39 Dengan demikian dapat disimpulkan beberapa pendapat ahli tersebut di
atas, bahwa motivasi mengandung pengertian: 1.
Merupakan daya pendorong dalam diri seseorang karyawan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu kearah positif sesuai kebutuhan dan
keinginan. 2.
Merupakan manifestasi dari keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan yang bersangkutan.
3. Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk memadukan tujuan yang
bersangkutan dengan tujuan sekolah atau kelompok. 4.
Merupakan hal yang spesifik yang sangat tergantung kepada pribadi yang yang bersangkutan.
5. Merupakan kondisi yang tidak tetap dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
2.4.2. Teori Motivasi
a. Teori Motivasi Abraham Maslow Teori Kebutuhan Maslow dalam Hasibuan, 2005 bahwa
kebutuhan manusia dibagi menjadi lima bagian yang tersusun dalam suatu hierarki. Kelima kebutuhan manusia tersebut didefinisikan sebagai
berikut: 1. Physiological Needs kebutuhan fisik dan biologi
Yang termasuk kebutuhan ini adalah makan, minum, perumahan, dan lain-lain. Dalam dalam sekolah, kebutuhan-kebutuhan ini dapat
Universitas Sumatera Utara
40 berupa gaji, cuti bagi setiap karyawan, bantuan perawatan kesehatan,
pemberian insentif berupa honorarium, tersedianya poliklinik dan lain-lain.
2. Safety and Security Needs kebutuhan keselamatan dan keamanan Yang termasuk dalam safety and security needs adalah bebas dari
ancaman, yakni aman dari ancaman atau lingkungan. Dalam sekolah, kebutuhan ini dapat berupa adanya koperasi, kenaikan pangkat, gaji
karyawan yang lancar, asuransi kesehatan, taspen, jaminan pensiun dan kondisi kerja yang aman.
3. Affiliation or Acceptance Needs or Belongingness kebutuhan sosial Yang termasuk kebutuhan ini adalah kebutuhan akan teman, cinta dan
memiliki. Dalam sekolah, kebutuhan ini dapat berupa kelompok kerja, team baik secara formal maupun informal, kegiatan dibidang olah
raga dan kesenian, pertemuan keluarga antar karyawan dan tabungan karyawan.
4. Esteem or Status Needs kebutuhan akan penghargaan atau prestise Yang termasuk kebutuhan ini adalah kebutuhan akan penghargaan diri
dan penghargaan dari orang lain. Dalam sekolah, yang termasuk kebutuhan ini adalah reputasi diri pengakuan, gelar, promosi,
penataran bagi karyawan dan pemilihan karyawan teladan.
Universitas Sumatera Utara
41 5. Self Actualitation aktualisasi diri
Yang termasuk kebutuhan ini adalah kebutuhan untuk mewujudkan atau mengaktualisasikan diri sendiri dengan memaksimumkan
penggunan kemampuan, keahlian dan potensi. b. Teori Motivasi menurut Douglas Murray Mc Gregor terjemahan Agus
Dharma, 1990 adalah : Menggambarkan dua teori tentang manajemen dan implikasinya bagi
motivasi yaitu teori X dan teori Y. Dalam teori X mempunyai lima premis yaitu:
1. Pada umumnya manusia dari wataknya tidak suka untuk bekerja.
2. Kebanyakan manusia tidak bersemangat dan membutuhkan alat
pendorong berupa ongkos untuk membuat mereka mau bekerja. 3.
Kebanyakan manusia lebih suka diperintah apa yang harus dilakukan. 4.
Kebanyakan manusia menolak adanya perubahan. 5.
Kebanyakan manusia mudah tertipu dan tidak cerdas. Dalam teori Y mempunyai enam premis yaitu :
1. Pada umumnya manusia mau belajar, tidak hanya menerima tetapi
juga mencari tanggungjawab. 2.
Mempunyai kemampuan, kreativitas dan daya imajinasi memecahkan masalah.
3. Bekerja adalah kodrat manusia sama halnya bermain atau beistirahat.
Universitas Sumatera Utara
42 4.
Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mencapai tujuan sekolah.
5. Keterkaitan pada tujuan sekolah adalah fungsi dari penghargaan yang
diterima karena prestasi karyawan dalam pencapaian tujuan itu. 6.
Sekolah seharusnya
memberikan kemungkinan
orang untuk
mewujudkan potensinya dalam pencapaian tujuan. c. Teori pengharapan Mosley, et al, 1996
Keinginan seseorang untuk menghasilkan berproduksi sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan persepsi atas
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Produktivitas hasil yang dicapainya merupakan alat pemuas bagi seseorang. Produktivitas
adalah alat pemuas bagi seseorang. Produktivitas adalah aiat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, oleh sebab itu bila ingin memotivasi
seseorang, kepadanya perlu diberikan pengertian tentang tujuan pribadi, hubungan usaha dan tindakan antar tindakan dan hasil dari keputusan
karena tercapainya tujuan tertentu. Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah hasil dari
tiga faktor: seberapa besar seseorang menginginkan imbalan, perkiraan harapan orang itu tentang kemungkinan bahwa upaya yang dilakukan
akan menimbulkan prestasi yang yang berhasil Expectancy, dan perkiraan bahwa prestasi itu akan menghasilkan imbalan.
Universitas Sumatera Utara
43 Prinsipnya asumsi bahwa motivasi seseorang untuk
mewujudkan atau menggerakkan usahanya didasarkan pada keyakinan atau pengharapan untuk sukses.
d. Teori Motivasi Higienis menurut Frederick Herzberg Mosley et al, 1996 Teori ini juga disebut dengan Herzbergs factor teory. Idealnya motivasi
yang dapat meransang usaha adalah untuk melaksanakan tugas yang lebih ahli dan untuk mengembangkan kemampuan.
Faktor motivasi menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini adalah perasaan sempurna dalam melaksanakan pekerjaan. Faktor motivasi
ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi secara lansung berkaitan dengan pekerjaan intrinsik. Konsep higiene ini disebut pula teori dua faktor.
Pertama adalah faktor motivator terhadap keberhasilan pelaksanaan, pengakuan pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab yang dipercaya dan pengembangan potensi
individu. Sedangkan faktor kedua adalah faktor higiene yang yang dapat menimbulkan rasa tidak puas pada karyawan, terdiri atas administrasi dan
kebijakan perusahaan, kulitas supervisi, hubungan antar individu, kondisi kerja dan gaji.
Dari teori ini timbul bahwa dalam perencanaan pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa agar kedua faktor ini dapat dipenuhi. Ada semacam kepuasan
lain yang terkait langsung dengan pekerjaannya itu, maka pegawai makin tedorong melakukan berprestasi yang lebih baik lagi. Dalam risetnya mengenai
Universitas Sumatera Utara
44 prestasi, David Mc Clelland mendapatkan bahwa usahawan, ilmuwan dan para
ahli lainnya semua mempercepat secara rata-rata pada motivasi prestasi. Motivasi prestasi seorang usahawan tidak semata-mata ingin mencapai
keuntungan demi keuntungan sendiri, tetapi karena ia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi. Keuntungan hanyalah suatu ukuran sederhana
yang menunjukkan seberapa baik pekerjaan telah dilakukan hal ini tidak sepenting tujuan itu sendiri. Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap
mempunyai motivasi prestasi tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi. Mc. Clelland
memusatkan perhatiannya pada ketiga kebutuhan manusia yaitu : berprestasi, penghargaan dan kekuasaan, karena ketiga kebutuhan ini telah terbukti
merupakan unsur-unsur penting yang ikut prestasi pribadi dalam berbagai situasi kerja dan cara hidup.
Teori Mc. Clelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau
sekolah. Selanjutnya David Mc Clelland, 1953 mengemukakan klasifikasi teori motif sebagai berikut: The survival motive model, The stimulus intensity model,
The stimulus pattern model and The affective arousai model. Dari keempat klasifikasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: The survival motive model
teori motif yang mendasarkan diri pada dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Teori ini mengatakan bahwa motif ini bersumber dari
Universitas Sumatera Utara
45 kebutuhan atau dorongan induvidu sebagai makhluk, untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan biologis seperti makan, minum, bernafas. Kebutuhan biologis seperti ini mendorong
individu berbuat aktif untuk memenuhinya. The stimulus intensive model teori motif yang mendasarkan diri pada tingkat rangsangan yang dihadapi individu.
Teori ini mengatakan bahwa motif dan dorongan untuk berbuat timbul karena adanya rangsangan yang kuat. Rangsangan tersebut menimbulkan dorongan
berbuat, harus ada rangsangan yang kuat. The stimulus pattern model teori yang mendasarkan diri pada pola ransangan di dalam suatu situasi. Teori ini
mengatakan bahwa motivasi timbul bila ada rangsangan situasi yang selaras dengan harapan dan tanggapan organisme, atau situasi tersebut menimbulkan
pertentangan respon yang mempengaruhi kepada kekecewaan. The affective arousai model teori ini mendasarkan diri pada pembangkitan afeksi. David Mc.
Clelland mengartikan motif, A motive is the reintegration by cue of a change in a affective situation. Menurut teori ini yang menjadi dasar timbulnya motif adaiah
perubahan situasi afeksi karena rangsangan situasi tersebut dapat menimbulkan situasi yang afektif. Menurut Mc. Clelland, 1953 yang dimaksud afeksi: Afeksi
merupakan dasar motif karena afeksi ternyata pent ing dalam mengendalikan tingkah laku dalam hal ini sekurang-kurangnya dalam taraf akal sehat dan afeksi
lebih dari pada kebutuhan-kebutuhan jaringan tubuh yang digunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
46 tingkat rendah dalam rangka “kepekaan memilih” yang mengarahkan tingkah
lakunya. Berdasarkan teori-teori yang diungkapkan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja pada penelitian ini adalah suatu keadaan dari dalam maupun dari luar individu yang mempengaruhi
dorongan dan mengarahkan untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan dari beberapa teori tentang motivasi di atas.
2.5. Prestasi Kerja 2.5.1. Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja