Tahap Perencanaan Tindakan Tahap Observasi

commit to user ditentukan dahulu, 4 sebaiknya guru meminta setiap kelompok yang lain untuk memberi tanggapan terhadap kelompok yang sedang mempresentasikan di depan kelas, dan 5 guru lebih memberi motivasi serta membimbing siswa untuk lebih berani menyampaikan pertanyaan dengan cara memancing siswa melalui contoh pertanyaan-pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan yang dilakukan pada siklus I dikatakan belum behasil. Hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang maksimal karena masih kurang dari indikator ketercapaian yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan siklus II sebagai langkah perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus I.

2. Tindakan Siklus II

Pada siklus II hasil pembelajaran IPA dengan indikator mengamati gerakan pada benda belum menunjukkan ketuntasan belajar yang maksimal. Oleh karena itu, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran pada siklus I, sehingga tujuan meningkatkan ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses dapat terwujud Tindakan siklus II dilaksanakan dalam waktu dua kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2x30menit. Siklus I dilaksanakan selama dua minggu yaitu pada tanggal 19 April 2011 dan 26 April 2011. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus II ini rencananya akan dilakukan dengan beberapa langkah perbaikan pada tindakan siklus I, yaitu 1 guru memberikan percobaan yang lebih menarik lagi, 2 pembagian tugas kelompok ditentukan dahulu, 3 guru selalu memberi bimbingan pada semua kelompok agar mau bekerja sama anatar anggota kelompok, 4 sebaiknya guru meminta setiap kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan terhadap kelompok yang 52 commit to user sedang mempresentasikan di depan kelas, 5 guru memancing siswa untuk mengajukan pertanyaan. Adapun urutan langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : Langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu : 1. Memilih SK, KD dan indikator 2. Menyusun RPP siklus II dengan langkah perbaikan pada siklus I lampiran 11 3. Mempersiapkan alat dan bahan percobaan 4. Mempersiapkan LKS dan evaluasi pembelajaran 5. Mempersiapkan lembar observasi dan angket refleksi siswa lampiran 12, lampiran 13, lampiran 14, lampiran 15, dan lampiran 16

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dilakasanakan pada tanggal 19 April 2011 dan 23 April 2011 dengan alokasi waktu 2x30 menit setiap pertemuan. Pada tahap ini terdiri dari dua kali pertemuan.

1. Pertemuan Pertama

Dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 April 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00-08-00 WIB. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah sumber energi. Langkah-langkah yang dilakukan guru pada pertemuan pertama dalam pelaksanaan tindakan siklus II meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas, kemudian guru memberi salam dan melakukan presensi kehadiran siswa. Guru meminta siswa duduk secara tenang. Menyanyikan lagu laying-layang bersama-sama. Selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu penjelasan serta tanya jawab yang berkaitan dengan lagu tersebut yaitu tentang sumber-sumber energi yang dipengaruhi dari adanya gerakan benda yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan berlanjut dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi sumber energi dari adanya gerakan benda seperti kincir angin yang dipengaruhi oleh adanya angin yang berhembus. 53 commit to user Pada kegiatan ini guru membimbing siswa untuk melakukan pengamatan tentang sumber energi gerak dengan memberi contoh di sekitar anak. Kemudian guru melakukan tanya jawab tentang sumber energi gerak melalui pengamatan siswa pada kincir angin. Selanjutnya dilakukan tanya jawab tentang berbagai sumber energi selain angin. Kegiatan berikutnya melakukan klasifikasi mengelompokkan benda yang dapat bergerak akibat tiupan angin. Dilanjutkan dengan kegiatan siswa menafsirkan tentang gerakan kincir angin yang tertiup angin dan faktor yang mempengaruhi kincir dapat bergerak. Setelah melakukan penafsiran selanjutnya mengambil kesimpulan serta pembahasan akhir dari pembelajaran. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa untuk lebih rajin belajar.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00-08.00 WIB. Pada pembelajaran ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi yang telah lalu, yaitu sumber energi. Langkah-langkah pembelajaran yang dlakukan guru pada pertemuan kedua yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Guru melakukan apersepsi tentang materi yang telah lalu dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Guru bertanya tentang “Apa saja sumber energi yang telah kita pelajari hari selasa kemarin?”, “Kincir angin dapat berputar disebabkan oleh apa?”, “Pernahkah kalian membuat kincir angin sendiri?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu identifikasi berputarnya kincir angin yang disebabkan oleh adanya sumber energi. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok terdiri dari 5- 6 siswa tiap kelompok. Kegiatan ini dimulai dengan guru membagikan alat dan bahan percobaan sumber energi dengan membuat kincir angin serta langkah kerjanya. Alat dan 54 commit to user bahan percobaan yang dibagi untuk setiap kelompok adalah kertas karton, gunting, tangkai bambu kecil, lem, dan plastisin. Siswa mempersiapkan alat dan bahan percobaan di atas meja kerja. Kemudian, siswa berdiskusi dan melakukan percobaan membuat kincir angin. Selesai melakukan percobaan beberapa siswa perwakilan dari tiap kelompok maju mendemonstrasikan hasil percobaannya. Diberikan waktu untuk melakukan tanya jawab dari kelompok lain. Guru memberikan penguatan setelah semua siswa melakukan percobaan dan demonstrasi. Kemudian guru melakukan evaluasi pembelajaran gerak benda dengan membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa. Siswa diberi waktu selama 15 menit untuk mengerjakan. Pada kegiatan akhir, guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan guru memberikan angket untuk diisi oleh siswa serta guru mengisi lembar observasi berdasarkan aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II. Guru melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin belajar agar mencapai ketuntasan belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapakan salam.

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pertemuan pertama berlangsung pada hari Jumat tanggal 15 April 2011 pukul 07.00-08.00 WIB. Pada jam pelajaran pertama dan kedua. Pertemuan kedua berlangsung pada hari Sabtu tanggal 23 April 2011 pukul 07.00-08.00 WIB, pada jam pelajaran pertama dan kedua. Peneliti dan observer bekerja sama melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Observasi dilaksanakan pada situasi pelaksanan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pertemuan pertama suasana kelas sudah mengalami peningkatan dimana sebagian siswa sudah tertib duduk di tempat duduknya saat pelajaran dimulai, meskipun masih ada siswa yang diluar kelas terlihat pada lampiran 13. Pada saat pembelajaran para siswa sudah memperhatikan, bahkan tidak ada siswa yang 55 commit to user berbicara sendiri. Hal ini meyebabkan suasana kelas menjadi dapat dikontrol dengan baik. Pada pertemuan kedua suasana kelas kurang tertib karena dilakukan suatu percobaan lampiran 15. Saat melakukan percobaan siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan langkah kerja sesuai dengan panduan yang diberikan, sehingga suasana kelas tidak terkontrol secara baik karena siswa sulit untuk diberi pengarahan saat melakukan percobaan. Akan tetapi, ketuntasan belajar dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan dan siklus I. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri III Sendang Pada Siklus II. No Nilai Frekuensi Fi Nilai Tengah Xi FiXi Prosentase Keterangan 1 31-40 35,5 Belum Tuntas 2 41-50 1 45,5 45,5 6,25 Belum Tuntas 3 51-60 3 55,5 166,5 18,75 Belum Tuntas 4 61-70 1 65,5 65,5 6,25 Tuntas 5 71-80 4 75,5 302 25 Tuntas 6 81-90 2 85,5 171 12,5 Tuntas 7 91-100 5 95,5 477,5 31,25 Tuntas JUMLAH 16 1233 100 Nilai rata-rata = 1233 : 16 = 77,06 Ketuntasan klasikal = 11 : 16 x 100 = 68,75 Data tabel 4 diperoleh dari lampiran 18. Dari tabel 4 ketuntasan belajar dan nilai siswa kelas III SD Negeri III Sendang setelah diadakan tindakan siklus II melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dapat disajikan dalam bentuk grafik 3. 56 commit to user Grafik 3. Grafik Ketuntasan Belajar dan Nilai hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri III Sendang Pada Siklus II. Pada tabel 4 dan grafik 3 di atas, terlihat jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM nilai 65 juga mengalami peningkatan yaitu dari 10 siswa atau 62,50 menjadi 11 siswa atau 68,75. Sedangkan, nilai rata-rata kelas adalah 77,06. Dibandingkan dengan nilai pada siklus I nilai rata-rata kelas pada siklus II meningkat dari 70,81 menjadi 77,06.

d. Tahap Refleksi

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Mencapai Ketuntasan Belajar pada Pokok Materi Sistem Koloid bagi Siswa Kelas XI Semester II SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 200520

1 12 86

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

Pengembangan model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas V SD. Negeri Grabag 1 Tahun Pelajaran 2010 2011

0 8 93

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 GAGAKSIPAT, NGEMPLAK , BOYOLALI, PADA TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010

0 4 84

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 GUNUNGJAYA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 47

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI III BUBAKAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 91

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NADI BULUKERTO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 93

PERANAN PENGAJARAN REMEDIAL DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 7 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/20012.

0 2 14

“Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 06 Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 2

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Mencapai Ketuntasan Belajar pada Pokok Materi Sistem Koloid bagi Siswa Kelas XI Semester II SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 ( Studi Kasus Penelitian Tindakan Kelas ).

0 1 1