Pengendalian Produksi Pengawasan Controlling

1. Forecasting Peramalan terhadap permintaan yang akan datang 2. Routing Routing adalah kegiatan untuk menentukan urut-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada rout sheet. 3. Perencanaan kebutuhan bahan dan kapasitas 4. Schedulling Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses sampai selesainya proses produksi. Schedulling ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urut-urutan rutenya. Oleh karena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and motion study ” sehingga dapat ditentukan standar hasil kerjanya. 5. Dipatching Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat. 6. Follow up Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaanketerlambatan kerja dan mendorong terkoordinasi pelaksanaan kerja.

2.2.3.2 Pengendalian Persediaan Inventory Control

Dalam memproduksi barang jadi diperlukan bahan baku, ketidakadaan bahan baku akan menyebabkan perusahaan tidak dapat memproduksi barang dan rugi. Kelebihan bahan baku juga akan menimbulkan banyak biaya dan merugikan perusahaan, untuk itu persediaan bahan baku harus benar-benar diperhatikan demi kelancaran produksi dan tidak merugikan perusahaan. Parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan persediaan yang optimum secara deterministik adalah perkiraan kebutuhan dan biaya-biaya persediaan diasumsikan diketahui dengan pasti dan lamanya waktu tunggu lead time juga Universitas Sumatera Utara diasumsikan tetap. Dalam kenyataannya hal ini sangat jarang terjadi di mana semua parameter diketahui secara pasti. Namun, model deterministik juga merupakan pendekatan yang sangat baik sebagi langkah awal dalam mengendalikan persediaan. Salah satu model paling popular di sistem deterministic untuk menyelesaikan masalah persediaan ini adalah model Wilson EOQ. Model Economic Order Quantity ini mencari ukuran pemesanan yang ekonomis dengan meminimalkan total biaya. Ada beberapa asumsi yang digunakan: 1. Permintaan diketahui dengan pasti dan konstan sepanjang waktu. 2. Pemesanan kembali dilakukan ketika persediaan sudah tidak ada sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Rumusan ukuran pemesanan yang optimum Q adalah: = + + ℎ 2 ∗ = 2 ℎ Di mana: D = tingkat permintaan, unittahun A = biaya per pemesanan h = biaya penyimpanan, unittahun Q = ukuran pesanan ekonomis

2.2.3.3 Pengendalian Kualitas Quality Control

Pengendalian kualitas merupakan suatu sistem penjagaanperawatan dari suatu tingkat kualitas produksi atau proses yang dikehendaki sesuai dengan perencanaan, tidak hanya kegiatan pemeriksaan apakah produk itu baik accept atau buruk reject. Untuk menentukan apakah barang tersebut rusak atau lebih baik mutunya, perusahaan biasanya menentukan produk standar. Dengan demikian pengendaliaan kualitas itu dilakukan sejak awal proses. Barang dalam proses sampai barang jadi sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap proses yang mana yang Universitas Sumatera Utara