commit to user 2. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan
dikembangkan siswa berperan pula menunjang pengembangan keterampilan proses pada diri siswa, dan
3. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep serta prinsip ilmu pengetahuan, pada akhirnya akan mengembangkan sikap dan nilai
ilmuwan pada diri siswa. Dengan demikian unsur keterampilan proses, ilmu pengetahuan, serta sikap dan nilai yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
yang menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses, saling berinteraksi dan berpengaruh satu dengan yang lain.
b. Jenis-jenis Pendekatan Keterampilan Proses
Keterampilan proses dalam IPA dibagi menjadi dua kelompok menurut Esler dan Esler Noehi Nasution, 2007 : 1.36, yaitu :
1 Keterampilan Dasar Keterampilan dasar meliputi keterampilan observasi pengamatan,
pengelompokkan mengklasifikasi, pengukuran, menghubungkan ruang dan waktu, meramalkan memprediksi, mengkomunikasikan, menarik
kesimpulan. 2 Keterampilan Terintegrasi
Keterampilan terintegrasi meliputi keterampilan menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, mendefinisi, menyusun hipotesis, menafsirkan data,
mengontrol variabel, mengatur alat dan bahan, melakukan percobaan. Berdasarkan pengelompokkan tersebut akan diambil beberapa
keterampilan yang akan diterapkan dalam konsep energi gerak bagi siswa kelas III, antara lain :
1 Keterampilan Mengamati Keterampilan mengamati atau mengobservasi adalah keterampilan yang
dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat-sifat dari objek-objek atau
kejadian-kejadian Esler dan Esler dalam Noehi Nasution, 2007 : 1.9. Definisi serupa disampaikan oleh Abruscato Noehi Nasution, 2007 : 1.9
17
commit to user yang menyatakan bahwa mengobservasi artinya mengunakan segenap panca
indera untuk memperoleh informasi atau data mengenai benda atau kejadian. Jadi keterampilan mengobservasi adalah keterampilan mengumpulkan data
atau informasi melalui penerapan dengan indera. Melalui mengamati kita belajar tentang dunia sekitar kita yang fantastis.
manusia mengamati obyek-obyek dengan fenomena alam melalui panca indra: penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasapengecap.
Informasi yang kita peroleh, dapat menuntun keingintahuan, mempertanyakan, memikirkan, melakukan interprestasi tentang lingkungan kita, dan meneliti
lebih lanjut. Selain itu, kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta
merupakan hal esensial untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses lain. Mengamati merupakan tanggapan kita terhadap berbagai obyek
dan peristiwa alam dengan menggunakan panca indra. Dengan kata lain, melalui observasi kita mengumpulkan data tentang tanggapan-tanggapan kita.
Mengamati memiliki dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Mengamati bersifat kualitatif apabila dalam pelaksanaannya hanya
menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi. Contoh kegiatan mengamati yang bersifat kualitatif ialah menentukan warna penglihatan,
mengenali suara jengkerik pendengaran, membandingkan rasa manis gula dengan sakarin pengecap, menentukan struktur suatu obyek perabaan,
mengenal bau tajam amoniak penciuman. Mengamati bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaannya selain menggunakan panca indera, juga
digunakan peralatan lain yang memberi informasi khusus dan tepat. Contoh kegiatan mengamati yang bersifat kuantitatif ialah menghitung panjang ruang
kelas dengan satuan ukuran tegel, menentukan titik didih air dengan bantuan thermometer, membedakan luas daerah satu dengan daerah lain, dan kegiatan
lain yang sejenis. Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan
mengobservasi dalam pembelajaran konsep energi gerak adalah melihat benda yang bergerak dan merasakan hembusan angin.
18
commit to user 2 Keterampilan Menafsirkan
Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler dapat dikatakan juga sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut
Abruscato Nasution, 2007 : 1.49, menyimpulkan secara sementara adalah menggunakan logika untuk membuat kesimpulan dari apa yang diobservasi.
Keterampilan menginferensi yaitu keterampilan proses menafsirkan sesuatu berupa benda, peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan
melalui pengamatan, perhitungan, penelitian, atau eksperimen. Contoh kegiatan untuk mengembangkan keterampilan ini adalah menafsirkan berbagai
alat dan bahan yang tersedia untuk membuat sebuah percobaan. 3 Keterampilan Memprediksi
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang akan terjadi pada observasi yang akan datang atau membuat perkiraan kejadian atau
keadaan yang akan datang yang diharapkan akan terjadi Nasution, 2007 : 1.55. Keterampilan memprediksi menurut Esler dan Esler adalah
keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan dari kejadian-kejadian yang terjadi sekarang, keterampilan menggunakan grafik
untuk menyisipkan dan meramalkan terkaan-terkaan atau dugaan-dugaan. Nasution, 2007 : 1.55.
Keterampilan memprediksi yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan
perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Jadi dapat dikatakan bahwa memprediksi sebagai menyatakan
dugaan beberapa kejadian mendatang atas dasar suatu kejadian yang telah diketahui.
Suatu prediksi merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari dapat diamati. Untuk dapat membuat prediksi yang dapat dipercaya tentang
obyek dan peristiwa maka dapat dilakukan dengan memperhitungkan penentuan secara tepat perilaku terhadap lingkungan kita. Keteraturan dalam
lingkungan kita mengijinkan untuk mengenal pola-pola dan untuk memprediksi terhadap pola-pola apa yang mungkin dapat diamati kemudian
19
commit to user hari. Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat
ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan atas pola atau kecenderungan tertentu, atau
keterhubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan. Contoh dari kegiatan ini adalah memprediksi gerakan turbin yang digerakkan
oleh air. 4 Keterampilan Mengatur alat dan bahan
Yang dimaksudkan dengan keterampilan mengatur alat dan bahan disini merupakan keterampilan siswa dalam menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Seperti menggunakan benda yang dapat digerakkan.
5 Keterampilan Merencanakan penelitian Rancangan penelitian ini, diharapkan selalu dibuat pada setiap kegiatan
penelitian. Berdasarkan pentingnya rancangan penelitian terhadap perolehan penelitian itu sendiri, maka keterampilan merancang penelitian perlu diberikan
sejak dini. Merancang penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspon dalam
penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel, hipotesis yang diuji dan cara mengujinya, serta hasil yang diharapkan dari penelitian
yang akan dilaksanakan. Contoh kegiatan yang tercakup dalam keterampilan merancang penelitian, antara lain: menyusun hipotesis, mendefinisikan
variabel secara operasional, menggambarkan hubungan antar variabel, dan kegiatan yang lain. Salah satu kegiatannya adalah siswa membuat percobaan
energi gerak dengan membuat kincir air untuk menghidupkan lampu pada generator.
6 Keterampilan Menentukan variable-variabel Yang dimaksud dengan menentukan variabel dalam pemebelajaran
konsep energi gerak disini adalah siswa mengetahui serta mempraktekkan langkah kerja dalam melakukan percobaan pembuatan kincir air.
20
commit to user 7 Keterampilan Menerapkan konsep
Kegiatan dalam keterampilan menerapkan konsep disini sebagai contoh adalah penerapan siswa tentang konsep gerak benda dalam pembuatan kincir
air. Di mana air yang mengalir dapat menggerakkan turbin yang dapat menyalakan generator sehingga dapat menyalakan lampu.
8 Keterampilan Berkomunikasi Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang
berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan Abruscato dalam Nasution, 2007: 1.44 . Keterampilan mengkomunikasikan, menurut
Esler dan Esler dapat dikembangkan dengan menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda-benda serta kejadian-kejadian
secara rinci. Jadi keterampilan mengkomunikasikan adalah menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar,
gerak, tindakan, atau penampilan. Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa kegiatan membuat dan menginterpretasi informasi dari grafik, charta,
peta, gambar, dan lain-lain. Misalnya siswa mengembangkan keterampilan mengkomunikasikan deskripsi benda-benda dan kejadian tertentu secara rinci.
Siswa diminta untuk mengamati dan mendeskripsikan benda dalam percobaan, kemudian siswa tersebut menjelaskan deskripi tentang gerakan
kincir air di depan kelas. 9 Keterampilan Mengajukan Pertanyaan
Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan yang mengharuskan siswa lebih aktif mencari tahu tentang beberapa konsep dalam
materi pembelajaran. Keterampilan ini dapat berupa kegiatan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang dipelajari.
c. Alasan dan Manfaat Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses