Nilai Pendidikan Moral: Jujur Nilai Pendidikan Moral: Tanggung Jaw ab

134 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 Dalam makalah ini dikaji nilai-nilai pendidikan moral pada novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Hal itu didasarkan pada ungkapan bahwa karya sastra berupa novel selain dapat digunakan sebagai hiburan, novel diharapkan mengungkap nilai-nilai moral yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia, serta menjadi petunjuk bertingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Nilai- nilai Pendidikan Moral Novel Hafalan Shalat Delisa

Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye merupakan gambaran kehidupan seorang gadis kecil yang bernama Delisa yang berusaha tegar di tengah prahara tsunami Aceh. Novel ini bertemakan perjuangan gadis kecil yang bernama Delisa yang berusaha tegar walaupun hidup ditinggal wafat oleh ibu dan ketiga kakaknya akibat gempa bumi dan disusul tsunami. Novel Hafalan Shalat Delisa ini mengandung nilai-nilai kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan bagi pembaca, khususnya remaja. Dengan demikian, pembaca pada khususnya remaja dapat memanfaatkan novel Hafalan Shalat Delisa untuk diambil nilai-nilai pendidikan moral dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa dapat berupa: nilai-nilai pendidikan moral seorang tokoh yang berhubungan dengan dirinya sendiri, nilai moral seorang tokoh dengan orang lain, dan nilai moral seorang tokoh yang berhubungan dengan Tuhan-Nya. Nilai-nilai pendidikan moral yang terdapat dalam Hafalan Shalat Delisa antara lain: jujur, tanggung jawab, sabar, setia kawan, tolong- menolong, dermawan, dan taat. Selanjutnya, nilai-nilai pendidikan moral dalam novel Hafalan Shalat Delisa disajikan di bawah ini.

a. Nilai Pendidikan Moral: Jujur

Fungsi sastra secara umum terbagi dalam lima golongan yakni fungsi rekreasi, didaktif, estetis, religiusitas dan moralitas Kosasih, 2012: 1. Fungsi moralitas berarti hasil karya sastra, termasuk novel mengandung nilai-nilai moral sehingga para pembaca dapat mengetahui moral yang baik dan yang buruk. Selanjutnya, fungsi didaktif berarti sastra, termasuk novel dapat mendidik para pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada di dalamnya. Dalam novel Hafalan Shalat Delisa ditemukan nilai jujur. Nilai jujur mengandung nilai pendidikan moral karena dapat mendidik para pembaca, khususnya remaja mengenai kejujuran itu merupakan kebaikan dan termasuk moral yang baik. Jujur termasuk nilai moral yang berkaitan dengan tokoh yang berhubungan dengan dirinya sendiri.Perhatikan kutipan di bawah ini. Ya Allah, Delisa jahat sekali. J-a-h-a-t Delisa tergugu mengakui. I a menipu uminya hanya demi sebatang cokelat I a juga menipu Abi. Menipu kak Fatimah, kak Zahra, juga kak Aisyah. Ya Allah, Delisa juga sering menipu Tiur, Ustadz Rahman...Ibu Guru Nur... Hafalan Shalat Delisa: 25 135 Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012 Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh Delisa mengaku salah atas perbuatan- perbuatannya yang lalu. Hal itu berarti Delisa jujur sebab jujur itu tidak bohong, berkata apa adanya.

b. Nilai Pendidikan Moral: Tanggung Jaw ab

Tanggung jawab berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya atau menerima pembebanan sebagai akibat sikap tidak sendirian atau orang lain Tim Penyusun Kamus, 1994: 1006. Tanggung jawab berarti juga mau menjalankan tugas yang diberikan seseorang oleh pihak lain dan berusaha melaksanakan tugas tersebut dengan segala kemampuannya. Dalam novel Hafalan Shalat Delisa ditemukan nilai pendidikan moral yang berupa nilai tanggung jawab. Nilai tanggung jawab itu terlihat pada tokoh Delisa yang selalu bertanggung jawab dalam perbuatannya. Hal itu terbukti dari kutipan di bawah ini. Delisa berlari-lari... Delisa sudah terlambat. Tadi sepulang sekolah ia piket dulu. Disekolahannya memang begitu. Piket membersihkan ruangan kelas dilakukan setelah pulang. Delisa masih kelas satu, pulang pukul setengah sepuluh, sekolah seperempat hari. Sekarang sudah jam sepuluh lewat lima. Buru-buru Delisa ke meunasah yang terletak dua ratus meter dari rumahnya. Jadwal harian belajar mengaji TPA dengan Ustadz Rahman. Hafalan Shalat Delisa: 36 Dari kutipan di atas terlihat tokoh Delisa bertanggung jawab dengan melaksanakan kewajiban yang telah dibebankan pada dirinya, yakni melakukan piket membersihkan ruang kelas sesudah pulang sekolah. Selanjutnya, setelah melaksanakan piket membersihkan ruang kelas, Delisa segera pulang untuk melaksanakan kewajiban yang lain, yakni mengaji TPA dengan Ustadz Rahman. Walaupun terlambat mengaji karena harus piket membersihkan ruang kelas, Delisa tetap berangkat ke TPA sambil berlari-lari. Hal ini membuktikan bahwa Delisa sangat bertanggung jawab dalam bersekolah ataupun mengaji.

c. Nilai Pendidikan Moral: Sabar