guru. Sujati,2000 Menurut Suwarsih Madya 1994: 15-16 kelemahan-kelemahan yang ada di PTK adalah a Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan dari peneliti. b Berkaitan dengan waktu, karena PTK dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar-mengajar. c Berkaitan dengan kolaborator. Ada kalanya guru tidak mungkin melaksanakan PTK sendiri. Sujati,2000 Dari uraian diatas dapat dijelaskan PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Model – Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya Kusumah, dkk 2010:19-24 model – model PTK ada 6 yaitu : 1 Model Kurt Lewin Merupakan model yang menjadi acuan pokok adanya penelitian tindakan model lain karena yang pertama kali memperkenalkan Action research atau penelitian tindakan. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. 2 Model Kemmis Mc Taggart Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Perbedaannya terletak pada komponen tindakan acting dengan observasi observing dijadikan satu kesatuan. 3 Model Dave Ebbut Model ini dikembangkan pada tahun 1985 dengan anggapan bahwa penelitian harus dimulai dari adanya gagasan awal, yaitu sebuah keinginan untuk memperbaiki proses pembelajaran. 4 Model John Elliott Model ini dalam satu tindakan acting terdiri dari beberapa langkah tindakan dengan dasar pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan. Model ini sebenarnya bagus untuk diterapkan di sekolah, namun dalam kemyataannya belum banyak guru yang memakai model ini.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

PENINGKATAN KETERAMPILAN OTOMOTIF TAMBAL BAN MELALUI METODE LATIHAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS X DI SLB NEGERI 1 SLEMAN.

0 0 240

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYULAM DENGAN MODEL TEMATIK PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C DHARMA BAKTI PIYUNGAN.

0 5 144

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MATA PELAJARAN KETERAMPILAN MENYULAM UNTUK SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SMA LUAR BIASA NEGERI 1 YOGYAKARTA.

5 39 153

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6