I.5.9.2 Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara
Setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, dimana bentuk BUMN terbagi menjadi 2 dua ,
yaitu
36
a Perusahan Perseroan, yang selanjutnya disebut PERSERO, menurut UU
Nomor 19 Tahun 2003 dan PP Nomor 12 Tahun 1998 adalah BUMN yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1969 yang berbentuk
Perseroan Terbatas PT sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 1 Tahun 1995 yaitu minimal 51 sahamnya dimiliki oleh negara dan tujuan
utamanya mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
Pendirian Persero berbeda dengan pendirian badan hukum perusahaan pada umumnya. Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri
kepada Presiden disertai dengan dasar pertimbangan setelah dikaji bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Organ Persero terdiri
atas RUPS, Direksi dan Komisaris. :
b Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut PERUM menurut PP Nomor
13 Tahun 1998 dan UU Nomor 19 Tahun 2003 adalah BUMN yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1969 yang mana seluruh
modalnya dimiliki Negara berupa kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, tujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
36
Republik Indonesia, UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, pasal 1.
Universitas Sumatera Utara
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Sifat usaha perum lebih kepada pelayanan publik namun tetap diharapkan
menghasilkan laba untuk kelangsungan usahanya.Pada dasarnya proses pendirian Perum sama dengan pendirian Persero. Organ Perum adalah
Menteri, Direksi dan Dewan Pengawas.
I.5.9.3 Tujuan Pendirian Badan Usaha Milik Negara
Pendirian, pengawasan, serta pembubaran Badan Usaha Milik Negara BUMN diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 baik itu yang
berbentuk Perum maupun Persero. Dalam PP ini yang dimaksud dengan pendirian adalah pembentukan Persero atau Perum yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah. Dalam pasal 4 PP No.45 Tahun 2005 disebutkan bahwa pendiran BUMN meliputi
37
a pembentukan Perum atau Persero baru;
:
b perubahan bentuk unit instansi pemerintah menjadi BUMN;
c perubahan bentuk badan hukum BUMN; atau
d pembentukan BUMN sebagai akibat dari peleburan Persero dan
Perum Dalam pasal 5 disebutkan bahwa pendirian BUMN ditetapkan oleh
Peraturan Pemerintah dan di dalamnya,sekurang-kurangnya memuat
38
a. Penetapan pendirian BUMN;
:
b. Maksud dan tujuan pendirian BUMN; dan
c. Penetapan besarnya penyertaan kekayaan negara yang dipisahkan
dalam rangka pendirian BUMN.
Pendirian BUMN dilakukan dengan mengalihkan unit instansi pemerintah menjadi BUMN, maka dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
37
Republik Indonesia, PP Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, pengawasan, serta pembubaran Badan Usaha Milik Negara, pasal 4.
38
Republik Indonesia, Ibid., pasal 5.
Universitas Sumatera Utara
ayat 1, dimuat ketentuan bahwa seluruh atau sebagian kekayaan, hak dan kewajiban unit instansi pemerintah tersebut beralih menjadi kekayaan, hak dan
kewajiban BUMN yang didirikan. Selanjutnya dalam pasal 6 disebutkan BUMN mempunyai tempat
kedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar. Pendirian BUMN dilakukan dengan memperhatikan ketentuan
mengenai tata cara penyertaan modal dalam dalam rangka pendirian BUMN. Pendirian BUMN menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 pasal 2 memiliki
maksud tujuan antara lain: 1.Memberi kontribusi bagi perkembangan perekonomian nasional
secara umum. 2.Menjadi salah satu sumber pendapatan negara melalui penerimaan
pajak, deviden dan privatisasi. 3.Mengejar keuntungan.
4.Menyelenggarakan pelayanan publik berupa barang dan jasa yang memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
5.Sebagai perintis dalam kegiatan usaha yang membutuhkan modal besar yang belum dapat dijalankan oleh sektor swasta dan koperasi.
6.Berperan aktif dalam membina dan memberdayakan pengusaha golongan ekonomi lemah, UKM, koperasi dan masyarakat.
Tujuan politik ekonomi dari pendirian BUMN menurut Mardjana
39
1.Sebagai wadah bisnis aset asing yang dinasionalisasi. , yaitu :
2.Membangun industri yang diperlukan masyarakat namun masyarakat atau swasta tidak mampu memasukinya, baik karena alasan investasi
yang sangat besar maupun risiko usaha yang sangat besar. 3.Membangun industri yang sangat strategis karena berkenaan dengan
keamanan dan stabilitas negara.
39
Riant Nugroho D dan Randy Wrihatnolo. op. cit.,
Universitas Sumatera Utara
I.5.10 Privatisasi I.5.10.1 Pengertian Privatisasi