Aplikasi Logika Fuzzy Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Perencanaan Produksi

Menurut Thomas Sri Widodo 2005:125, output inferensi setiap aturan didefinisikan sebagai nilai tegas yang diinduksikan oleh kuat penyuluhan α-prediket. Keluaran keseluruhan merupakan rerata berbobot dari setiap keluaran aturan. Karena setiap aturan menginferensi nilai tegas, model Tsukamoto menggabungkan setiap keluaran aturan dengan metode rata-rata berbobot sehingga menghindari proses defuzifikasi yang memboroskan waktu. Implikasi pada se tiap aturan metode Tsukamoto berbentuk “Sebab-Akibat” atau ”Input-Output” di mana antara anteseden dan konsekuen harus ada hubungannya. Setiap aturan dipresentasikan dengan himpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Setiadji, 2009: 200. Untuk mendapatkan output keluaran, maka terdapat 4 langkah tahapan sebagai berikut: 1 Pembentukan himpunan fuzzy 2 Aplikasi fungsi implikasi Menyusun basis aturan, yaitu aturan-aturan berupa implikasi implikasi fuzzy yang menyatakan relasi antara variabel input dengan variabel output. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut : ℎ ℎ , ℎ = , Dengan a, b, dan c adalah predikat fuzzy yang merupakan variabel linguistik, dan himpunan fuzzy ke-i untuk a dan b, sedangkan fa,b adalah fungsi matematik. Banyaknya aturan ditentukan oleh banyaknya nilai linguistik untuk masing-masing variabel input. 3 Komposisi aturan Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu : Metode Min Minimum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai minimum aturan, kemudian menggunakan nilai tersebut untuk memodifikasi daerah fuzzy dan mengaplikasikannya ke output dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan operator or gabungan. Jika semua proporsi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan kontribusi dari tiap-tiap proporsi. Secara umum dapat dituliskan : � = min � , � Di mana: � = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i � = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i 4 Penegasan Masukan dari proses penegasan adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan real yang tegas. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka dapat diambil suatu nilai tegas tertentu sebagai output. Apabila komposisi aturan menggunakan metode Tsukamoto maka defuzzifikasi ∗ dilakukan dengan cara mencari nilai rata- rata terpusatnya. ∗ = 1 1 + 2 2 + … + 1 + 2 + … + Dengan adalah nilai keluaran pada aturan ke-i dan adalah derajat keanggotaan nilai keluaran pada aturan ke-i sedangkan n adalah banyaknya aturan yang digunakan. Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

PT. Hutahaean bergerak dalam bidang industri manufacture. PT. Hutahean Perkebunan dan Pabrik Tapioka salah satu produsen dan distribusi tepung tapioka di Sumatera Utara. PT. Hutahean Perkebunan dan Pabrik Tapioka memiliki tiga sumber bahan baku yaitu, sumber bahan baku dari kebun inti, dari kebun plasma dan dari kebun masyarakat. PT. Hutahean Perkebunan dan Pabrik Tapioka ini mengolah bahan baku ubi menjadi tepung tapioka yang kemudian didistribusikan ke konsumen besar maupun kecil. Perusahaan ini menyediakan gudang untuk menyimpan persediaan produksi dan bahan baku.

3.2 Data Permintaan, Persediaan dan Jumlah Produksi

Data yang diberikan perusahaan adalah data permintaan, persediaan dan jumlah produksi pada periode Januari 2011 sd Desember 2011. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Data permintaan, persediaan dan jumlah produksi suatu perusahaan pada periode Januari 2011 sd Desember 2011 Bulan Permintaan Persediaan Jumlah Universitas Sumatera Utara Kg Produksi Kg Produksi Kg Januari 110 66.495 249.815 Februari 41.825 316.200 242.675 Maret 501.995 517.050 351.225 April 470.790 366.280 246.523 Mei 288.750 142.013 356.550 Juni 456.468 209.813 271.090 Juli 328.855 24.435 305.700 Agustus 364.090 1280 448.900 September 430.370 86.090 455.800 Oktober 340.830 111.520 281.100 November 231.490 51.790 243.950 Desember 264.460 64.250 219.750 Sumber: PT.HUTAHAEAN PABRIK TAPIOKA, PINTU BOSI Pada bulan Januari 2012, total pengiriman tepung tapioka adalah sebanyak 148.630 Kg, sedangkan persediaan perusahaan adalah sebanyak 19.540 Kg. Diperlukan suatu metode untuk menentukan jumlah produksi agar permintaan terpenuhi dan tidak mengalami kelebihan persediaan. Permalahan di atas akan diselesaikan secara manual menggunakan sistem inferensi fuzzy yaitu metode Tsukamoto. Dari data di atas nilai maksimum dan nilai minimum atau interval dari setiap variabel dapat diperlihatkan dalam Tabel 3.2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara