Pencegahan Kecurangan Landasan Teori

4. Pembelajaran dan pertumbuhan. 1 Meningkatnya produktifitas dan meningkatnya kualitas informasi manajemen 2 Jumlah personal yang dididik dan dilatih 3 Jumlah aplikasi baru yang dipasang dan diimplementasikan

2.1.4. Pencegahan Kecurangan

Association of Certified Fraud Examinations ACFE mendefinisikan kecurangan atau fraud sebagai tindakan mengambil keuntungan secara sengaja dengan cara menyalahgunakan suatu pekerjaan atau jabatan, mencuri assetsumberdaya dalam organisasi Singleton, 2010. ACFE salah satu asosiasi di USA yang memfokuskan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan penyimpangan. Bentuk penyimpangan dapat dikategorikan kedalam 3 tiga yaitu: penyimpangan pelaporan keuangan fraudulent financial reporting, asset misappropriation penyalahgunaan aset dan corruption Singelton, 2010. Perusahaan melalui internal audit dan satuan pengendalian intern harus mampu untuk menangkap redflag dari ketiga bentuk kecurangan, oleh karenanya diperlukan suatu upaya untuk dapat mendeteksi, mencegah maupun menginvestigasi terjadinya fraud. Kecurangan yang terjadi di perusahaan mengancam keberlangsungan hidup perusahaan. Dengan berkembangnya suatu perusahaan, tugas pengendalian dan pengawasan jalannya perusahaan akan semakin berat. Dari rangkaian mata rantai pengawasan, auditor internal merupakan lembaga yang secara langsung bertanggungjawab untuk mendeteksi Universitas Sumatera Utara dan menindaklanjuti kecurangan. Disinilah peran dan dukungan pemimpin perusahaan diperlukan dalam memantau hasil audit dari internal audit. Sebaliknya, auditor internal wajib bertanggung jawab untuk mendukung sepenuhnya program anti fraud yang dijalankan oleh perusahaan. Definisi Fraud menurut Black Law Dictionary ,Tunggal 2011 adalah: a. Kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenarankeadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan merugikan. b. Penyajian yang salahkeliru salah pernyataan secara cerobohtanpa perhitungan dan tanpa dapat dipercaya kebenarannya berakibat dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak atau berbuat c. Suatu kerugian yang timbul sebagai akibat diketahui keterangan atau penyajian yang salah salah pernyataan, penyembunyian fakta material, atau penyajian yang cerobohtanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak merugikan. Menurut Simanjuntak 2008 kecurangan Fraud merupakan satu bentuk irregularities, dinyatakan sebagai suatu penyajian palsu atau penyembunyian fakta material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu. Terdapat empat faktor seseorang untuk melakukan kecurangan yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu Greed keserakahan, Opportunity kesempatan, Need kebutuhan, Exposure pengungkapan. Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan. Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan. Universitas Sumatera Utara Sumber : Tuannakota 2007 Gambar 2.1 The Fraud Triagle Menurut Arens 2008, kondisi penyebab kecurangan disebut segitiga kecurangan Fraud Triagle, yaitu: 1. Pendorong atau paksaan pressure, seperti masalah keuangan, sifat buruk penjudi, pecandu narkoba, konsumtif, lingkungan pekerjaan kondisi kerja yang buruk, diperlakukan tidak adil dalam pekerjaan dan lingkungan keluarga. 2. Kesempatan opportunity, seperti sistem pengendalian internal yang lemah, tidak mampu menilai kualitas kerja karena tidak punya alat atau kriteria pengukurannya, atau gagal mendisiplinkan atau memberikan sanksi pada pelaku fraud. 3. Sikap atau rasionalisasi rationalize. Seperti mencontoh atasan atau teman sekerja, merasa sudah berbuat banyak kepada perusahaan, menganggap bahwa yang diambil tidak seberapa dan hanya sekadar meminjam, pada waktunya akan dikembalikan. Pendorongpaksaan pressure Kesempatan opportunity Sikaprasionalisasirationalize FRAUD Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kecurangan merupakan sesuatu yang harus dijaga oleh internal audit agar tidak terjadi dengan pemeriksaan yang dilakukan secara periodik. Peran utama dari auditor internal dalam mencegah kecurangan, yaitu berupaya menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut. Ada dua jenis kecurangan, yaitu : 1 Eksternal, kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu perusahaanentitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap perusahaan. 2 Internal, tindakan yang ilegal dari karyawan, manajer dan eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. 2.1.4.1.Faktor Pendorong Terjadinya Kecurangan atau fraud Fraud umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran terhadap tindakan tersebut.Karni 2000 menyatakan pendapatnya tentang faktor pendorong terjadinya kecurangan adalaha sebagai berikut: 1. Lemahnya pengendalian internal, yaitu: a. Manajemen tidak menekankan perlunya peranan pengendalian internal b. Manajemen tidak menindak pelaku kecurangan c. Manajemen tidak mengambil sikap dalam hal terjadi conflict interest d. Auditor internal tidak diberi wewenang untuk menyelidiki para eksekutif terutama menyangkut pengeluaran yang besar Universitas Sumatera Utara 2. Tekanan keuangan terhadap seseorang, yaitu : a. Banyaknya utang b. Pendapatan rendah c. Gaya hidup mewah 3. Tekanan non finansial, yaitu : a. Tuntutan pimpinan diluar kemampuan bawahan b. Direktur utama menetapkan suatu tujuan yang harus dicapai tanpa dikonsultasikan dengan bawahannya c. Penurunan penjualan 4. Indikasi lain, yaitu : a. Lemahnya kebijakan penerimaan pegawai b. Meremehkan integritas pribadi c. Kemungkianan koneksi dengan organisasi kriminal 2.1.4.2.Faktor Pencegahan Kecurangan Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh auditor internal unuk mencegah kecurangan Amrizal, 2004, yaitu: 1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik, yaitu: a. Lingungan pengendalian mencakup integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan komisaris atau komite audit, filosofi dan gaya operasi manajemen, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara b. Penaksiran risiko risk assessment adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membenuk satu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. c. Standar pengendalian control activities adalah kebijakan dari prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur yang dimaksud berkaitan dengan penelaahan terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik dan pemisahan tugas d. Informasi dan komunikasi information and communication, yaitu: pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi mencakup sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aktiva, utang dan ekuitas. Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan. e. Pemantauan monitoring adalah proses penentuan mutu kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Universitas Sumatera Utara 2. Mengefektifkan akitivitas pengendalian a. Review kineja Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, prakiraan atau kinerja periode sebelumnya, menghubungkan satu rangkaian data yang berbeda operasi atau keuangan satu sama lain, bersama dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan perbaikan, dan review atas kinerja fungsional atau aktivitas seseorang manajer kredit atas laporan cabang perusahaan tentang persetujuan dan penagihan pinjaman. b. Pengolahan informasi Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan, kelengkapan, dan otorisasi transaksi. Dua pengelompokan luas aktivitas pengendalian sistem informasi adalah pengendalian umum general control dan pengendalian aplikasi application control. Pengendalian umum biasanya mencakup pengendalian atas operasi pusat data, pemrosesan dan pemeliharaan perangkat lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi. Pengendalian ini berlaku untuk mainframe, mini computer dan lingkungan pemakai akhir end user. Pengendalian ini membantu menetapkan bahwa transaksi adalah sah, diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan akurat. c. Pengendalian fisik Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva, penjagaan yang memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan catatan, otorisasi untuk akses ke program komputer dalam data Universitas Sumatera Utara file, perhitungan secara periodik dan pembandingan dengan jumlah yang tercantum dalam catatan pengendalian. d. Pemisahan tugas Pembebanan tanggung jawab ke orang yang berbeda untuk memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, penyelenggaraan penyimpanan aktiva ditujukan unuk mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan dan sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan dalam menjalankan tugasnya dalam keadaan normal. 3. Meningkatkan kultur organisasi Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara kesluruhan prinsip-prinsip dasar tersebut adalah: keadilan fairness, transparansi, akuntabilitas accountability, tanggng jawab responsibility, moralitas, keandalan reliability, dan komitmen. 4. Mengefekifkan fungsi internal audit Internal audit manual yang berguna untuk mencegah terjadinya penyimpangan, menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performa, memberi keyakinan bahwa hasil akhir departemen internal audit seseuai dengan requirement dari internal audit director. Universitas Sumatera Utara 5. Menciptakan struktur penggajian yang pantas. 6. Mengadakan rotasi dalam melakukan audit agar tidak terjadi kolusi antar manajemen dengan auditor internal. 7. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. 8. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapat kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan. 9. Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian dari luar harus diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang yang dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah mana yang berupa sogokan dan mana yang resmi. 10. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan yang biasa-biasa saja. 11. Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada jalur yang benar.

2.1.5. Perusahaan Pembiayaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP TIMELINESS (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

2 29 23

Analisis Pengaruh Peran auditor Internal terhadap Peningkatan Pengendalian Intern an Kinerja Perusahaan

0 10 113

Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada Perusahaan X di Bandung.

2 2 22

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Akuisisi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2005-2012 Doc1

0 0 1

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening

0 2 10

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Pengaruh peran auditor internal dan pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di asosiasi perusahaan pembiayaan Indonesia (APPI)

0 2 11

PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PENCEGAHAN KECURANGAN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG TERDAFTAR DI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INDONESIA (APPI)

0 1 15

HUBUNGAN KEPUTUSAN ALOKASI PEMBIAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBIAYAAN YANG BERSTRUKTUR HUTANG JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN DAN TRAVEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository UNTAR

0 2 33