hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha.
Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa secara parsial peran auditor internal dan pencegahan kecurangan tidak berpengaruh langsung signifikan
terhadap kinerja perusahaan pembiayaan, dimana peran auditor internal dan pencegahan kecurangan tidak berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja
perusahaan, sedangkan pengendalian intern berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Temuan ini tidak sejalan denganRini 2013 bahwa hubungan secara parsial audit memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan dengan pengaruh
kuat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pratolo 2007 bahwa adanya hubungan secara parsial pengendalian intern terdapat pengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan. Peran auditor internal dan sistem pengendalian intern memiliki pengaruh
yang besar terhadap kelangsungan perusahaan, dengan sistem pengendalian intern yang baik, maka perusahaan dapat melaksanakan seluruh aktifitasnya sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, jika tujuan perusahaan telah tercapai berarti tindakan karyawan telah sesuai dengan peraturan dan tidak ada
tindakan yang merugikan perusahaan.
2. Peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan
kecurangan
Pengujian terhadap hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan
Universitas Sumatera Utara
melalui pencegahan kecurangan ternyata belum sepenuhnya terbukti, hal ini bisa dilihat dari hasil output SPSS, dengan analisis regresi masing-masing variabel
yang menunjukkan hasil sesuai pada tingkat signifikansinya.Pengujian terhadap dalam penelitian ini yang menyatakan bahwaterdapat pengaruh peran auditor
internal. Hasil analisis regresi sebelum dilakukan mediasi menunjukkan bahwa
peran auditor internal berpengaruh secarapositif dan signifikan terhadap pencegahan kecurangannilai koefisien pathsebesar 0.683 dengan 0.000 adalah
signifikan, dan berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan, nilai koefisien path0,467dengan adalah signifikan.
Penelitian ini sejalan dengan Cattrysse 2002, menyatakan bahwa auditor internal yang baik dapat mencegah kecurangan. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Evren 2010 adalah langkah-langkah pencegahan kecurangan, adalah menetapkan kode etik perusahaan, komite audit dan auditor yang efektif. Temuan
penelitian juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi 2009 bahwa internal auditmemiliki pengaruh positif terhadap pencegahan fraud pada
BUMN terbuka di Indonesia. Hasil analisis jalur dalam penelitian ini pencegahan kecurangan bukan
merupakan variabel intervening artinya bahwa pencegahan kecurangan belum sepenuhnya memediasi antara peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan.
kemudian untuk menguji ketidaksignifikan tersebut digunankan dengan uji model Baron and Kennydan Sobel Test.
Hasil pengujian dengan model Baron and Kenny, koefisien regresi peran auditor internal sebesar 0,194 dengan 0,072 dan pencegahan kecurangan 0,164
Universitas Sumatera Utara
dengan 0.507tidak signifikan. Sedangkan Pengujian dengan model Sobel test,variabel peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan melalui
pencegahan kecurangan, nilai t hitung = 0,403 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar 1,676 maka dapat disimpulkan bahwa
koefesien mediasi 0,293 tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh mediasi. Menurut teori, Wilopo 2006 para ahli memperkirakan bahwa fraud yang
terungkap merupakan sebagian kecil dari seluruh fraud yang sebenarnya terjadi. Tindakan korupsi adalah bentuk kecurangan yang umumnya terjadi baik dalam
bidang perbankan ataupun pelayanan publik.Penelitian sejalan dengan James 2003 menunjukkan bahwa pengguna menganggap departemen audit internal
yang melapor pada manajemen senior kurang mampu memberikan perlindungan terhadap adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan dibandingkan dengan: 1
departemen in house yang melapor secara langsung kepada komite audit, dan 2 tim audit internal yang di-outsource yang melapor pada komite audit.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pencegahan kecurangan berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut teori,
The Institute of Intenal Auditor Amerika dalam Widjaya 1992, mendefenisikan kecurangan mencakup suatu kesatuan ketidakberesan irregulation dan tindakan
illegal yang dicirikan dengan manipulasi yang disengaja, dilakukan untuk manfaat danatau kerugian organisasi oleh orang luar atau dalam organisasi. Kecurangan
fraud merupakan kejahatan tersembunyi, tidak ada yang dilakukan secara terang-terangan, tidak ada korban yang segera menyadari bahwa fraud telah
terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Sejalan dengan teori COSO 1992, Pencegahan fraud pada umumnya adalah aktivitas yang dilaksanakan dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan
prosedur yang membantu bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain dalam perusahaan untuk dapat
memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuan organisasi yaitu: Efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
3. Pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan