Kerjasama antarkoperasi HASIL DAN PEMBAHASAN

63 tahu dan tidak terjaring untuk masuk menjadi anggota KSP meskipun persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjai anggota lebih sederhana dibanding Kopdit. Frekuensi pendidikan perkoperasian di Kopdit jauh lebih tinggi daripada Kopdit meskipun alokasi anggaran dari SHU lebih sedikit 7 daripada KSP 10, karena Kopdit lebih mematuhi rencana pelaksanaan yang telah ditetapkan sebalumnya karena dalam ART setiap Kopdit sangat ditekankan pentingnya pendidikan perkoperasian karena dengan pendidikan perkopersian akan meningkatkan partisipasi anggota Kopdit dan peningkatan kualitas pengurus Kopdit. Sebagai dampak dari tingginya frekuensi pendidikan perkoperasian di Kopdit, maka pendapatan dan SHU Kopdit serta jumlah anggota mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan KSP yang relatif stagnan, bahkan cenderung turun

4.7 Kerjasama antarkoperasi

Kerjasama antara koperasi dengan koperasi lainnya bisa merupakan kerjasama sama jenis simpan pinjam, beda jenis, sama bentuk primer atau beda bentuk. Kerjasama yang dilakukan bisa merupakan penyertaaan modal pada koperasi lain atau kerjasama dalam melakukan usaha, sehingga diharapkan terjadi peningkatan kinerja koperasi. Bentuk kerjasama antarkoperasi pada KSP dan Kopdit terlihat pada tabel 14 berikut : 64 Tabel 14. Kerjasama AntarKoperasi No Kerjasama dengan Koperasi Frekuensi kali KSP Kopdit Jateng DIY Kalbar Rata- rata Jateng DIY Kalbar Rata- rata 1. 2. 3. 4. Sama jenis Sama bentuk Beda Jenis Beda Bentuk 100,00 100,00 50,00 0,00 100,00 100,00 50,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 66,67 66,67 33,33 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 KSP tidak melakukan kerjasama dengan koperasi beda bentuk, sedangkan Kopdit tidak melakukan kerjasama dengan koperasi beda jenis dalam intesitas yang terbatastertentu. Kerjasama pada KSP cenderung merupakan kerjasama dalam bentuk penyertaan modal, misalnya simpanan KSP di koperasi lain atau koperasi sekunder dan bukan merupakan kerjasama usaha, sehingga kontribusi kerjasama tersebut terhadap peningkatan pendapatan dan SHU KSP tidak memberikan sumbangan yang besar. Kerjasama yang dilakukan Kopdit selain kerjasama dalam penyertaan modal antar sesama Kodit dalam rangka memenuhi kecukupan modal Kopdit, dilakukan juga kerjasama dengan koperasi lainnya dalam bentuk kerjasama usaha seperti penyediaan perumahan untuk anggota. Kerjasama Kopdit dengan Koperasi yang berbeda jenis dalam bentuk penyertaan modal sangat dihindari Kopdit. Hal ini sesuai dengan kesepakatan awal dari pembentukan Kopdit yang mengharuskan bahwa untuk setiap Kopdit untuk mencukupi modal berasal dari anggota atau penyertaan dari Kopdit lainnya primer atau sekunder. 65 Dampak dari kerjasama Kopdit dengan koperasi lainnya dalam bentuk kerjasama usaha adalah adanya peningkatan volume usaha Kopdit dan pendapatan Kopdit yang signifikan, sehingga SHU yang diperoleh Kopdit mengalami penambahan. 66 +,-

5.1 KESIMPULAN