116
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
ibarat orang menyapu, akan selalu ada sampah kekotoran,
sampah hilang, masih ada debu, walaupun pintar,
masih banyak yang perlu dipelajari.
Pupuh ini mengajarkan para murid untuk bisa bekerja keras, namun selalu harus bersikap rendah hati. Sikap sombong harus dihindari agar bisa menghormati orang lain.
5. Pupuh Ginanti
Salah satu liriknya adalah sebagai berikut:
Saking tuhu manah guru, mituturin cening jani,
kawruhane luir senjata, ne dadi prabotang sai,
kaanggen ngruruh merta, saenun ceninge urip.
Terjemahannya: dengan serius pikiran serang guru
menasihati ananda sekarang bahwa kepintaran dan pengetahuan itu adalah senjata
yang bisa sering digunakan untuk mencari nafkah
semasih ayat dikandung badan.
Pupuh ini mengajarkan pentingnya kepandaian dan pengetahuan sebagai bekal hidup untuk mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Pupuh Sinom
Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:
Dabdabang dewa dabdabang, mungpung dewa kari alit,
malajah ningkahang awak, dharma patute gugonin,
eda pati iri ati, duleg kapin anak lacur,
eda bonggan tejening awak, lagute kaucap ririh,
eda nden sumbung, mangunggulang awak bisa.
Terjemahannya: Hati-hatilah Nak, hati-hatilah,
mumpung Ananda masih kecil, belajarlah bertingkah laku yang baik,
dharma kebenaranlah yang harus dikukuhkan, janganlah pernah iri hati,
meremehkan orang miskin, jangan terlalu membanggakan diri,
walaupun disebut pintar oleh orang lain, janganlah sombong,
menyombongkan diri pintar.
Pupuh ini mengajarkan bahwa dalam bertingkah laku, ajaran dharma kebaikanlah yang harus dijadikan dasar atau pegangan. Sikap iri hari, meremehkan orang miskin dan
bersikap sombong harus dihindari.
117
Konferensi Int ernasional Kesusast raan XXII UNY-HISKI, 2012
7. Pupuh Durma
Berikut adalah salah satu contohnya.
Da mamadat, mamatoh mangutang-ngutang, da ngadu daya lengit,
solah apang melah, mabanjar mapisaga,
eda maguunin rusit Astiti ring Hyang
Bakti ngayah ring gusti Terjemahannya:
Janganlah mengkonsumsi barang-barang terlarang, berjudi, membuang-buang tenaga, harta dan pikiran,
jangan bermalas-malasan, bertingkah lakulah yang baik,
di dalam masyarakat, jangan mengambil yang bukan hakmu,
berbaktilah kepada Tuhan, loyallah kepada yang harus dihormati.
Pupuh ini mengajarkan tentang etika bertingkah laku, pentingnya menghindari barang- barang terlarang, tidak bermalas-malasan dan bersikap menghormati pemimpin.
8. Pupuh Semarandana
Berikut adalah salah satu contoh baitnya.
Mawisuna ngawe pati, miwah sane lian-lianan,
kancan laksanane kaon, nyandang pisan ‘nto impasang,
mangda Cening tan kasepan, ngungsi sila sane patut,
Darma sadu maring jagat. Terjemahannya,
Memfitnah akan menyebabkan kematian, dan akibat-akibat buruk lainnya,
segala perbuatan yang tidak baik, sepatutnyalah dihindari,
agar Ananda tidak terlambat, menuju tata karma yang benar,
menegakkan kebenaran di dunia.
Pupuh ini juga mengajarkan tata krama. Bahwa segala tingkah laku yang tidak baik, harus dihindari karena akan berakibat tidak baik untuk diri sendiri.
9. Pupuh Pangkur