65
3.8.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regrasi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau
tidak, menurut Sugiono 2005. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov KS, Jika angka signifikansi yang ditunjukkan dalam
tabel lebih kecil dari alpha 5, maka dikatakan tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya jika angka signifikansi di dalam tabel lebih
besar dari alpha 5 maka data sudah memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005.
Cara lain yang sering digunakan adalah dengan melihat tampilan grafik histogram yang memberikan pola distribusi normal karena meyebar secara
merata ke kiri dan kekanan. Atau dapat juga kita lihat dari grafik Normal P-P
plot. Jika Grafik Normal Plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2.2.2. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi.
Multikolinearitas biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Masalah multikolinearitas tidak
Universitas Sumatera Utara
66 dijumpai pada regresi sederhana karena dalam regresi sederhana hanya
melibatkan satu variabel independen saja. Multikolinieritas terjadi apabila 1 nilai tolerance Tolerance 0.10 dan 2 Variance inflation faktor VIF10.
Uji multikolinieritas ini dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation factor. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF karena VIF = 1 tolerance dan menunjukkan adanya
kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off, yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki
nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak multikoleniaritas antar variabel bebas dalam model regresi
Ghozali, 2005.
3.8.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas