Pendidikan Perkoperasian HASIL DAN PEMBAHASAN

62

4.6 Pendidikan Perkoperasian

Pendidikan yang dilakukan oleh koperasi atau mengikutkan peserta dari koperasi pada pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak di luar koperasi pemerintah dan swasta dalam perkoperasian bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM anggota dan pengurus koperasi. Pada tabel 19 terlihat bahwa frekuensi pendidikan perkoperasian pada KSP lebih kecil daripada Kopdit baik untuk pendidikan anggota, pengurus, manajer, dan calon anggota. Tabel 19. Frekuensi Pendidikan Perkoperasian No Jenis Pendidikan Pelatihan Frekuensi kali KSP Kopdit Jateng DIY Kalbar Rata- rata Jateng DIY Kalbar Rata- rata 1. 2. 3. 4. Anggota Rutin PengurusKaryawan Manajer Calon Anggota 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1,33 1,00 0,67 1,67 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3,00 2,33 2,67 3,00 Penyebab utama rendahnya pendidikan perkoperasian pada KSP karena tidak adanya perencanaan yang dirancang sebelumnya padahal anggaran untuk pendidikan tersebut sudah dialokasikan dari SHU sebesar 10, sehingga kesadaran kualitas SDM pengurus dalam mengelola koperasi relatif stagnan sedangkan bagi anggota tidak mengalami peningkatan dalam pemahaman koperasi, sehingga anggota keluar dari KSP karena merasa tidak mempunyai keuntungan sebagi anggota KSP. Selain itu, kurangnya sosialisasipendidikan calon anggota pada KSP menyebabkan KSP kurang mempromosikan keuntungan menjadi anggota KSP kepada masyarakat, sehingga masyarakat kurang 63 tahu dan tidak terjaring untuk masuk menjadi anggota KSP meskipun persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjai anggota lebih sederhana dibanding Kopdit. Frekuensi pendidikan perkoperasian di Kopdit jauh lebih tinggi daripada Kopdit meskipun alokasi anggaran dari SHU lebih sedikit 7 daripada KSP 10, karena Kopdit lebih mematuhi rencana pelaksanaan yang telah ditetapkan sebalumnya karena dalam ART setiap Kopdit sangat ditekankan pentingnya pendidikan perkoperasian karena dengan pendidikan perkopersian akan meningkatkan partisipasi anggota Kopdit dan peningkatan kualitas pengurus Kopdit. Sebagai dampak dari tingginya frekuensi pendidikan perkoperasian di Kopdit, maka pendapatan dan SHU Kopdit serta jumlah anggota mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan KSP yang relatif stagnan, bahkan cenderung turun

4.7 Kerjasama antarkoperasi