106
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
NI LAI DALAM KARYA SASTRA JAWA KUNA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
Hardiyanto, M Hum
Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
hardiyantouny.ac.id
Abstrak
Peradaban bangsa dibangun ditentukan oleh warga bangsanya yang berkarakter. Bangsa itu terdiri dari para warga yang memiliki karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai
peradaban manusia. Nilai-nilai yang beradab adalah nilai-nilai yang mengandung moral dan standar etika demi kebaikan bersama di antara warga di dalam bermasyarakat dan
berbangsa. Nilai-nilai itu yang membentuk karakter setiap warga dan menentukan ciri khas sebagai pedoman perilaku berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang membentuk karakter
sebagai dasar berperilaku berbangsa dan bernegara perlu digali dari karya-karya sastra Jawa Kuna. Penggalian terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai upaya
keberlangsungan karya sastra itu sendiri dalam sumbangannya sebagai rujukan kebermanfaatan untuk pembentukan karakter bangsa.
1. Pendahuluan
Pendidikan saat ini cenderung mengedepankan aspek keilmuan dan kecerdasan intelektual anak. Sementara itu, pembentukan karakter dan budaya dalam kehidupan
bangsa belum tersentuh atau tergarap secara mendalam. Rapuhnya karakter dan budya dalam kehidupan bangsa dapat membawa kemunduran dalam peradaban bangsa.
Sebaliknya, kehidupan masyarakat yang memiliki karakter dan budaya yang kuat akan semakin memperkuat eksistensi suatu bangsa dan negara. Persoalan itu mengemuka
dalam diskusi, seminar nasional pendidikan karakter bangsa di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional seperti yang dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta baik di
tingkat Universitas maupun Fakultas dalam rangka ikut atau memberi sumbangan pembangunan karakter bangsa.
Berbagai kasus yang tidak sejalan dengan etika, moralitas, sopan santun atau perilaku yang menunjukkan rendahnya karakter telah sedemikian marak seperti yang
telah dilansir oleh media cetak atau telivisi. Perilaku itu tidak sedikit ditunjukkan atau dilakukan oleh masyarakat terdidik. Sementara itu, Djoko Suryo 211: 1 berpendapat
ada gejala kemerosotan moral dan karakter bangsa seiring dengan berlangsungnya pergeseran sosial dari masyarakat trdisional ke masyaralat modern dan dari masyarakat
agraris ke masyarakat industrial, serta era globalisasi dan era reformasi. Gejala tersebut antara lain ditandai memudarnya nilai-nilai akhlak mulia, keluhuran kepribadian, kearifan
akal budi nurani, tatanan sopan santun atau etika pergaulan, tradisi saling hormat menghormati sesama, kejujuran. Dalam kondisi yang demikian, kiranya cukup relevan
untuk diungkapkan paradigma lama tentang pendidikan, yakni pendidikan sebagai pewarisan nilai-nilai. Warisan nilai-nilai budaya masa lalu itu tidak sedikit yang memuat
nilai-nilai pendidikan karakter
107
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
Substansi pendidikan karakter yang utama pada dasarnya adalah nilai moral. Salah satu warisan lama yang memiliki kandungan konsep moral yang dapat diacu dalam
pembentukan karakter bangsa adalah karya Sastra Jawa Kuno. Konsep nilai moral dalam karya Sastra Jawa Kuno itu sangat relevan untuk diungkap kembali dalam kondisi
kemerosotan karakter bangsa saat ini.
2. Nilai dan Karakter