Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Laju Nadi antar Kelompok Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Tekanan Intra Okuler TIO antar Kelompok

perbedaan yang bermakna rata-rata persentase penurunan tekanan diastolik antara kedua kelompok p0,05.

4.1.11. Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan MAP antar Kelompok

Tabel 4.1-14 Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan MAP antar Kelompok Waktu Pengukuran Penurunan Rata-Rata p Kelompok A Kelompok B Tpre – T0 15,59 + 9,56 10,76 + 9,47 0,13 Tpre – T1 14,69 + 9,42 11,24 + 8,37 0,22 Tpre – T2 11,75 + 10,26 9,63 + 9,49 0,65 Tpre – T3 11,49 + 9,72 10,11 + 8,51 0,48 Data disajikan dalam bentuk rata-rata + SD. Analisa data dengan uji Mann-Whitney dengan derajat kemaknaan p0,05. Tpre:pengukuran sebelum tindakan anestesi; T- 0: pengukuran 1 menit sebelum intubasi; T1, T2, dan T3: pengukuran menit ke-1,2 dan 3 setelah intubasi Pada tabel 4.1-14 diatas dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata persentase penurunan MAP pada kedua kelompok. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata persentase penurunan MAP antara kedua kelompok p0,05.

4.1.12. Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Laju Nadi antar Kelompok

Tabel 4.1-15 Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Laju Nadi antar Kelompok Waktu Pengukuran Penurunan Rata-Rata p Kelompok A Kelompok B Tpre – T0 8,81 + 6,59 9,46 + 10,31 1,00 Tpre – T1 10,69 + 7,07 11,88 + 10,03 1,00 Tpre – T2 8,59 + 8,24 11,57 + 8,57 0,17 Tpre – T3 9,21 + 6,69 10,59 + 9,63 0,73 Data disajikan dalam bentuk rata-rata + SD. Analisa data dengan uji Mann-Whitney dengan derajat kemaknaan p0,05. Tpre:pengukuran sebelum tindakan anestesi; T- 0: pengukuran 1 menit sebelum intubasi; T1, T2, dan T3: pengukuran menit ke-1,2 dan 3 setelah intubasi Pada tabel 4.1-15 diatas dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata persentase penurunan laju nadi pada kedua kelompok. Tidak terdapat perbedaan Universitas Sumatera Utara yang bermakna rata-rata persentase penurunan laju nadi antara kedua kelompok p0,05.

4.1.13. Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Tekanan Intra Okuler TIO antar Kelompok

Tabel 4.1-16 Perbandingan Rata-Rata Persentase Penurunan Tekanan Intra Okuler TIO antar Kelompok Waktu Pengukuran Penurunan Rata-Rata p Kelompok A Kelompok B Tpre – T0 33,82 + 11,52 36,67 + 9,52 0,46 Tpre – T1 33,43 + 10,45 39,31 + 10,14 0,07 Tpre – T2 30,63 + 8,68 35,67 + 12,65 0,06 Tpre – T3 29,24 + 9,72 33,20 + 13,36 0,22 Data disajikan dalam bentuk rata-rata + SD. Analisa data dengan uji Mann-Whitney dengan derajat kemaknaan p0,05. Tpre:pengukuran sebelum tindakan anestesi; T- 0: pengukuran 1 menit sebelum intubasi; T1, T2, dan T3: pengukuran menit ke-1,2 dan 3 setelah intubasi Pada tabel 4.1-16 diatas dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata persentase penurunan tekanan intra okuler TIO pada kedua kelompok. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata persentase penurunan tekanan intra okuler TIO antara kedua kelompok p0,05. Selama pelaksanaan penelitian ini, tidak dijumpai timbulnya efek samping maupun gejala toksisitas dari kedua obat pada seluruh sampel penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.2. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER ANTARA FENTANIL 2g kg DAN KLONIDIN 3g kg PADA TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 17

PERBANDINGAN EFEK DILTIAZEM DAN LIDOKAIN INTRAVENA TERHADAP RESPON KARDIOVASKULER PADA TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 46

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 17

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 2

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 10

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 23

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 5

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 12