Pengawasan Sanksi Hukuman Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

sehari-hari baik dalam rumah maupun di luar rumah khususnya dilingkungan organisasinya yang biasanya tampak pada perbuatan yang dilakukan pimpinan di tempat kerja yaitu ketepatan waktu hadir dan saat meninggalkan tempat kerja, pimpinan selalu menjaga sikap dan ucapan, baik terhadap atasan maupun bawahannya, menunjukkan sikap keras dalam bekerja dan selalu mematuhi aturan perusahaan.

2. Pengawasan

Setiap kegiatan yang dilakukan harus ada pengawasan yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang ditetapkan. Pengawasan berfungsi sebagai pendidik dan pengarah dalam proses pelaksanaan pekerjaan, oleh karena itu dalam pengawasan sangat penting diperhatikan sejauh mana pengawas memiliki kemampuan untuk mengarahkan bawahannya dan memberikan instruksi secara jelas bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, kapan harus dan standart kualitas yang dikehendaki sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara tepat. Kemampuan pengawas dalam memberikan pengarahan kepada karyawan akan mempengaruhi bagaimana karyawan tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

3. Sanksi Hukuman

Penegakan disiplin kerja karyawan harus ada ketegasan seperti yang diungkapkan oleh Nitisemito 1996 “Ketegasan dalam pelaksanaan disiplin kerja perlu dijaga agar pelaksanaan program berlangsung terus menerus, dengan membiarkan pelanggaran tanpa tindakan yang tegas sesuai ancaman sanksi hukuman maka akan lebih berarti melanggar aturan tersebut. Kebijaksanaan tidak hanya sekedar terlihat dalam tindakan menjatuhkan sanksi atau hukuman, tetapi juga dalam kepemimpinan lainnya. Diantaranya dapat dimanifestasikan dalam perseorangan, pimpinan harus mengusahakan agar volume dan beban kerja suatu unit atau perseorangan seimbang. Peningkatan kesejahteraan dan ancaman hukuman yang bersifat mendidik diharapkan meningkatkan kedisplinan karyawan, namun dalam kenyataan hal ini belumlah mencukupi, sebab suatu hukuman yang tidak dilaksanakan dengan tegas dan konsekuen justru akan lebih jelek akibatnya daripada tanpa ancaman. Karyawan yang melanggar peraturan perusahaan, maka pimpinan harus mempunyai ketegasan untuk mengambil tindakan atau menjatuhkan sanksi kepada karyawan tersebut, sehingga karyawan tersebut akan berusaha untuk tidak berbuat hal yang serupa, apabila hal itu dilakukan yaitu membiarkan suatu pelanggaran yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber telah diketahui tanpa suatu tindakan atau membiarkan suatu pelanggaran tersebut menjadi berlarut-larut tanpa tindakan yang jelas, maka karyawan akan menganggap bahwa ancaman yang diberikan hanyalah ancaman kosong belaka, sehingga pelanggaran tersebut tidak mustahil akan diulangi lagi. Pelaksanaan ancaman tersebut harus adil, artinya pelaksanaan ancaman janganlah memberikan dispensasi kepada salah seorang karyawan karena dekat pimpinan, hal ini akan menimbulkan ketidakadilan sehingga mengakibatkan kedisiplinan yang akan ditegakkan tidak akan berhasil. Siagian 1993 menyatakan : “Pengenaan sanksi yang dilakukan oleh pimpinan harus dilakukan secara obyektif, sifat sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan dan harus bersifat mendidik”. Suatu peraturan yang telah dibuat batasannya sukar dilaksanakannya begitu saja bila tidak ada sanksi yang dikenakan bagi pelanggarnya. Sanksi yang sudah ditetapkan ini akan efektif bila benar-benar dapat dilaksanakan tepat sesuai sasaran. Sanksi dapat juga berfungsi untuk mendidik para karyawan bagaimana seharusnya bertingkah laku dalam melaksanakan pekerjaan di lingkungan perusahaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Pemahaman tentang ancaman merupakan hal yang perlu bagi setiap karyawan, ancaman merupakan salah satu faktor penunjang kedisiplinan yang tak kalah pentingnya, karena dalam kenyataan tidak jarang ditemukan bahwa banyak karyawan mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang tidak diinginkan oleh perusahaan, dalam hubungan ini dibutuhkan suatu aturan tertentu yang meyakinkan seseorang tidak melakukan atau mengulangi suatu pekerjaan yang tidak diinginkan oleh perusahaan dan dalam hal ini juga dibutuhkan suatu ancaman atau hukuman namun harus bersifat mendidik. Kedisiplinan merupakan kebiasaan, sehingga ancaman yang diberikan bukanlah suatu hukuman melainkan lebih ditekankan agar mereka melaksanakan kebiasaan yang kita anggap baik, oleh karena itu sebelum ancaman dijatuhkan perlu ada peringatan atau hukuman yang bersifat peringatan. Ancaman-ancaman tersebut bagi mereka akan berupaya untuk merubah kebiasaan-kebiasaan yang dapat merugikan perusahaan mengurangi tingkat disiplin kerja dan kemudian menjadikan yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Ancaman tersebut dapat dilaksanakan apabila peraturan-peraturan dan sanksi yang akan dijatuhkan telah disampaikan kepada karyawan agar supaya karyawan mengerti dan memahami peraturan-peraturan dan sanksi- sanksi dengan jelas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Penetapan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan harus dipertimbangkan dengan cermat, teliti dan seksama bahwa sanksi yang akan dijatuhkan tersebut setimpal dengan tindakan dan perilaku yang diperbuat sehingga sanksi disiplin tersebut dapat diterima oleh rasa keadilan. Schuller dan Jackson 1999 sasaran hukuman adalah mengurangi frekuensi perilaku yang tidak diinginkan . Hukuman yang lebih umum bersifat interpersonal dan mencakup dorongan kepada para penyelia karena mereka merasa telah mengambil tindakan. Menurut Siswanto 2003 bahwa jenis disiplin kerja, meliputi : 1 Sanksi disiplin berat yang meliputi : a. Demosi jabatan yang setingkat lebih rendah dari jabatan pekerjaan yang dibebankan sebelumnya. b. Pembebasan dari jabatan untuk dijadikan sebagai tenaga kerja biasa bagi yang memegang jabatan. c. Pemutusan hubungan kerja dengan hormat atas permintaan sendiri tenaga kerja yang bersangkutan. d. Pemutusan hubungan kerja tidak dengan hormat sebagai tenaga kerja. 2 Sanksi disiplin sedang yang meliputi : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber a. Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah dicanangkan sebagaimana tenaga kerja lainnya. b. Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan harian, mingguan atau bulanan. c. Penundaan program promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan pada jabatan yang lebih tinggi. 3 Sanksi ringan yang meliputi : a. Teguran lisan kepada tenaga kerja yang bersangkutan b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

2.2.3 Kinerja A. Pengertian Kinerja

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan (Studi kasus pada Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga Medan)

24 380 113

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt Tritunggal Mulia Wisesa Surakarta).

0 4 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt Tritunggal Mulia Wisesa Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt. Asthon Graphindo Indonesia).

0 4 15

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt. Asthon Graphindo Indonesia).

0 3 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada PT Batik Danar Hadi Surakarta ).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada PT Batik Danar Hadi Surakarta ).

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Madubaru PG/PS Madukismo).

0 0 128

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS GRESIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CIPTA PRIMA KONTRINDO PALEMBANG -

0 1 90