menyimak ada dua usaha memahami apa yang disampaikan sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan.
Kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar lalu diidentifikasi, dikelompokkan menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat,
dan akhirnya menjadi wacana. Menyimak harus memperhatikan aspek-aspek non kebahasan, yaitu tekanan keras lembutnya suara, jangka panjang pendeknya
suara, nada tinggi rendahnya suara, intonasi naik turunnya suara, ritme pemberian tekanan nada dalam kalimat. Bunyi bahasa yang diterimanya
kemudian diinterpretasi maknanya, ditelaah, dinilai kebenarannya, lalu diambil keputusan untuk menerima atau menolaknya Sutari, dkk 1997: 17.
Penulis sependapat dengan teori yang dikemukan oleh Tarigan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan dengan penuh perhatian,
pemahaman, menangkap isi, serta memahami makna yang disampaikan oleh si pembicara.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan yaitu menyimak merupakan proses mendengarkan dengan penuh konsentrasi dan pemahaman
mengenai suatu informasi atau pesan yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan atau ujaran.
Berdasarkan pendapat diatas maka tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi dari
pembicaraan melalui ujaran.
2. Tujuan Menyimak
Secara garis besar, Universitas Terbuka melalui Sutari dkk. 1997: 22 mengungkapkan tujuan pokok menyimak adalah sebagai berikut:
a. untuk mendapatkan fakta, b. untuk menganalisis fakta,
c. untuk mengevaluasi fakta, d. untuk mendapatkan inspirasi,
e. untuk mendapatkan hiburan, dan f. untuk memperbaiki kemampuan berbicara.
Menurut Hunt melalui Tarigan 1994: 55 ada empat tujuan orang menyimak. Adapun keempat tujuan menyimak diuraikan sebagai berikut.
a. Seseorang menyimak untuk memperoleh informasi yang ada kaitannya dengan pekerjaan atau profesinya.
b. Seseorang menyimak agar dapat menjalin hubungan yang lebih efektif antar pribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dan dalam
kehidupan bermasyarakat. c. Sesorang menyimak agar dapat mengumpulkan data yang dapat dimanfaatkan
untuk membuat keputusan-keputusan yang masuk akal. d. Sesorang menyimak agar dapat memberikan respon atau tanggapan yang tepat
terhadap sesuatu yang didengar atau dihadapinya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai tujuan menyimak, dapat
diambil kesimpulan tujuan menyimak adalah memperoleh informasi yang terdapat
pada bahan simakan serta mampu memberikan tanggapan terhadap sesuatu yang sedang dilihat dan didengar.
3. Manfaat Menyimak
Keterampilan menyimak sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap orang termasuk siswa dan mahasiswa. Menurut Tarigan 2008: 140
manfaat menyimak meliputi beberapa hal, yaitu a memperoleh sesuatu dari bahan simakan, b menjadi orang yang sopan santun, c memperoleh manfaat
dari bahan simakan, d mampu memperbandingkan beberapa pendapat, dan e dapat menghilangkan rasa bosan.
Sutari, dkk 1997: 13 menyebutkan manfaat menyimak, yaitu a dasar belajar bahasa, b penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, c
pelancar komunikasi lisan, d penambah informasi pengetahuan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut manfaat menyimak pada dasarnya
sama. Adapun manfaat menyimak dalam kehidupan sehari-hari misalnya dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yang berbeda.
4. Ragam Menyimak
Menurut Tarigan 2008: 35 ragam menyimak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu menyimak intensif dan menyimak ekstensif. Menyimak intensif
terdiri atas menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak interogatif, dan menyimak selektif. Menyimak
ekstensif terdiri atas menyimak pasif, menyimak estetik, menyimak sekunder, dan menyimak sosial.
Menurut Sutari, dkk 1997: 35 ragam menyimak terjadi disebabkan oleh adanya berbagai titik pandang yang kemudian dijadikan landasan
pengklasifikasian menyimak. Titik pandang yang dimaksud adalah berdasarkan sumber suara, berdasarkan taraf aktivitas menyimak, berdasarkan hasil simakan,
berdasarkan cara penyimakan, berdasarkan tujuan menyimak, berdasarkan tujuan khusus.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan tentang ragam menyimak. Ragam menyimak dapat berbentuk menyimak intensif,
ekstensif, serta sesuai dengan tujuan dari apa yang disimak.
5. Tahap-tahap Menyimak
Pembelajaran menyimak di dalam kelas sangat berguna bagi siswa. Menurut Brown 2001: 247, di dalam kelas siswa lebih banyak menyimak
daripada berbicara in classrooms, students always do more listening than speaking. Siswa tidak hanya mendengar ketika pembelajaran berlangsung, akan
tetapi mereka harus menyimak apa yang dibelajarkan guru. Menurut Ruth G. Strickland melalui Tarigan, 2008: 29 tahap menyimak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut. a. Menyimak berkala
b. Menyimak dengan perhatian dangkal c. Setengah menyimak
d. Menyimak serapan