b. Penilaian Tanggapan Siswa Penilaian tanggapan siswa antara lain SS apabila masuk kategori sangat setuju,
S kategori setuju, RR kategori ragu-ragu, KS kategori kurang setuju, TS kategori kurang setuju. Kriteria penilaian tanggapan siswa terhadap skor
penilaian dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13: Kriteria penilaian tanggapan siswa terhadap skor penilaian
Kode Kategori
Skor
SS Sangat setuju
5 S
Setuju 4
RR Ragu-ragu
3 KS
Kurang setuju 2
TS Tidak setuju
1
2. Cara Menganalisis Skor Menganalisis skor dengan cara menghitung skor yang diperoleh dari
penelitian yang dibagi dengan jumlah skor ideal untuk seluruh item yang dikalikan dengan 100 Sugiyono, 2013: 137.
Tabel 14: Kategori Penilaian Kualitas Media
Tingkat Penilaian Kategori
0 – 20 SK sangat kurang
20,1 – 40 K kurang
40,1 - 60 CB cukup baik
60,1 - 80 B baik
80,1 - 100 SB sangat baik
Tabel 15: Kategori Penilaian Tanggapan Siswa
Tingkat Penilaian Kategori
0 – 20 TS tidak setuju
20,1 – 40 KS kurang setuju
40,1 - 60 RR ragu-ragu
60,1 - 80 S setuju
80,1 - 100 SS sangat setuju
Jadi secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan Persentase tingkat penilaian =
∑
skor yang diperoleh dari penelitian
∑
skor yang ideal dengan seluruh item
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tahap Pengembangan
Pengembangan media pembelajaran menyimak legenda Rawa Pening yang telah dilakukan sesuai prosedur pengembangan menurut tahap-tahap yang
telah ditentukan. Tahap-tahap dalam penelitian ini dijalankan secara urut dimulai dari a tahap analisis, b tahap perancangan media, c tahap pengembangan
media, d tahap validasi dan ujicoba media pembelajaran, dan e tahap akhir pengembangan media. Penjelasan mengenai pengembangan media dijabarkan
sebagai berikut.
a. Tahap Analisis Pengembangan Media
Tahap analisis dalam mengembangkan produk merupakan tahap yang paling awal dilakukan. Tahap analisis ini terbagi menjadi dua, yaitu tahap analisis
kurikulum serta analisis keadaan peserta didik yang ada di SMP Negeri 3 Salaman. Pada tahapan analisis kurikulum, peneliti membaca dan memahami
kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah tersebut. Peneliti juga memperhatikan Kompetensi Dasar serta Standar Kompetensi yang
ada didalam kurikulum. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Provinsi Jawa
Tengah untuk siswa SMP kelas VIII semester gasal, Standar Kompetensi yang ditetapkan “Mampu mendengarkan dan memahami wacana lisan dalam berbagai
ragam bahasa Jawa” serta Kompetensi Dasar “Mendengarkan legenda”, selanjutnya dibuat indikator yang sesuai dengan kompetensi tersebut. Indikator
yang digunakan sebagai tolok ukur untuk mencapai kompetensi yaitu: 1 Siswa dapat menjelaskan pengertian legenda, 2 Siswa dapat membedakan jenis legenda,
3 Siswa dapat menyebutkan contoh legenda rakyat Jawa, 4 Siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik yang terdapat pada Legenda Rawa Pening, 5 Siswa
dapat menemukan pesan moral yang terkandung dalam cerita legenda Rawa Pening.
Setelah mencermati kurikulum, peneliti kemudian melakukan diskusi dengan guru bahasa Jawa kelas VIII SMP Negeri 3 Salaman. Hasil diskusi dengan
guru bahasa Jawa menyatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran menyimak legenda bahasa Jawa. Diantaranya
sebagian siswa kurang memperhatikan pada saat pembelajaran menyimak legenda, selain itu beberapa siswa ada yang mengantuk karena materi
disampaikan secara konvensional. Berdasarkan hal tersebut, guru bahasa Jawa mendukung adanya
pengembangan media pembelajaran interaktif menyimak legenda dalam bentuk CD compact disc dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS5 Professional
sehingga penggunaan media tersebut dapat menarik minat dan perhatian siswa dan juga dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran menyimak legenda
bahasa Jawa Rawa Pening, baik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun belajar mandiri di rumah.