kesadaran, keteladanan dan adanya keketatatn pengaturan. Kesadaran merupakan faktor utama, sedangkan keteladanan dan
keketatan pengaturan merupakan penyerta dan penguat faktor utama tersebut.
Nitisemito 1996 menyatakan bahwa faktor yang menunjang kedisiplinan ada lima yaitu kesejahteraan, sanksi hukuman, ketegasan
pimpinan, kemampuan karyawan, keteladanan pimpinan. Beberapa uraian telah disampaikan sebelumnya maka dalam
penelitian ini variabel indikator yang dipergunakan pada disiplin kerja terdiri dari : teladan pimpinan, pengawasan dan sanksi hukuman
dijelaskan, sebagai berikut :
1. Teladan Pimpinan
Menurut Radiq 1998 keteladanan maksudnya bahwa pemimpin dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang
menentukan atas berhasil tidaknya suatu organisasi atau perusahaan, sebab kepemimpinan yang sukses, menunjukkan
bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses.
Sebab seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai wewenang memerintah orang lain dan selain itu pula diharapkan
sebagai panutan oleh bawahan maka dari itu semua karyawan akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
selalu memperhatikan bagaimana dapat menegakkan disiplin dirinya dari ucapan, perbuatan sikap yang sesuai aturan disiplin
yang sudah ditetapkan. Teladan dari pimpinan mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam menegakkan kedisiplinan, sebab pimpinan merupakan panutan dan sorotan dari bawahannya, oleh karena itu apabila
suatu perusahaan ingin menegakkan kedisiplinan misalnya agar karyawan datang tepat pada waktunya di kantor, hendaknya
diusahakan agar pimpinan datang tepat pada waktunya, terutama pimpinan-pimpinan yang langsung berhubungan dengan karyawan.
Menurut Nitisemito 1996 “Setiap pimpinan dalam organisasi harus bertanggung jawab atas pembinaan disiplin dari
setiap kinerja karyawan yang menjadi tanggung jawabnya”, apabila hal tersebut dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan karyawan
akan lebih berdisiplin bukan hanya sekedar takut akan hukuman melainkan karena segan atau sungkan dengan pimpinan.
Menurut Nawawi 2000 seorang pimpinan harus mampu menegakkan disiplin di lingkungan kelompok organisasinya.
Disiplin harus dimulai dari pimpinan itu sendiri. Disiplin itu dapat berupa disiplin waktu, disiplin kerja, dan disiplin dalam mentaati
peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungannya. Disiplin organisasi harus dimulai dari disiplin pribadi, yang bagi seorang
pimpinan tampak pada aspek kepribadiannya dalam kehidupan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
sehari-hari baik dalam rumah maupun di luar rumah khususnya dilingkungan organisasinya yang biasanya tampak pada perbuatan
yang dilakukan pimpinan di tempat kerja yaitu ketepatan waktu hadir dan saat meninggalkan tempat kerja, pimpinan selalu menjaga
sikap dan ucapan, baik terhadap atasan maupun bawahannya, menunjukkan sikap keras dalam bekerja dan selalu mematuhi
aturan perusahaan.
2. Pengawasan