Penggunaan Media DOLAN dalam Pembelajaran IPS Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

42 simbolisasi. Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensor dan tindak fisik. 3. Tahap operasional konkret 7 -11 tahun Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis. Pada tahap ini anak dapat berpikir logis mengenai peristiwa-peristiwa konkret dan mengklasifikasi benda- benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. 4. Tahap operasional formal 11 - dewasa Periode operasi fomal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain. Berdasarkan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget yang telah dikemukakan di atas, siswa kelas III Sekolah Dasar masuk pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, siswa sudah mulai diperkenalkan berpikir logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan dapat mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk benda yang berbeda.

E. Penggunaan Media DOLAN dalam Pembelajaran IPS

Media DOLAN dikhususkan sebagai media dalam pembelajaran IPS Kelas III Sekolah Dasar. Materi pada media DOLAN mencakup materi 43 lingkungan alam dan lingkungan buatan. Penggunaan media DOLAN ini dapat digunakan dengan dua cara, yaitu: d igunakan antara guru dengan siswi dan digunakan antara siswa dengan siswa yang diawasi oleh guru. Pada awal pembelajaran, guru dapat memberikan apersepsi mengenai lingkungan. Kemudian guru memberikan pengantar singkat mengenai materi lingkungan alam dan lingkungan buatan. Guru kemudian mulai menggunakan media DOLAN sebagai awalan dan membangun interaks i aktif dengan siswa. Setelah pengenalan penggunaan media, media dapat digunakan oleh siswa dengan pengawasan guru.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Purwosiwi Pandansari 2012 tentang “Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kreativitas Menggambar Busana Pesta Siswa Kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa kreativitas menggambar busana pesta siswa sebelum menggunakan media diorama memperoleh nilai terendah 17 dan nilai tertinggi 26 dan kreativitas menggambar busana pesta setelah menggunakan media diorama memperoleh nilai terendah 26 dan nilai tertinggi sebesar 31. Dari penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa media pembelajaran diorama layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Penelitian yang relevan yang kedua dilakukan oleh Yaashinta Ismilasari 2013 tentang “Penggunaan Media Diorama Untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Sekolah 44 Dasar”. Nilai menulis karangan narasi dari siklus I mendapatkan hasil 70,4 dan pada siklus II mendapatkan hasil 82,9. Dari penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa media pembelajaran diorama, layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

G. Kerangka Pikir

Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji manusia dengan lingkungannya. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS memiliki tujuan mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosia l yang ada di lingkungan siswa. Hal tersebut menjadikan pembelajaran IPS menjadi salah satu pembelajaran yang diwajibkan di dalam jenjang Sekolah Dasar. Siswa Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret di mana pada tahap ini ditandai dengan anak mulai berfikir logis, masih terikat pada objek yang bersifat konkret. Untuk itu, penggunaan media diperlukan dalam sebuah pembelajaran. Pada pembelajaran IPS mengenai lingkungan alam dan buatan, materi masih disajikan dengan hanya menghafal dan hanya berpikir abstrak. Guru jarang menggunakan media dan cenderung menggunakan media berbentuk dua dimensi. Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya media IPS secara lengkap dan kemampuan guru dalam pengadaan media. Media akan memudahkan siswa dalam memahami arti dan makna dari lingkungan alam dan lingkungan buatan di mana benda asli dalam materi lingkungan alam dan lingkungan buatan tidak memungk inkan untuk 45 dibawa ke dalam kelas. Penyampaian materi akan lebih mudah karena siswa akan disajikan media yang merupakan benda tiruan dari lingkungan yang sebenarnya. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS materi lingkungan alam dan lingkungan buatan yaitu media DOLAN. Media DOLAN yang dikembangkan diharapkan dapat menjadikan solusi untuk permasalahan tersebut. Media DOLAN ini tidak hanya memanfaatkan satu indera saja untuk mengolah informasi, sehingga memudahkan dan membantu siswa untuk semakin banyak menerima dan menyerap materi yang diberikan. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Sugiyono 2008: 297 menyebutkan metode penelitian dan pengembangan atau Research Development RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Dapat dikatakan bahwa RD adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang mengacu pada upaya yang berhubungan dengan penciptaan atau penemuan baru, metode, produk, jasa, dan menggunakan pengetahuan yang baru ditemukan untuk memenuhi kebutuhan. Nusa Putra 2013: 27 menjelaskan penelitian dan pengembangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan atau penemuan baru, metode, produk, jasa, dan menggunakan pengetahuan yang baru ditemukan untuk memenuhi kebutuhan pasar atau permintaan. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebuah media DOLAN dalam pembelajaran IPS. Media DOLAN memuat materi lingkungan alam dan lingkungan buatan. Pengembangan media ini dilakukan tahap demi tahap sesuai langkah- langkah yang telah ditetapkan. Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah menggunakan model pengembangan BorgGall 1983: 777-788 dengan langkah- langkah sebagai berikut.