BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Produksi atau Operasi
Proses produksi manufacture adalah kegiatan perusahaan sejenis yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan
melibatkan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan sehingga memiliki nilai tambah yang lebih besar added value.
Pengaturan terhadap segala interaksi dari berbagai faktor produksi dapat meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari proses produksi. Untuk kelancaran proses
produksi maupun dalam proses pengambilan keputusan dibutuhkan managemen produksi.
Dalam proses pengambilan keputusan manajer produksi membutuhkan data dari aliran input ke output yang sering disebut informasi depan Feed Forward
Information serta data atau laporan tentang output atau proses ke input yang sering disebut informasi balik Feed Back Information. Informasi-informasi tersebut akan
dipakai sebagai alat untuk mengamati jalannya proses produksi.
2.2 Fungsi Manajer Produksi
2.2.1 Peramalan Forecasting
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu pengambilan keputusan. Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka
pasti ada peramalan yang melandasinya karena peramalan adalah perkiraan apa yang akan terjadi di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kegiatan produksi, peramalan dapat dilakukan terhadap permintaan, penawaran atau supply bahan, penjualan, tentang kondisi ekonomi serta terhadap
perkembangan teknologi. Pada bidang perencanaan dan pengendalian produksi, peramalan difokuskan pada peramalan permintaan. Tujuan peramalan pada kegiatan
produksi adalah untuk meminimalkan ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan sebenarnya.
Menurut Rosnani Ginting 2007:38 peramalan dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain:
2.2.1.1 Peramalan Berdasarkan Sifat Penyusunnya
1. Metode peramalan subjektif
Peramalan subjektif didasarkan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan intuisi yang dapat memberikan hasil yang baik dari orang yang
menyusunnya. 2.
Metode peramalan objektif Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan pada data masa lalu,
dengan menggunakan teknik dan metode dalam penganalisaannya.
2.2.1.2 Peramalan Berdasarkan Jangka Waktu Ramalan
1. Peramalan jangka pendek
Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya dalam pengambilan keputusan ada tidaknya
lembur dan penjadwalan kerja. 2.
Peramalan jangka menengah Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu
satu sampai lima tahun ke depan. Misalnya penentuan aliran kas, perencanaan produksi dan penentuan anggaran.
3. Peramalan jangka panjang
Peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Peramalan ini digunakan untuk pengambilan keputusan
Universitas Sumatera Utara