2.5.2. Famakokinetik
Lidokain efektif bila diberikan secara intra vena. Pada pemberian intra vena mula kerja 45-90 detik. Kadar Puncak plasma dicapai dalam waktu 1-2 menit dan
waktu paruh 30-120 menit. Lidokain hampir semuanya dimetabolisme dihepar menjadi monoethylglcinexcylidide melalui oksidatif dealkylation, kemudian
diikuti dengan hidrolisis menjadi xylidide. Monoethylglcinexcylidide mempunyai aktivitas sekitar 80 dari lidokain sebagai antidisritmia sedangkan xylidide hanya
mempunyai aktifitas antidisritmia 10. Xylidide dieksresi dalam urin sekitar 75 dalam bentuk 4-hydroxy-2,6-dimethylaniline. Lidokain dalam plasma 50 terikat
oleh albumin.
2.5.3. Mekanisme kerja
Ada dua pendapat kerja lidokain sebagai analgesi, meskipun efek analgesi ini tidak jelas. Mekanisme lidokain sebagai analgesik menghambat suatu enzim
yang mensekresi kinin atau memblok C nosiseptor lokal secara langsung. Penghambatan saluran ion natrium dan blokade yang bersifat reversible sepanjang
konduksi akson perif eral dari serabut saraf Aδ dan digambarkan oleh Carlton
1997 dengan tujuan target analgesik pada dorsal horn medulla spinalis.
52
Sebagai anestesi lokal, lidokain menstabilisasi membran saraf dengan cara mencegah depolarisasi pada membran saraf melalui penghambatan masuknya ion
CH
3
NHCCH
2
N CH
3
O C
2
H
5
C
2
H
5
Gambar 2.5-1 Rumus bangun lidokain
51
Universitas Sumatera Utara
natrium. Obat anestesi lokal mencegah transmisi impuls saraf blokade konduksi dengan menghambat perjalanan ion sodium Na
+
melalui saluran ion selektif Na
+
dalam membran saraf butterworth dan stricharrtz 1990. Saluran Na
+
sendiri merupakan reseptor spesifik untuk molekul anestesi lokal. Kemacetan pembukaan
saluran Na
+
oleh molekul anestesi lokal sedikit memperbesar hambatan keseluruhan permeabilitas Na
+
. Kegagalan permeabilitas saluran ion terhadap Na
+
, memperlambat peningkatan kecepatan depolarisasi sehingga ambang potensial
tidak dicapai dan dengan demikian potensial aksi tidak disebarkan. Saluran Na
+
ada dalam keadaan diaktivasi-terbuka, tidak diaktivasi tertutup dan istirahat- tertutup selama berbagai fase aksi potensial. Pada membran saraf
istirahat, saluran Na
+
di distribusi dalam keseimbangan diantara keadaan istirahat– tertutup dan tidak diaktivasi-tertutup.
Gambar 2.5-2 Mekanisme kerja anestesi lokal Dengan ikatan yang selektif terhadap saluran Na
+
dalam keadaan tidak diaktivasi-tertutup, molekul anestesi lokal menstabilisasi saluran dalam
konfigurasi ini dan mencegah perubahan mereka menjadi dalam keadaan istirahat- tertutup dan diaktivasi-terbuka terhadap respon impuls saraf. Saluran Na
+
dalam keadaan tidak diaktivasi-tertutup tidak permeable terhadap Na
+
sehingga konduksi impuls saraf dalam bentuk penyebaran potensial aksi tidak dapat terjadi. Hal ini
diartikan bahwa ikatan obat anestesi lokal pada sisi yang spesifik yang terletak pada bagian sebelah dalam saluran Na
+
sebaik penghambatan saluran Na
+
dekat
Universitas Sumatera Utara
pembukaan eksternalnya mempertahankan saluran ini dalam keadaan tidak diaktivasi-tertutup.
52,53
Bila konsentrasi yang meningkat dari suatu anestesi lokal diterapkan pada suatu serabut saraf, maka nilai ambang eksitasi akan meningkat, konduksi impuls
lambat, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun , amplitude potensial berkurang, dan akhirnya kemampuan untuk membangkitkan potensial aksi akan
hilang. Efek progresif ini diakibatkan oleh adanya ikatan antara anestetik lokal
dengan saluran ion natrium yang semangkin menigkat. Pada setiap saluran ion, ikatan menghasilkan penghambatan arus Na
+
. Apabila arus Na
+
dihambat disepanjang serabut saraf maka impuls yang melewati daerah yang dihambat
tidak terjadi. Pada dosis minimum yang diperlukam untuk menghambat impuls, potensial aksi tidak dipengaruhi secara berarti.
53
2.5.4. Toksisitas Lidokain 2.5.4.1.Efek terhadap Jantung