5.2 Evaluasi Model One – Step Approach to SEM
Dalam model Structural Equation Modelling SEM, model
pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami
kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement
model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data
sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar
5.1 dan tabel 5.7 Goodness of Fit dibawah ini.
1
1 1
1 1
1 1
1
1
Y1 Y2
Y3 Y4
Y5 Kinerja
Karyawan d_jp
er_9 er_10
er_11 er_12
er_13 X23
1 1
1 1
1
1 1
1 Motivasi
Disiplin Kerja X21
er_5 X22
er_6 X11
er_1 X12
er_2 X13
er_3
er_7 X24
er_8 X14
er_4
Gambar 5.1 Model Pengukuran Struktural
Motivasi, Disiplin Kerja Kinerja Karyawan Model Specification : One Step Approach - Base Model
Sumber : Lampiran 11
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 5.7 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices One-Step Approach-Base Model
Sumber : Lampiran 11
Terlihat dari Tabel Goodness of Fit Indice bahwa one step approach base model menghasilkan solusi yang unik. Artinya,
model tersebut mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya dihasilkan [informasi fit index tidak kosong], dari
evaluasi model seluruh kriteria belum seluruhnya baik. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi
sehingga model berubah seperti di bawah ini. Kriteria
Hasil Nilai Kritis
Evaluasi Model CminDF
1.312 ≤ 2,00
baik Probability
0.050 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA
0.070 ≤ 0,08
baik GFI
0.860 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.795 ≥ 0,90
kurang baik TLI
0.855 ≥ 0,95
kurang baik CFI
0.885 ≥ 0,94
kurang baik
1 1
1 1
1 1
1
er_12 d_jp
er_13 er_10
er_11 er_9
Y1 Y2
Y3 Y4
Y5 Kinerja
Karyawan
Disiplin Kerja 1
1 Motivasi
X21 er_5
1 X22
er_6 1
X11 er_1
1 X12
er_2 1
X23 er_7
1 X24
er_8 1
X14 er_4
1
Gambar 5.2 Model Pengukuran Struktural
Motivasi, Disiplin Kerja Kinerja Karyawan Model Specification : One Step Approach - Elimination
Sumber : Lampiran 12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 5.8 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices One –Step Approach Elimination
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.273 ≤ 2,00
baik Probability
0.091 ≥ 0,05
baik RMSEA
0.065 ≤ 0,08
baik GFI
0.872 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.804 ≥ 0,90
kurang baik TLI
0.889 ≥ 0,95
kurang baik CFI
0.914 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber : Lampiran 12
Terlihat dari Tabel Goodness of Fit Indice bahwa one step approach eliminasi menghasilkan solusi yang unik. Artinya, model
eliminasi tersebut mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya dihasilkan [informasi fit index tidak kosong], dari
evaluasi model seluruh kriteria belum seluruhnya baik, dengan demikian model perlu dimodifikasi seperti di bawah ini.
Kinerja Karyawan
d_jp 1
1 1
1 Motivasi
1 Disiplin Kerja
1 er_6
1 Y2
1 1
1
er_7 1
er_11 1
1 Y4
1 er_13
1 er_10
Y1 er_9
X21 X22
X11 X12
X23 Y3
X24 er_12
Y5 X14
er_4 1
er_5 er_1
er_2
er_8
Gambar 5.3 Model Pengukuran Struktural
Motivasi, Disiplin Kerja Kinerja Karyawan Model Specification : One Step Approach-Elimination-Modification
Sumber : Lampiran 13
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 5.9 Modifikasi
Sumber : Lampiran 13
Tabel 5.10 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices One –Step Approach Modifikasi
Sumber : Lampiran 13
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach eliminaqsi modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit
yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model
konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta, dengan demikian model ini
adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 3.835,70 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
Data Modifikasi :
Estimate Prob.
er_6 --
Motivation 0.233
0.013 er_1
-- er_11
0.077 0.026
X11 --
Y2 0.277
0.004
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria
Hasil Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 0.989
≤ 2,00 baik
Probability 0.494
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000
≤ 0,08 baik
GFI 0.900
≥ 0,90 baik
AGFI 0.900
≥ 0,90 baik
TLI 1.004
≥ 0,95 baik
CFI 1.000
≥ 0,94 baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat
dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 5.11 Uji Hipotesis Kausalitas
Ustd Std
Prob. Faktor
Faktor Estimate
Estimate Kinerja Karyawan
Motivasi 0.097
0.177 0.230
Kinerja Karyawan Disiplin
0.312 0.571
0.004 Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran 14
Dilihat dari tingkat Probabilitas arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
a. Faktor Disiplin berpengaruh positif terhadap Faktor Kinerja Karyawan, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,004
≤ 0,10 signifikan positif].
b. Faktor Motivasi berpengaruh positif terhadap Faktor Kinerja Karyawan tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,230 0,10
tidak signifikan positif]. Pengujian hipotesis alternatif dilakukan dengan membandingkan
nilai probability p dikatakan signifikan apabila nilai p ≤
0,10.
5.3 Pembahasan.