Efektivitas Manfaat Pembelajaran Remedial

35 rendah. Namun apabila hasil analisis yang mengacu pada enam indikator diatas menunjukkan hasil yang bagus positif, artinya efektivitas manfaat pembelajaran remedial memiliki tingkat efektivitas yang tinggi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Jean Arini Desylan 2012 yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Penerapan Program Remedial Pada Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental Siswa Kelas X Di SMK N 3 Wonosari”. Penelirian tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui: 1 penyelenggaraan program remedial siswa kelas X pada mata pelajaran pengolahan makanan Kontinental di SMK N 3 Wonosari 2 persepsi siswa terhadap penerapan program remedial yang terdiri dari sub variabel tujuan, metode, media, materi, waktu, tempat, dan evaluasi pada mata pelajaran pengolahan makanan Kontinental siswa kelas X di SMK N 3 Wonosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1 penyelenggaraan program remedial di SMK N 3 Wonosari bertujuan untuk memenuhi hak siswa, yaitu memperbaiki nilai siswa sampai menacapai KKM, yaitu ≥ 70, metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial adalah pemberian tugas, materi yang disampaikan untuk pmebelajaran remedial adalah materi PMK yang belum dikuasai siswa, media yang digunakan guru pada saat pembelajaran remedial adalah dengan buku paket dan power point, waktu yang digunakan adalah tiap kompetensi dasar selesai diajarkan, yaitu setelah pembelajaran selesai dilakukan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar, tempat yang digunakan di ruang kelas, perpustakaan, dan dapur praktek boga, evaluasipenilaian didapat dari hasil nilai pengumpulan tugas kemudian dijumlahkan dengan nilai hasil ulangan, yang kemudian diambil rata- ratanya dan hasilnya merupakan nilai siswa setelah mengikuti remedial 2 36 persepsi siswa terhadap pelaksanaan program remedial sub variabel tujuan pada kategori baik 34,29, sub variabel metode pada kategori baik 40, sub variabel materi dan metode pada kategori sangat baik 40, sub variabel waktu dan tempat pada kategori tidak baik 40, sub variabel evaluasi pada kategori sangat baik 42,86, secara keseluruhan pada kategori baik 65,71 dan sub variabel yang mempunyai nilai presentase tertinggi menurut siswa adalah sub variabel metode. Penelitian yang dilakukan Ragil Agung Nugroho 2013 yang berjudul “Pelaksanaan Program Remedial Mata Pelajaran Mengukur Besaran-besaran Listrik Dalam Rangkaian Elektronika Siswa Kelas X Studi Kasus Di Kompetensi Keahlian Elektronika Industri SMK N 2 Wonosari”. Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penyelenggaraan program remedial dengan aspek tujuan, metode, media, waktu, tempat, dan evaluasi pada mata pelajaran mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian elektronika siswa kelas X di SMK N 2 Wonosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan program remedial KK01 di SMK N 2 Wonosari adalah untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimum, yaitu ≥ 76. Persepsi siswa terhadap penerapan program remedial aspek tujuan termasuk dalam kategori baik. Presentase sebagian siswa 70,00 termasuk di kategori “baik”. Metode yang digunakan dalam program remedial adalah metode pemberian tugas, yaitu siswa ditugaskan untuk mencari artikel yang berkaitan dengan materi yang sedang diujikan. Persepsi siswa terhadap penerapan program remedial aspek metode dalam kategori baik. Presentase sebagian siswa 63 termasuk di kategori baik. Materi yang disampaikan untuk pembelajaran remedial adalah materi KK01 yang belum dikuasai oleh siswa. Media yang digunakan guru pada saat pembelajaran 37 remedial adalah dengan buku paket dan power point. Persepsi siswa terhadap penerapan program remedial aspek materi dan media termasuk dalam kategori baik. Presentase sebagian siswa 60 termasuk di kategori “baik”. Waktu pelaksanaan program remedial dilaksanakan tiap kompetensi dasar selesai diajarkan, yaitu setelah pembelajaran selesai dilakukan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Tempat yang digunakan diruang kelas, perpustakaan dan laboratorium elektro. Persepsi siswa terhadap penerapan program remedial aspek waktu dan tempat termasuk dalam kategori baik. Presentase sebagian siswa 53 termasuk di kategori “baik”. Evaluasi dilakukan dari hasil niali pengumpulan tugas kemudian dijumlahkan dengan nilai hasil ulangan, yang kemudian diambil nilai raa-ratanya dan hasilnya merupakan nilai siswa setelah mengikuti remedial. Persepsi siswa terhadap penerapan program remedial sub evaluasi termasuk dalam kategori sangat baik. Presentase sebagian siswa 60 termasuk di kategori “baik”.

C. Kerangka Berpikir

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam pencapaian tingkat ketuntasan belajar mastery learning pada mata pelajaran Gambar Teknik Dasar kelas X merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus dilaksanakan. Banyak cara dan strategi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satunya dengan melakukan pembelajaran remedial. Penerapan pembelajaran remedial ini dilaksanakan apabila peserta belum mencapai tingkat ketuntasan belajar mastery learning ataupun banyaknya peserta didik yang kompetensinya masih dibawah standar yang telah ditetapkan. Standar yang dimaksud disini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. 38 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan standar yang telah ditetapkan pada awal tahun ajaran melalui pertimbangan pendidik atau forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP. Dalam penetapan KKM ada tiga acuan yang digunakan yaitu kompleksitas materi pelajaran, daya dukung dan intake siswa. Setelah KKM ditetapkan yaitu dalam bentuk nilai, maka KKM sudah dapat digunakan dalam penetapan tingkat ketuntasan belajar mastery learning. Peserta didik dengan nilai diatas KKM maka dapat dinyatakan bahwa peserta didik tersebut telah menguasai kompetensi yang telah diberikan, sedangkan peserta didik dengan nilai dibawah KKM maka peserta didik tersebut dinyatakan belum menguasai kompetensi yang diberikan. Perlakuan selanjutnya untuk peserta didik yang mencapai KKM diberikan pengayaan sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan pengajaran remedial. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Efektivitas yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas manfaat pembelajaran remedial dalam mencapai ketuntasan belajar dengan standar yang telah ditentukan yaitu standar kriteria ketuntasan minimal KKM. Berdasarkan hubungan yang mungkin terjadi antar teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat dibuat kerangka berpikir efektivitas pembelajaran remedial dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu tercapainya indikator efektivitas dari pembelajaran remedial. Apabila indikator-indikator tersebut telah tercapai dapat dikatakan bahwa pembelajaran