Kriteria Pemilihan Media Media Pembelajaran

pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 2002: 4-5, dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria sebagai berikut. 1 Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran. 2 Dukungan terhadap isi bahan pengajaran; artinya bahan pengajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. 3 Kemudahan memperoleh media; artinya media yang dipergunakan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya. 4 Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadi interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran. 5 Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. 6 Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang tinggi. Kriteria yang di sampaikan oleh Nana Sudjana hampir sama intinya dengan kriteria yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik. Menurut Oemar Hamalik 1986: 16 memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni: 1 tujuan mengajar, 2 bahan pelajaran, 3 metode mengajar, 5 tersedianya alat yang dibutuhkan, 6 jalan pelajaran, 7 penilaian hasil belajar, 8 pribadi guru, 9 minat dan kemampuan siswa, dan 10 situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Berbeda dengan pendapat dari Dick dan Carey dalam Arif S. Sadiman. dkk, 2003: 83-84 yang menyatakan kriteria pemilihan media meliputi: 1 ketersediaan sumber setempat, 2 apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitas, 3 keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama, dan 4 efektifitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang. Pendapat-pendapat di atas lebih mengacu pada pendapat dari Nana Sudjana dan dapat disimpulkan bahwa diperlukan beberapa pertimbangan untuk memilih atau memanfaatkan media, antara lain: 1 disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, 2 disesuaikan dengan jenis materi pembelajaran, 3 disesuaikan dengan kemampuan guru untuk menggunakan media tersebut, 4 dan disesuaikan dengan keadaan peserta didik.

3. Perencanaan Pengembangan Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar masalah perencanaan media pembelajaran sangat perlu dikuasai oleh para pendidik. Latuheru 1988: 31 – 40 menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah media pembelajaran yaitu : 1 analisis karakteristik siswa, 2 tentukan tujuan yang dicapai, 3 memilih, merubah, merencanakan materi pembelajaran, 4 pemanfaatan bahan, 5 tanggapan respon yang diharapkan dari siswa, 6 evaluasi. Pendapat Latuheru sejalan dengan pendapat dari Arif S. Sadiman 2003: 98 yang mengutarakan langkah-langkah dalam pengembangan program media yaitu: 1 menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, 2 merumuskan tujuan instruksional, 3 merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan, 4 mengembangkan alat pengukur keberhasilan, 5 menulis naskah media, 6 mengadakan tes dan revisi. Berdasarkan beberapa langkah pengembangan media pembelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya, secara garis besar pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui langkah yaitu: 1 analisis kebutuhan, 2 mengembangkan desain, dan 3 evaluasi produk. Langkah-langkah tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

4. Media Digital

Digital merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 disebut juga dengan biner untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat. Media digital adalah bentuk media elektronik dimana data disimpan dalam digital sebagai lawan dari analog terbentuk. http:en.wikipedia.orgwikidigital_media . Sedangkan dalam halaman yang sama dari pengertian media digital di atas, digital Florida asosiasi industri media, Media Digital Alliance Florida, mendefinisikan media digital sebagai konvergensi kreatif seni digital, ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis untuk ekspresi manusia, komunikasi, interaksi sosial dan pendidikan. Daftar berikut media digital didasarkan pada pandangan yang agak teknis dari media masa, yaitu: Pandangan lain