karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Harianja 2002 menyatakan bahwa insentif adalah pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing yang
juga dikaitkan dengan kinerja dan diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Nawawi
2003 menyatakan bahwa insentif adalah penghargaanganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak
tetap atau sewaktu-waktu. Pengertian insentif menurut Simamora 2004 adalah pembayaran-
pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan organisasi dapat membayar semua atau sebagian dari insentif terebut. Insentif dan
pemberian fasilitas itu disebut dengan berbagai macam istilah seperti benefit and services, program-program kesejahteraan, program-progam pelayanan,
kompensasi pelengkap, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pengertian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
insentif merupakan suatu sarana untuk memberikan dorongan kepada karyawan terhadap tugas yang diberikan. Jadi pada pengertian ini insentif merupakan suatu
cara atau sarana untuk menggerakkan tenaga kerja agar melakukan tugasnya dengan baik sehingga tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan dapat dicapai
dengan baik.
2.2.5. Jenis-jenis Insentif
Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang umum diberikan yaitu: 1. Insentif Finansial
Universitas Sumatera Utara
Insentif finansial merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa bonus,
komisi, pembagian laba dan kompetensi yang ditangguhkan, serta dalam bentuk jaminan sosial berupa pemberian rumah dinas, insentif lembur,
insentif kesehatan dan insentif lainnya. 2. Insentif Non Finansial
Intensif non finansial dapat diberikan dalam bentuk, antara lain : a. Pemberian piagam penghargaan
b. Pemberian pujian lisan ataupun tertulis, secara resmi ataupun pribadi c. Ucapan terima kasih secara formal maupun informal
d. Promosi jabatan kepada karyawan yang baik selama masa tertentu serta dianggap mampu.
e. Pemberian tanda jasamedali kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja yang cukup lama atau mempunyai loyalitas yang tinggi.
f. Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan misalnya pada mobil atau lainnya
g. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja. Menurut Hasibuan 2005 bentuk-bentuk insentif adalah:
1 Nonmaterial insentif Nonmaterial insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berbentuk penghargaanpengukuhan berdasarkan prestasinya, dibawah prestasi standard.
2 Sosial insentif Sosial insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berdasarkan produktivitas kerjanya, berupa fasilitas dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya seperti promosi, mengikuti pendidikan, atau naik haji.
3 Material insentif Material insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berdasarkan produktivitas kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insentif ini bernilai ekonomis sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya. Dalam mendorong kepuasan kerja yang lebih tinggi banyak perusahaan
yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan perusahaan. Berbagai sistem insentif yang dikenal dewasa ini
dapat digolongkan pada dua kelompok utama yaitu sistem insentif pada tingkat individual dan pada tingkat kelompok, yang termasuk pada sistem individual
menurut Siagian 2003 antara lain: 1 Piece Work
Salah satu teknik yang umum digunakan untuk mendorong para karyawan meningkatkan produktivitas kerjanya adalah dengan jalan memberikan insentif
finansial berdasarkan jumlah hasil pekerjaan karyawan yang dinyatakan dalam unit produksi. Dasar perhitungannya jelas bahwa makin banyak unit produksi
yang mereka hasilkan, Makin tinggi pula insentif yang diterimanya. 2 Bonus Produksi
Insentif dalam bentuk bonus yang diberikan pada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi baku terlampaui. Melampaui
tingkat produksi itu dapat dalam salah satu dari tiga bentuk. Pertama, berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam satu kurun waktu tertentu. Jika
Universitas Sumatera Utara
jumlah unit produksi yang dihasilkan memiliki jumlah yang telah ditetapkan, karyawan menerima bonus atas kelebihan jumlah yang dihasilkannya itu. Kedua,
apabila terjadi penghematan waktu. Artinya, jika karyawan menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan dalam waktu yang lebih singkat dari waktu yang
seharusnya, karyawan yang bersangkutan menerima, bonus dengan alasan bahwa dengan menghemat waktu itu, lebih banyak waktu yang dihasilkan. Ketiga, bonus
yang diberikan bersarkan perhitungan progresif. Artinya, Jika seseorang karyawan makin lama makin mampu memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin
besar, maka semakin besar pula bonus yang diterimanya untuk setiap produk yang dihasilkannya.
3 Komisi Sistem insentif lain yang lumrah ditetapkan adalah pemberian komisi.
Pada dasarnya ada dua bentuk sistem ini. Pertama ,para karyawan memperoleh gaji pokok, tetapi penghasilannya dapat bertambah dengan bonus yang
diterimanya, karena keberhasilan melaksanakan tugas. Kedua, karyawan memperoleh semata- mata berupa komisi.
4 Kurva “Kematangan” Di dalam perusahaan yang mempekerjakan tenaga teknikal dan profesional
ilmiah, sering terjadi bahwa para karyawan, terutama yang merupakan “pekerja otak”, tidak bergairah untuk menduduki jabatan administrasi atau manajerial.
Mereka adakalanya lebih senang terus menekuni bidang profesinya. Untuk mengatasi hal seperti itu diciptakan apa yang di kenalnya dengan istilah “kurva
kematangan” atau “maturity curve”. Dalam praktek penggunaan kurva ini berarti bahwa apabila ada tenaga profesional yang karena masa kerjanya dan golongan
Universitas Sumatera Utara
pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi, dibuat suatu kurva produktivitas kerja. Jika kurva tersebut menunjukkan
bahwa produktivitas kerja mereka lebih besar dari produktivitas kerja normal, kepada mereka diberikan insentif tertentu. Dengan demikian, meskipun golongan
pangkat dan ruang gaji, sudah maksimal, penghasilan riil mereka masih dapat ditingkatkan, dengan demikian diharapkan produktivitas kerja mareka tewrus
meningkat. 5 Insentif Bagi Eksekutif
Mengingat pentingnya penurunan para manajer dalam menjalankan dan mengemudikan roda perusahaan. Sistem insentif bagi para manajer tersebut pada
umumnya mendapatkan perhatian serius, baik yang diperuntukkan bagi manajer yang relatif muda maupun bagi para manajer yang lebih senior.
Prinsip pokok program-program benefit karyawan adalah bahwa benefit harus memberikan kontribusi kepada organisasi paling tidak sama dengan biaya
yang dikeluarkan.
2.2.6. Program Insentif Yang Efektif