commit to user Pelaksanaan siklus kedua selesai, maka akan diketahui tingkat belajar siswa
apakah siswa telah benar-benar memahami konsep energi gerak. Dengan adanya siklus kedua maka siswa diarahkan dengen menerapkan konsep energi gerak
dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan pada pergerakkan turbin dalam siklus ketiga. Adapun alur kerangka berpikir digambarkan dalam gambar 2.
Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir
C. Penelitian Relevan
Skripsi Khoirun Nisak. 2009. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Selotambak
Kraton Pasuruan. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
32
KONDISI AWAL
TINDAKAN
Ketuntasan belajar siswa masih rendah
Pembelajaran bersifat konvensional
SIKLUS I
mengenal berbagai gerak benda
SIKLUS II
melakukan percobaan membuat kincir angin
REFLEKSI KESIMPULAN
Ketuntasan belajar siswa konsep energi gerak meningkat
SIKLUS III
menerapkan konsep energi gerak dalam
menggerakkan turbin kincir air
Guru menerapkan
pembelajaran dengan
menerapkan Pendekatan
Keterampilan Proses
KONDISI AKHIR
commit to user Dengan hasil penelitian menunjukkan 1 Pendekatan keterampilan proses
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran IPA 2 Adanya peningkatan hasil belajar IPA. Dimana perolehan rerata pretes 38,4, siklus I
menjadi 55,0 dan meningkat menjadi 64,7 pada siklus II, 3 Adanya peningkatan aktivitas siswa setelah menerapkan pendekatan keterampilan
proses terlihat dari perolehan rerata siklus I 60,7 dan siklus II 68,7. Dengan Kesimpulan bahwa 1 Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam pembelajaran IPA di kelas IV, 2 Penrerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar IPA 3
Penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Mashudah. 2010. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN
Ngenep 1 Karangploso, Kabupaten Malang. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilakukan terhadap 19 siswa kelas V SDN Ngenep 1 Karangploso, Kab. Malang pada semester I tahun ajaran
20092010. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh secara kualitatif adalah data observasi, data tentang efektivitas penerapkan PKP. Data yang diperoleh
secara kuantitatif adalah data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa pada setiap akhir siklus. Data tentang hasil
penilaian kegiatan siswa dengan menggunakan lembar penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PKP
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SAINS. Peningkatan ini ditunjukkan oleh perbandingan rata-rata hasil belajar yang
dicapai antara siklus I 53,58, siklus II 85,26 dengan peningkatan persentase sebesar 59,13.
Siswa sekolah dasar Turki kinerja pada keterampilan proses sains dasar sebuah Fakultas Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahi
Evran,Turki Republik Turki Departemen Pendidikan Nasional, Sekolah Dasar Turki.
Abstrak : “Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat SD Turki siswa kelas kedua kinerja pada keterampilan proses sains dasar dan
cuaca statis ada perbedaan yang signifikan dalam kinerja mereka terkait dengan gender, tingkat kelas, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan ibu
mereka , jumlah keluarga. Data dikumpulkan dengan ilmu pengetahuan dibangun penulis proses uji kemampuan dasar. Tes ini terdiri dari 10 item
yang terkait dengan mengamati, mengklasifikasi, mengukur metrically, menyimpulkan, memprediksi dan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan
33
commit to user bahwa nilai rata-rata subyek tidak rendah namun tidak memuaskan. Namun,
ada hubungan positif antara kinerja mereka dan jenis kelamin, tingkat kelas, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan ibu mereka, jumlah
keluarga”.
www.inderscience.combrowseindex.php?journalCODE=ijmor 27 februari 2011,
13.40 WIB Penilaian dalam pelayanan UEA-dan guru pra-layanan ilmu Dasar dalam
keterampilan proses sains terpadu, Nagib Mahfood Balfakih, Contact Information, Kolase Pendidikan, UAEU, POBox: 67654, Al Ain, Uni Emirat Arab.
Abstrak : “Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki di UEA layanan dan kompetensi guru ilmu pre-service dalam keterampilan proses sains terpadu
ISPS. Untuk mencapai hal ini, alat ISPS terdiri dari 15 item dibangun. Ini mencakup lima keterampilan yang: definisi operasional, membangun hipotesis,
mengendalikan variabel, pengumpulan data, dan melakukan eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari 133 guru in-service ilmu pengetahuan dasar, dan
130 guru pra-layanan dasar ilmu pengetahuan. T-test analisis dari enam hipotesis menunjukkan bahwa guru-guru di-pelayanan yang dilakukan lebih
baik daripada guru pre-service. Namun, kedua kelompok mencetak di bawah titik potong, 70, yang didirikan oleh kementerian pendidikan. Oleh karena
itu, pengembangan profesional guru harus ditinjau ulang, berdasarkan kebutuhan program baru dan hasilnya harus dinilai. Selain itu, satu jam kredit
tambahan serta kursus lain harus ditawarkan untuk para guru sains pra- pelayanan”.
www.inderscience.combrowseindex.php?journalCODE=ijmor 27 februari 2011,
13.00 WIB
D. Hipotesis