18
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelayanan publik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan tuntutan kepada pemerintah dalam hal ini adalah pegawai negeri, untuk dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat atau sering dinamakan pelayanan prima. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai negeri sipil
dituntut tanggung jawab yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik biasanya diselenggarakan oleh pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Kuatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik memaksa berbagai instansi pemerintah untuk mendorong
peningkatan prestasi kerja yang prima. Sesuai Undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
atau Otonomi Daerah membawa konsekuensi logis bagi pemerintah daerah yaitu adanya pemberdayaan aparatur supaya lebih professional, responsif, dan
transparan. Dalam hal ini peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, karena pada dasarnya perilaku manusia
dapat mempengaruhi setiap tindakan dalam mencapai tujuan yang akan di capai. Motivasi yang mempengaruhi semangat kerja yang dimiliki pegawai
adalah potensi, dimana pegawai belum tentu bersedia untuk mengerahkan segenap potensi yang dimiliki untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga
Universitas Sumatera Utara
19 masih diperlukan adanya pendorong agar pegawai mau menggunakan seluruh
potensinya, daya dorong tersebut dinamakan motivasi. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa efektivitas kepemimpinan yang bersangkutan merupakan
suatu hal yang sangat urgen yang diharapkan oleh semua pihak. Dalam segala situasi pemimpin birokrasi memiliki peran yang sangat penting. Pemimpin
birokrasi merupakan symbol, panutan, pendorong, sekaligus sumber pengaruh, yang dapat mengarahkan berbagai kegiatan dan sumber daya birokrasi guna
mencapai tujuannya. Pegawai diharapkan disiplin dalam melaksanakan tugasnya sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikit pegawai yang tidak disiplin pada saat jam kerja, akibat dari
ketidakdisiplinan tersebut berdampak negatif terhadap prestasi kerja. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai adalah kondisi
seseorang, motivasi dan kepemimpinan. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota
organisasi untuk memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut yang juga akan mengakibatkan terhadap pencapian prestasi kerja pegawai. Setiap pemimpin
pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin, kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, karena keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu
Universitas Sumatera Utara
20 di dalam menciptakan motivasi didalam diri setiap orang bawahan, kolega
maupun atasan pemimpin itu sendiri. Fenomena yang terjadi sekarang ini bahwa kepemimpinan cenderung
berorientasi pada tugas. Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas ditandai oleh pemimpin tersebut memberikan petunjuk kepada bawahan dan mengawasi secara
ketat bawahan dalam menjalankan tugas serta pemimpin meyakinkan kepada bawahan bahwa tugas-tugas harus dilaksanakan sesuai dengan keinginanya. Hal
ini tentunya menunjukkan bahwa pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan pengembangan terhadap bawahan.
Kurangnya peran kepemimpinan pada pemecahan masalah dan kurang berani mengambil resiko akan menyebabkan tingkat prestasi kerja pegawai rendah.
Demikian halnya dengan kurangnya motivasi pegawai seperti tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan prestasi pegawai rendah.
Pada tahun 2010 banyak pegawai di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki prestasi kerja yang rendah pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Prestasi Kerja Pegawai Nilai DP3
JumlahOrang
90 – 100 1
1,2 80 – 99
35 40,7
70 – 79 32
37,2 Dibawah 70
18 20,9
Jumlah 86
100
Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai data diolah
Universitas Sumatera Utara
21 Dari Tabel 1.1 menyatakan bahwa 18 pegawai atau sekirar 20,9 memiliki
nilai dibawah 70 hal ini menunjukkan rendahnya prestasi kerja di dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai selain itu nilai tertinggi yang diperoleh
pegawai adalah 91 dan itupun hanya satu orang pegawai. Sehingga, Prestasi Kerja masih sangat perlu ditingkatkan mengingat masih banyaknya potensi yang belum
digali. Hal ini dapat dilihat dari penghargaan secara umum yang diterima oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Tanda Penghargaan yang diperoleh TAHUN
JENIS PENGHARGAAN KETERANGAN
2006 Juara I Lomba P3A, GP3A, IP3A
Tingkat Provinsi Sumatera Utara IP3A Panca Tirta
D.I. Perbaungan 2007
Juara I Lomba P3A, GP3A, IP3A Tingkat Provinsi Sumatera Utara
GP3A Berseri D.I. Buluh
2008 a.
Juara II dan Juara III Lomba P3A, GP3A, IP3A Tingkat Provinsi
Sumatera Utara
b. Peringkat Ke-9 Lomba P3A, GP3A,
IP3A Tingkat Nasional di Makassar P3A Tirta Murni Juara II,
GP3A Maju Bersama Juara III, D.I. Buluh
GP3A Berseri D.I. Buluh 2009
Tidak Ada Penghargaan -
2010 Tidak Ada Penghargaan
-
Sumber : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai data diolah
Berdasarkan Tabel 1.2. dapat terlihat bahwa terjadi penurunan prestasi yang diterima oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. Pada tahun terakhir malah tidak
mendapatkan penghargaan dalam bidang apapun dimana dapat diketahui P3A singkatan dari Perkumpulan Petani Pemakai Air, GP3A singkatan dari Gabungan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, dan IP3A singkatan dari Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air.
Universitas Sumatera Utara
22 Dalam beberapa kasus, terjadinya kemangkiran atau absen tanpa
pemberitahuan merupakan contoh disiplin yang tidak baik dan menunjukkan motivasi pegawai yang rendah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang
Bedagai. Sebagai contoh beberapa bulan terakhir ini selalu ada pegawai yang sering
absen seperti pada Tabel 1.3. berikut ini:
Tabel 1.3 Daftar Kehadiran Pegawai
Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai data diolah
Dari Tabel 1.2 diatas dapat diketahui di bulan September hanya 37 Pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 67 pernah absen dengan berbagai kriteria absen.
Bulan oktober hanya 29 pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 71 pernah absen dengan berbagai kriteria absen. Bulan november hanya 46 pegawai yang
tidak pernah absen, sisanya 54 pernah absen dengan berbagai kriteria absen. Bulan desember hanya 48 Pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 52 pernah absen
dengan berbagai kriteria absen. Bulan Januari hanya 50 pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 50 pernah absen dengan berbagai kriteria absen. Bulan Februari
Kriteria Absen
Pegawai Jumlah Kehadiran Pegawai Bulan September 2010 sd Maret 2011
September 2010
Oktober 2010
Nopember 2010
Desember 2010
Januari 2011
Pebruari 2011
Maret 2011
Tidak Pernah absen
32 25
40 42
43 30
29 absen 1-3 kali
4,5 - 13,6 33
43 28
27 32
41 39
absen 4- 6 kali 18 - 27
19 18
12 14
10 11
13 absen 6 kali
27 2
6 3
1 4
5
Jumlah Pegawai
86 86
86 86
86 86
86
Universitas Sumatera Utara
23 hanya 34 pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 66 pernah absen dengan
berbagai kriteria absen. Bulan Maret hanya 33 pegawai yang tidak pernah absen, sisanya 67 pernah absen dengan berbagai kriteria absen. Hal itu berarti dari
September 2010 hingga Maret 2011 tujuh bulan, Pegawai yang tidak pernah absen hanya 40.
Jadi, cukup banyak pegawai yang sering absen bahkan tiap bulan selalu ada pegawai yang absennya diatas 6 kali kecuali oktober 2010. Pimpinan organisasi perlu
mengatasi hal ini dengan memberikan peringatan serta melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang sangat fatal. Hal ini untuk menjaga agar pedoman
normatif tetap terlaksana dan memiliki kekuatan sebagai kontrol terhadap setiap tindakan yang dilakukan oleh seluruh pegawai pemerintahan khususnya pegawai pada
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan pemikiran dan uraian diatas, perlu dilaksanakan untuk penelitian
dengan judul ”Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Kabupaten Sumber Daya Air”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :