Manfaat Menyimak Ragam Menyimak
berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘tempat meletakkan suatu perangkat’. Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita, dan berperan sebagai pangkal tolak
pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakan. Penemuan tema dalam sebuah cerita kadang-kadang tidak semudah yang
dibayangkan. Hal ini disebabkan adakalanya tema diungkapkan secara eksplisit lewat pernyataan yang mudah dikenali dan adakalanya pula hanya diungkapkan
secara implisit lewat keseluruhan cerita. Sumardjo 1994:28 mengatakan bahwa tema karya sastra letaknya
tersembunyi dan harus dicari oleh pembaca sendiri, karena pengarang tidak secara langsung mengatakan apa yang terjadi inti permasalahannya, meskipun kadang-
kadang terdapat kata-kata atau kalimat kunci dari suatu bagian karya itu, yang sudah merumuskan apa yang sebenarnya menjadi inti persoalan. Dari pendapat-
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tema adalah dasar cerita, ide pokok sebuah cerita.
b. Plot atau Alur Alur merupakan aspek utama yang harus dipertimbangkan karena aspek
inilah yang pertama-tama menentukan menarik atau tidaknya cerita dan memiliki kekuatan mengajak pembaca secara total untuk mengikuti cerita. Istilah yang
biasa digunakan untuk menyebut alur cerita adalah plot atau jalan cerita. Plot merupakan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan cerita. Peristiwa
disini diartikan sebagai peralihan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain Luxemburg dkk, 1992:150. Menurut Foster via Nurgiyantoro, 2000:91 plot
dapat diartikan sebuah narasi berbagai kejadian yang sengaja disusun berdasarkan urutan waktu.
Kaitannya dengan sebuah teks cerita, alur berhubungan dengan berbagai hal seperti peristiwa, konflik yang terjadi dan akhirnya mencapai klimaks, serta
bagaimana masalah itu diselesaikan. Alur berkaitan dengan masalah bagaimana peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu itu dikisahkan sehingga menjadi sebuah
rangkaian cerita yang padu dan menarik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
sebuah alur cerita terkandung unsur apa yang dikisahkan dan bagaimana urutan pengisahan itu saling berhubungan dan bersama-sama menentukan derajat
kemenarikan bagi pembaca. c. Penokohan
Istilah penokohan dapat menunjuk pada tokoh dan perwatakan tokoh. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang
ditampilkan dalam sebuah cerita Jones via Nurgiyantoro, 2000:165 kata penokohan berasal dari kata dasar ‘tokoh’, yang berarti individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau perlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Penokohan berarti penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.
d. Setting atau latar Sebuah cerita memerlukan kejelasan kegiatan mengenai dimana terjadi
dan kapan waktu kejadiannya untuk memudahkan pengimajian dan pemahaman pembaca.