Pemilihan Matriks Input dan Teknik Estimasi Model Penilaian Identifikasi Model Evaluasi Penerimaan Model

Analisis faktor konfirmatori untuk model pengukuran first order dan second odrder akan dihasilkan koefisien yang disebut Loading Faktor atau Lamda Value λ dan Tetha γ . Nilai lamda dan tetha tersebut digunakan untuk menilai kecocokan, kesesuaian atau unidimensionalitas dari dimensi-dimensi dalam membentuk sebuah faktor. Suatu indikator variabel dianggap dapat menjadi dimensi dari suatu konstruk variabel latent faktor apabila loading faktor masing butir-butir pertanyaan yang membentuk setiap construct seluruhnya 0,5 sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan valid.

3.10.3 Pemilihan Matriks Input dan Teknik Estimasi Model

Pemilihan matriks input dan teknik estimasi atas model yang dibangun, dalam SEM input data hanya ada dua macam yaitu matriks varian-kovarian dan matriks korelasi. Analisis data bertujuan melakukan pengujian suatu model yang telah mendapatkan justifikasi teori, sehingga input datanya adalah data matriks varian-kovarian, dimana tidak dilakukan interpretasi terhadap besar kecilnya pengaruh kualitas pada jalur-jalur dalam model. Input data matriks korelasi dapat digunakan bilamana tujuan analisis adalah ingin mendapatkan penjelasan mengenai pola hubungan kausal antar variabel, dimana peneliti dapat melakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber eksplorasi jalur-jalur mana yang memiliki pengaruh kualitas lebih dominan dibandingkan dengan jalur lainnya. Teknik estimasi yang digunakan adalah teknik estimasi maximum likelihood Solimun, 2003.

3.10.4 Penilaian Identifikasi Model

Penilaian identifikasi model ini untuk menilai problem identifikasi yaitu problem mengenai ketidakmampuan suatu model yang diusulkan dalam menghasilkan suatu estimasi yang unik. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan lebih banyak konstrain pada model yang dianalisis tersebut. Ciri-ciri adanya problem identifikasi : 1. Munculnya standard error yang sangat besar pada satu atau beberapa koefisien. 2. Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan. 3. Munculnya angka-angka aneh misalnya varian error negatif. 4. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat lebih dari 0,9. 5. Pendugaan tidak dapat diperoleh, misalnya terjadi matriks tidak definit positif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

3.10.5 Evaluasi Penerimaan Model

Hair, et al 1998 menjelaskan bahwa pola confirmatory menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teorits dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan good fit dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai poor fit. Jadi good fit model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural equation modeling. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai kriteria goodness of fit yakni Chi-square, probability, RMSEA, AGFI, GFI, TLI, FI dan CMIN DF. Apabila model awal tidak goodness of fit dengan data maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach to SEM. Beberapa evaluasi model untuk mengujian disajikan pada tabel 3.1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 3.1 Goodness Of Fit Goodness Of Fit Index Keterangan Cut-Off Value X²-Chi square Menguji populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample apakah model sesuai dengan data Diharapkan kecil, 1 sd 5 paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikan terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi Minimum 0,1 atau 0,2 atau 0,05 RMSE The Roo Mean Square Error of Approximation Mengkompensasi kelemahan chi- square pada sampel besar 0,08 GFI Good of Fit Index Menghitung proporsi tertimbnag varians dalam matriks sample yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi analos dengan R2 dan regresi berganda 0,90 AGFI Adjusted Goodness of Fit Index Merupakan GFI yang disesuaikan dengan DF 0,90 CMIN DF The Minimum Sample of Discrepancy Function Kesesuaian antara data dengan model 2,00 TLI Tucker Lewis Index Perbandingan antara model yang tidak sensitive terhadap besarnya sample dan kerumitan model 0,95 CFI Comparative Fit Index Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sample dan kerumitan model 0,94 Sumber : Hair, et al 1998 Kriteria untuk menentukan signifikansi parameter hasil estimasi dalam SEM dapat dilakukan dengan uji t. Pengujian parameter tersebut meliputi : a. Parameter gamma γ yaitu paramater pengaruh efek variabel eksogen terhadap variabel endogen. b. Parameter delta δ dan epsilon ε yaitu parameter yang berkaitan dengan error pada pengukuran variabel latent ekosgen delta dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber endogen epsilon berdasarkan indikator-indikator yang membentuknya. c. Parameter beta β yaitu parameter pengaruh efek variabel endogen terhadap variabel endogen lainnya. d. Parameter lambda λ yaitu parameter yang berkaitan dengan pengukuran varabel latent berdasarkan indikator-indikator yang membentuknya. e. Paramater-parameter Psi Ψ , phi Φ , theta θ . Kriteria kekuatan hubungan pengaruh efek persamaan- persamaan struktural structural equation dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi R². Apabila nilai ini besar yaitu semakin mendekati 1 satu, maka hubungan pengaruh efek persamaan- persamaan structural tersebut semakin kuat.

3.10.6 Interpretasi dan Modifikasi Model

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan (Studi kasus pada Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga Medan)

24 380 113

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt Tritunggal Mulia Wisesa Surakarta).

0 4 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt Tritunggal Mulia Wisesa Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt. Asthon Graphindo Indonesia).

0 4 15

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt. Asthon Graphindo Indonesia).

0 3 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada PT Batik Danar Hadi Surakarta ).

0 2 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada PT Batik Danar Hadi Surakarta ).

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Madubaru PG/PS Madukismo).

0 0 128

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA PT PETROKOPINDO CIPTA SELARAS GRESIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CIPTA PRIMA KONTRINDO PALEMBANG -

0 1 90