Karakteristik Responden Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai data diolah

4.2. Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 29 butir pertanyaan yang terdiri dari 23 butir untuk variabel independen X, 6 butir untuk variabel dependen Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebar kepada responden yaitu para pegawai yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai yang dapat dijelaskan setiap variabel. KABID TATA GUNA AIR SEKSI PENDAYAGUNAA N SUMBER DAYA AIR SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABID PENGENDALIAN SUMBER DAYA AIR SEKSI SUNGAI PANTAI SEKSI WADUK RAWA KABID PENGELOLAAN IRIGASI SEKSI PEMELIHARAA N IRI GASI SEKSI RE HABILI TASI IRIGASI KABID PENGEMBANGAN IRIGASI SEKSI PEMBANGUNA N IRI GASI SEKSI PENINGKATA N IRI GASI UPTD KEPALA DINAS KELOMPOK JAB ATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS DINAS KASUBBAG UMUM KEPEGAWAIA N KASUBBAG KEUANGAN PERLENGKAPA N KASUBBAG PERENCANAAN PROGRAM DAN AKUNTABILI TAS Universitas Sumatera Utara 74

4.3. Analisis Deskriptif Penelitian

Dari Tabel 4.1 dibawah menunjukkan bahwa jumlah responden N sebanyak 86 orang, dimana nilai minimum variabel untuk variabel Kepemimpinan dari 9 butir pertanyaan adalah 33 dan nilai maksimum adalah 41 dengan nilai rata-rata 36.98 dengan standar deviasi sebesar 1,860, nilai minimum variabel untuk variabel Disiplin Kerja dari 7 butir pertanyaan adalah 27 dan nilai maksimum adalah 33 dengan nilai rata-rata 29.47 dengan standar deviasi sebesar 1,554, nilai minimum variabel untuk variabel Motivasi Kerja dari 7 butir pertanyaan adalah 27 dan nilai maksimum adalah 33 dengan nilai rata-rata 30.13 dengan standar deviasi sebesar 1,445, nilai minimum variabel untuk variabel Prestasi Kerja dari 6 butir pertanyaan adalah 21 dan nilai maksimum adalah 29 dengan nilai rata-rata 26.17 dan standar deviasi sebesar 1,757. Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kepemimpinan 86 33 41 36.98 1.860 Disiplin Kerja 86 27 33 29.47 1.554 Motivasi Kerja 86 27 33 30.13 1.445 Prestasi Kerja 86 21 29 26.17 1.757 Valid N litwise 86 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Penelitian ini mengamati variabel terikat yaitu: Prestasi Kerja Y dan mengamati variabel bebas yaitu: Kepemimpinan X 1 , Disiplin Kerja X 2 dan Motivasi Kerja X 3 . Masing-masing variabel indikatornya dituangkan kedalam pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam skala ordinal untuk memasukkan kategori dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Universitas Sumatera Utara 75

4.3.1. Analisis Deskriptif Variabel Kepemimpinan

Pendapat para responden terhadap butir pertanyaan yang diberikan untuk variabel Kepemimpinan X 1 dapat dilihat pada Tabel 4.2 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 4.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Kepemimpinan X 1 Indikator Penelitian FREKUENSI PENDAPAT RESPONDEN Total Item Pertanyaan Indikator Penilaian Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju F F F F F Pekerja keras 26 30.2 56 65.1 4 4.7 0 0.00 0 0.00 86 Pimpinan yang ambisius 23 26.7 49 57.0 14 16.3 0 0.00 0 0.00 86 Pimpinan yang suka terhadap perubahan 10 11.6 59 68.6 17 19.8 0 0.00 0 0.00 86 Objektif dalam menilai 31 36.0 42 48.8 13 15.1 0 0.00 0 0.00 86 Menilai pegawai berdasarkan kinerja 23 26.7 58 67.4 5 5.8 0 0.00 0 0.00 86 Menghargai bawahannya 26 30.2 52 60.5 8 9.3 0 0.00 0 0.00 86 Selalu memiliki inisiatif untuk memecahkan masalah 18 20.9 60 69.8 8 9.3 0 0.00 0 0.00 86 Berani mengambil resiko 20 23.3 46 53.5 7 8.1 13 15.1 0 0.00 86 Dihargai bawahan 21 24.4 53 61.6 12 14.0 0 0.00 0 0.00 86 Total 198 230 475 552 88 102 13 15.1 0 Rata-rata 22 26 53 61.4 10 11.4 1 1.7 0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 diolah Berdasarkan Tabel 4.2, untuk daftar pertanyaan Variabel Kepemimpinan secara tersebar jawaban responden berada pada jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju dengan rata-rata pegawai sebanyak 22 orang 26 untuk jawaban sangat setuju, rata-rata pegawai sebanyak 53 orang 61.4 untuk jawaban Universitas Sumatera Utara 76 setuju dan rata-rata pegawai 10 orang 11.4 untuk jawaban kurang setuju serta rata-rata pegawai 1 orang 1.7 untuk jawaban tidak setuju. Beberapa pegawai menjawab kurang setuju dan tidak setuju dalam meningkatkan prestasi kerja menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang tidak menerima kepemimpinan yang ada sehingga menimbulkan komunikasi yang kurang baik dalam pekerjaan. Masih banyak pegawai yang memilih kurang setuju terhadap pimpinan yang suka terhadap perubahan mengidentifikasikan bahwa beberapa pegawai tidak ingin ada perubahan karena dianggap memberikan proses adaptasi yang baru, iklim kerja baru dan sistem kerja yang kemungkinan berubah juga. Selain itu, banyaknya pegawai yang menjawab tidak setuju terhadap pertanyaan berani mengambil resiko yang mengidentifikasikan bahwa kemampuan pengambilan keputusan pimpinan rendah. Menurut pengamatan hal ini sesuai dengan fakta yang terjadi dalam lingkungan kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air bahwa beberapa pegawai yang ingin terjadi perubahan kepemimpinan dan menganggap perubahan memliki dampak yang baik untuk kemajuan organisasi.

4.3.2. Analisis Deskriptif Variabel Disiplin Kerja

Pendapat para responden terhadap butir pertanyaan yang diberikan untuk variabel Disiplin Kerja x 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi berikut ini: Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Disiplin Kerja x 2 Indikator Penelitian FREKUENSI PENDAPAT RESPONDEN Total Item Pertanyaan Indikator Penilaian Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju F F F F F Tepat waktu 28 32.6 42 48.8 16 18.6 0 0.00 0 0.00 86 Tidak pernah pulang sebelum jam kerja kantor berakhir 34 39.5 42 48.8 10 11.6 0 0.00 0 0.00 86 Tidak pernah bermain-main saat jam kerja 22 25.6 54 62.8 10 11.6 0 0.00 0 0.00 86 Tidak pernah absen tidak hadir 31 36.0 37 43.0 12 14.0 6 7.0 0 0.00 86 Patuh terhadap peraturan yang ada 34 39.5 41 47.7 5 5.8 6 7.0 0 0.00 86 Senang menerima tugas dari atasan 37 43 42 48.8 7 8.1 0 0.00 0 0.00 86 Patuh terhadap atasan saya 45 52.3 33 38.4 8 9.3 0 0.00 0 0.00 86 Total 231 268.6 291 338.4 68 79.1 12 14.0 0 0 Rata-rata 33 38.4 41 48.3 10 11 2 2 0 0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 diolah Berdasarkan Tabel 4.3, untuk daftar pertanyaan Variabel Disiplin secara tersebar jawaban responden berada pada jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju dengan rata-rata pegawai sebanyak 33 orang 38.4 untuk jawaban sangat setuju, rata-rata pegawai sebanyak 41 orang 48.3 untuk jawaban setuju, rata-rata pegawai sebanyak 10 11 untuk jawaban kurang setuju dan rata-rata pegawai sebanyak 2 orang 2 untuk jawaban tidak setuju.. Beberapa pegawai menjawab kurang setuju dan tidak setuju dalam meningkatkan prestasi kerja menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang tidak memiliki tingkat disiplin yang tinggi sehingga memperlambat penyelesaian pekerjaan. Masih banyak pegawai yang memilih kurang setuju dan tidak setuju terhadap pertanyaan tidak pernah absen dan tepat waktu menunjukkakan masih Universitas Sumatera Utara 78 banyak pegawai belum bisa datang tepat waktu dan sering tidak masuk kerja sesuai dengan Daftar Kehadiran Pegawai. Selain itu, bebarapa pegawai kurang patuh dalam melaksanakan peraturan yang ada diakibatkan kurang adanya kesadaran beberapa pegawai. Hal ini sesuai dengan fakta yang terjadi pada lingkungan kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air bahwa peraturan yang ditetapkan sering dilanggar untuk kepentingan pribadi sehinggaa kedisplinan pegawai kurang maksimal. Untuk itu, perlu adanya peraturan yang tegas dan tertulis bagi para pelanggar peraturan baik sengaja ataupun tidak sengaja.

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Kerja

Pendapat para responden terhadap butir pertanyaan yang diberikan untuk variabel Motivasi Kerja x 3 dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 4.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Motivasi Kerja Indikator Penelitian FREKUENSI PENDAPAT RESPONDEN Total Item Pertanyaan Indikator Penilaian Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju F F F F F Sungguh untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi 66 76.7 20 23.3 0 0 0 0.00 0 0.00 86 Menikmati tantangang yang sulit 26 30.2 50 58.1 10 11.6 0 0.00 0 0.00 86 Puas dapat menyelesaikan pekerjaan yang sulit 20 23.3 57 66.3 9 10.5 0 0.00 0 0.00 86 Bangga menjadi bagian dari unit kerja 32 37.2 47 54.7 7 8.1 0 0.00 0 0.00 86 Dianggap sebagai bagian dari lingkungan kerja 31 36.0 42 48.8 13 15.1 0 0.00 0 0.00 86 Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja 24 27.9 53 61.6 9 10.5 0 0.00 0 0.00 86 Senang jumpa dengan rekan kerja 37 43.0 44 51.2 5 5.8 0 0.00 0 0.00 86 Total 236 274.4 313 364 53 61.6 0 0 0 0 Rata-rata 34 39.2 44 52 8 8.8 0 0 0 0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 diolah Universitas Sumatera Utara 79 Berdasarkan Tabel 4.4, untuk daftar pertanyaan Variabel Motivasi Kerja secara tersebar jawaban responden berada pada jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dengan rata-rata pegawai sebanyak 34 orang 39.2 untuk jawaban sangat setuju, rata-rata pegawai 44 52 untuk jawaban setuju dan rata-rata pegawai 8 orang 8.8 untuk jawaban kurang setuju.. Beberapa pegawai menjawab kurang setuju dalam meningkatkan prestasi kerja menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang memiliki motivasi kerja kurang maksimal dalam meningkatkan prestasi dan yang memilih setuju dan sangat setuju menunjukkan bahwa mereka memiliki motivasi dalam meningkatkan prestasi kerja. Tidak adanya pegawai yang menjawab tidak setuju terhadap seluruh pertanyaan diakibatkan motivasi kerja pada pegawai sudah baik dan hanya perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan untuk memberikan dampak yang positif pada organisasi. Para pegawai lebih banyak menjawab sangat setuju pada pencapaian prestasi kerja yang tinggi, Hal ini sesuai dengan fakta yang terjadi dalam lingkungan kerja yang menyatakan bahwa seluruh pegawai ingin selalu melaksanakan pencapaian prestasi kerja yang tinggi agar mendapatkan perhatian dari atasan sehingga dapat dipromosikan pada bidang kerja yang lebih baik.

4.3.4. Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Kerja

Pendapat para responden terhadap butir pertanyaan yang diberikan untuk variabel Prestasi Kerja y dapat dilihat pada Tabel 4.5 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi berikut ini: Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Prestasi Kerja Indikator Penelitian FREKUENSI PENDAPAT RESPONDEN Total Item Pertanyaan Indikator Penilaian Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju F F F F F Berusaha melampaui target 37 43.0 38 44.2 4 4.7 7 8 0 0.00 86 Hasil pekerjaan lebih baik 41 47.7 45 52.3 0 0 0 0.00 0 0.00 86 Menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu 44 51.2 35 40.7 7 8.1 0 0.00 0 0.00 86 Hadir ditempat kerja lebih cepat 61 70.9 25 29.1 0 0 0 0.00 0 0.00 86 Mampu bekerja sama dengan rekan kerja 27 31.4 49 57.0 10 11.6 0 0.00 0 0.00 86 Rekan kerja senang bekerja sama dengan saya 21 24.4 56 65.1 9 10.5 0 0.00 0 0.00 86 Total 231 369 248 343 30 35 7 8 0 0 Rata-rata 39 44.8 41 48.1 5 5.8 1 1.4 0 0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 diolah Berdasarkan Tabel 4.5, untuk daftar pertanyaan Variabel Prestasi Kerja Pegawai secara tersebar jawaban responden berada pada jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju dengan rata-rata pegawai 39 orang 44.8 untuk jawaban sangat setuju, rata-rata pegawai 41 orang 48.1 untuk jawaban setuju, rata-rata pegawai 5 orang 5.8 untuk jawaban kurang setuju dan rata-rata pegawai 1 orang 1.4 untuk jawaban tidak setuju. Masih banyaknya pegawai yang memilih kurang setuju dan tidak setuju menunjukkan bahwa penghargaan dan peringatan belum berlaku dengan baik terhadap pegawai yang kurang disiplin dan tidak patuh pada peraturan sehingga hasil yang dicapai masih belum sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Maka diperlukan kerjasama yang solid untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 81

4.4. Analisis Statistik Inferensial

4.4.1 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan metode enter, karena dengan metode enter seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.6 Variables EnteredRemoved Variables EnteredRemovedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Motivasi, Disiplin, Kepemimpinan a . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil penelitian, 2011 data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 Variables EnteredRemoved b menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut: a. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independent yaitu Kepemimpinan 1 X dan Disiplin Kerja 2 X , Motivasi Kerja 3 X . b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan removed. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter Pengujian hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 82 Berdasarkan Tabel 4.7 Hasil koefisien Regresi dapat diperoleh hasil persamaan regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 1.986 + 0,246 X 1 + 0,309 X 2 + 0,199 X 3 Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 1,986, menunjukkan harga konstan, di mana jika nilai variabel Independen = 0, maka Efiseiensi Kerja Y = 1.986. b. Koefisien X 1 b 1 = 0,246, menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan X 1 berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja Pegawai Y . Dengan kata lain, jika variabel Kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka Prestasi Kerja Pegawai akan bertambah sebesar 0,246. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,309, menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja X 2 berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja Pegawai Y. Dengan kata lain, jika Disiplin Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka Prestasi Kerja Pegawai akan bertambah sebesar 0,309. d. Koefisien X 3 b 3 = 0,199, menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja X 3 berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja Pegawai.Y. Dengan kata lain, jika Motivasi Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka Prestasi Kerja Pegawai akan bertambah sebesar 0,199. Tabel 4.7 Hasil Koefisien Regresi Coefficients a Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 1.986 5.093 Kepemimpinan X 1 .246 .099 .260 Disiplin Kerja X 2 .309 .118 .273 Motivasi Kerja X 3 .199 .118 .164 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara 83

4.4.2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan hasil yang BLUE Best Linier Unbiased Estimator, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang diantaranya memiliki distribusi data normal, tidak terjadi masalah multikolinearitas, dan heterokedastisitas.

4.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis Grafik Histogram dan Normal Probability Plots P-P Plot. Tampilan Grafik Histogram seperti yang terdapat pada Gambar 4.2 berikut memberikan pola distribusi normal karena data menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan maka dapat disimmpulkan bahwa data dalam penelitian ini normal dan dapat digunakan untuk penelitian. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 84 Pada Gambar 4.3 berikut ini menunjukkan Grafik Normal P-P Plot dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Gambar 4.3. Hasil Uji Normalitas P-P Plot Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 86 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.53588770 Most Extreme Differences Absolute .114 Positive .069 Negative -.114 Kolmogorov-Smirnov Z 1.055 Asymp. Sig. 2-tailed .215 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara 85 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Kolmogorov- Smirnov test sebesar 1,055 dan signifikan pada 0,215 yang lebih besar dari nilai signifikansi 5 berarti data berdistribusi normal. Model regresi layak digunakan untuk memprediksi prestasi kerja melalui ketiga variabel bebas kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi kerja yang digunakan.

4.4.2.2. Uji Multikolinierisitas

Pengujian multikolinieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat Collienarity Statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas terjadi apabila 1 nilai Tolerance Tolerance 0.10 dan 2 Variance Inflation Faktor VIF 10. Berdasarkan Tabel 4.8. ini bawah ini terlihat nilai VIF untuk variabel Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kepemimpinan .853 1.172 Disiplin Kerja .860 1.163 Motivasi Kerja .989 1.011 a Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara 86

4.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, misalnya perubahan struktur ekonomi dan kebijakan pemerintah yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat keakuratan data. Gangguan heteroskedastisitas sering muncul dalam data cross section, tetapi bisa juga terjadi pada data runtut waktu time series. Gangguan heteroskedastisitas dapat membawa suatu penelitian pada galat baku yang bias dan menjadikan hasil uji statistik tidak tepat sehingga keyakinan untuk estimasi parameter juga kurang tepat Prastito, 2004. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji glejser glejser test, yaitu dengan menguji hubungan antara absolut residual model selisih Y Observasi dengan Y Prediksi dengan setiap variabel independennya. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.034 3.189 1.892 .062 Kepemimpinan -.013 .062 -.024 -.208 .836 Disiplin -.074 .074 -.118 -1.004 .318 Motivasi -.073 .074 -.108 -.989 .325 a. Dependent Variable: abresid Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara 87 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan nilai t-statistik dari seluruh variabel penjelas tidak ada yang signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Cara lain untuk mendeteksi apakah ada tidak ada gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik-titik yang terdapat pada Scaterplot yang dihasilkan program SPSS dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya pada Gambar 4.4 berikut ini: Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Gambar 4.4. Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan Gambar 4.4 dapat kita lihat bahwa Scatterplot menunjukkan bahwa diagram pencar terlihat menyebar dan tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 88

4.4.2.4. Uji Autokorelasi

Gejala autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson DW. Menurut Sulaiman 2004, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian. Dengan menggunakan derajat kepercayaan 5, sampel n sebanyak 86 responden, dan variabel penjelas k sebanyak 3 maka didapatkan nilai d L = 1,58 dan d U = 1,72, sehingga keputusan ada tidaknya autokorelasi sebagai berikut : 1 1,72 DW 2,28 = Tidak ada autokorelasi. Dengan rumus: Nilai d U sampai dengan 4 - d U maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. 2 DW 1,58 = Ada Autokorelasi positif. Dengan rumus: nilai DW lebih kecil daripada d L, koefisiern autokorelasi lebih besar daripada nol. 3 DW 2,42 = Ada Autokorelasi negatif. Dengan rumus: nilai DW lebih besar daripada 4 - d L, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol 4 1,58 DW 1,72 dan 2,28 DW 2,42 = Tidak dapat disimpulkan. Dengan rumus: nilai DW terletak di antara d L dan d U, dan juga nila DW terletak diantara 4 - d U dan 4 - d L. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson adalah sebesar 2,110 yang artinya tidak terjadi autokorelasi padal model regresi. Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .486 a .236 .208 1.564 2.110 a Predictors: Constant, Motivasi, Disiplin, Kepemimpinan b Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Hasil penelitian, 2011 diolah Universitas Sumatera Utara 89

4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Analisis koefisien determinanasi R 2 atau R - Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X menjelaskan variabel Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Nilai koefisien determinasi R 2 dapat dilihat dalam Tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .486 a .236 .208 1.564 2.110 a Predictors: Constant, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepemimpinan b Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Hasil penelitian, 2011 diolah Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,236 menunjukan bahwa Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X , Motivasi Kerja 3 X sebagai variabel independent, mampu menjelaskan Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai sebagai variabel dependent sebesar 23,6 sedangkan sisanya sebesar 76,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian misalnya: budaya kerja, kepuasan kerja, stres kerja, jenjang pendidikan formal, pelatihan, kompensasi dan masa kerja. Universitas Sumatera Utara 90 Nilai R 2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel bebas independent variable dalam menjelaskan variasi variabel terikat dependent variable sangat terbatas. Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan.

4.4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan secara bersama-sama simultan dan secara parsial. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau ά=5. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data SPSS 16.

4.4.4.1. Uji Serempak Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan kriteria keputusan adalah jika F hitung F tabel H diterima atau H 1 ditolak, dan jika F hitung F tabel H ditolak atau H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara 91 Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, art inya Kepem im pinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan M ot ivasi Kerja 3 X secara bersam a-sam a at au serem pak t idak berpengaruh signifikan t erhadap Prest asi Kerja Pegaw ai. 2. H 1 : b i  0, art inya Kepem im pinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan M ot ivasi Kerja 3 X secara bersam a-sam a at au serem pak berpengaruh signifikan t erhadap Prest asi Kerja Pegaw ai. Tabel 4.13 Uji Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 61.873 3 20.624 8.434 .000 a Residual 200.511 82 2.445 Total 262.384 85 a Predictors: Constant, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepemimpinan b Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Berdasarkan Tabel 4.13 Uji Serempak Uji F dapat diketahui bahwa Nilai F hitung = 8.434 dan F tabel = 3.108, dalam hal ini F hitung l ebih besar dari F tabel dan nilai signifikan adalah 0.00 lebih kecil dari nilai alpha 0.05. sehingga keputusan yang diambil adalah H ditolak dan H 1 diterima. Artinya variabel Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 92

4.4.4.2. Uji Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Kepemimpinan 1 X Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X secara parsial atau masing- masing berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Nilai t tabel dalam penelitian ini adalah 1,663 dengan melihat t tabel pada tingkat signifikansi 0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria keputusan adalah jika – t tabel  t hitung  t tabel H tidak ditolak, dan jika t hitung  t tabel atau t hitung  - t tabel H ditolak. Model hipotesis yang digunakan adalah: 1. H : b i = 0, Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai. 2. H 1 : b i  0, Kepemimpinan 1 X , Disiplin Kerja 2 X dan Motivasi Kerja 3 X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Tabel 4.14 Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.986 5.093 .390 .698 Kepemimpinan .246 .099 .260 2.492 .015 Disiplin Kerja .309 .118 .273 2.625 .010 Motivasi Kerja .199 .118 .164 1.685 .096 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara 93 Dari Tabel 4.14 d iatas ini diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel kepemimpinan 2,492 lebih besar dibandingkan dengan t tabel 1,663 dan Nilai Sig. X 1 sebesar 0,015 0,0150,05. Dengan demikian karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Artinya Kepemimpinan X 1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja 2,625 lebih besar dibandingkan dengan t tabel 1,663 dan Nilai Sig. X 2 sebesar 0,010 0,0100,05. Dengan demikian karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Artinya Disiplin Kerja X 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Nilai t hitung untuk variabel motivasi kerja 1,685 lebih besar dibandingkan dengan t tabel 1,663 dan Nilai Sig. X 3 sebesar 0,096 0,0960,05. Dengan demikian karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H ditolak. Artinya Motivasi Kerja X 3 secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan hasil print out coefficients a pada Tabel 4.14 diperoleh nilai standardized coefficient X 2 adalah 0,273, yang merupakan variabel bebas dengan nilai standardized coefficient tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Kerja memiliki pengaruh paling dominan terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 94

4.5. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara serempak kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Kemudian pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja sedangkan motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yang dibuat oleh Sugiman 2006 dengan judul “Pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Bagian Tata Usaha Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo”. Pada penelitian Sugiman kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap prestasi kerja pegawai, sedangkan dalam penelitian ini secara parsial motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi kerja. Tetapi penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian Sugiman pada disiplin kerja sama-sama memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap prestasi kerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Gumilang 2008 pada perusahaan PT. Kantor Pos Besar Surakarta dengan judul Pengaruh Disiplin, Kepuasan, Dan Universitas Sumatera Utara 95 Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Umum Di PT.Kantor Pos Besar Surakarta. Pada penelitian Gumilang disiplin, kepuasan, dan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simulatan dan secara parsial terhadap prestasi kerja karyawan. Tetapi persamaan dengan penelitian ini dimana kedua penelitian sama-sama menggunakan semua populasi menjadi sampel atau sensus dan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Dari hasil Uji t menunjukkan bahwa Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil ini sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan yaitu kepemimpinan seorang Kepala Dinas memberikan dampak yang sangat besar terhadap cara kerja pegawai yang akhirnya dinilai dari prestasi kerjanya. Kepala Dinas memiliki power dalam memimpin organisasi sebab Kepala Dinas memiliki hak dan wewenang dalam mengambil keputusan termasuk mengontrol dan merotasi para pegawainya. Hak dan wewenang tersebut juga harus diikuti dengan prestasi organisasi secara keseluruhan yang merupakan bahan penilaian kepada Bupati sebagai Kepala Daerah. Sesuai dengan hasil Uji t memperlihatkan bahwa Disiplin Kerja mempengaruhi Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai karena dengan disiplin kerja yang tinggi, para pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan benar yang pada akhinya menghasilkan penilaian prestasi kerja yang baik. Fakta yang terjadi, tidak sedikit pegawai menyelesaikan pekerjaan tepat waktu baik pegawai kantor Universitas Sumatera Utara 96 maupun pegawai lapangan karena setiap pegawai diberikan tanggung jawab atas pekerjaan tersebut dan beberapa pekerjaan berkaitan dengan proses hukum. Hasil penelitian ini juga menunjukkan motivasi kerja pada Uji t berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini tentunya tidak sesuai dengan teori yang ditampilkan pada bab-bab sebelumnya, hal ini diakibatkan berbagai faktor seperti: status pegawai yang sebagian besar adalah pegawai tetap dan memiliki pangkatgolongan yang tinggi tetapi tidak mendapatkan kepercayaan memegang suatu jabatan karir sehingga motivasi kerja yang diharapkan tidak tercapai dengan baik. Padahal seorang pegawai yang memiliki pangkatgolongan yang tinggi dan cukup senior biasanya memiliki prestasi kerja dan pengalaman kerja yang baik. Dalam hal ini, pegawai biasanya tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi karena dasar penilaian jabatan karir tidak didasarkan pada prestasi kerja melainkan atas dasar kedekatan dengan pimpinan dan memiliki hubungan emosional yang tinggi untuk mendapatkan sebuah kepercayaan. Selain itu, motivasi kerja pegawai kebanyakan mengejar insentif kesejahteraan pegawai yang nilainya sudah dianggarkan tiap tahun tanpa ada dasar penilain prestasi kerja dari pemerintah daerah. Sehingga perlu adanya kebijakan yang lebih relevan dari pemerintah daerah untuk mengatur insentif kesejahteraan pegawai demi peningkatan motivasi kerja pegawai yang maksimal dalam pelayanan publik kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan tentang pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai, sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pada Uji Serempak Uji F, Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai 2. Hasil pengujian hipotesis pada Uji Parsial Uji t, Kepemimpinan dan Disiplin kerja secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja dan Disiplin Kerja memiliki pengaruh paling dominan terhadap Prestasi Kerja pegawai sedangkan Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai 3. Analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,236. Nilai koefisien determinasi menunjukan bahwa Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja mampu menjelaskan Prestasi Kerja pegawai sebesar 23,6, sedangkan Universitas Sumatera Utara 98 sisanya sebesar 76,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian, seperti: budaya kerja, kepuasan kerja, stres kerja, jenjang pendidikan formal, pelatihan, kompensasi dan masa kerja.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

22 229 101

Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang

16 150 127

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart

0 0 15

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart

0 1 12

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG.

0 0 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI BAGIAN TATA USAHA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2005.

0 0 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN REMBANG.

0 1 8

Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang

0 1 11

Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang

0 0 14