memberikan kontribusi lebih besar dan sebanding. Perusahaan dapat memberikan tambahan upah dan atau insentif bagi pekerja hanya bila dia yakin bahwa pekerja
dapat memberikan peningkatan kinerja. Dengan kata lain setiap peningkatan upah dan insentif perlu diikuti dengan peningkatan kinerja pegawai secara proporsional.
2.2.8. Pengertian Produktivitas Kerja
Ruang lingkup pengertian dan penghayatan produktivitas perlu kita lihat secara lebih mendalam. Karena produktivitas sangat vital artinya demi suksesnya
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, di mana manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak terhadap faktor-
faktor produksi lainnya. Anoraga 2004 menyatakan: “Produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang
telah dikeluarkan. Sinungan 2003 memberikan pengertian produktivitas sebagai berikut: “Produktivitas adalah sikap mental patriotik yang memandang hari depan
secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik dari hari ini”.
Sedangkan pengertian produktivitas kerja menurut Hasibuan 2005 adalah: “Perbandingan antara output dengan input, di mana output-nya harus mempunyai
nilai tambah dan tenik pengerjaannya yang lebih baik.” Menurut Sulistiyani dan Rosdah 2009 menyatakan “Produktivitas menyangkut masalah hasil akhir,
yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam suatu produksi”. Sinungan 2008 Untuk menentukan produktivitas, orang harus
memperhatikan dua hal yaitu apakah hasil yang diinginkan telah dicapai menyangkut hasil guna atau efektivitas, serta sumber apa yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mencapai hasil tersebut menyangkut daya guna atau efisiensi. Hasil guna dihubungkan dengan hasil sedangkan daya guna dihubungkan dengan
pemanfaatan sumber-sumber. Menurut Schermerharn 2003 menyatakan bahwa ”produktivitas diartikan
sebagai hasil pengukuran suatu kinerja dengan memperhitungkan sumber daya yang digunakan, termasuk sumber daya manusia”. Produktivitas dapat diukur
pada individual, kelompok maupun organisasi. Produktivitas juga mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja
dalam kaitannya dengan penggunaan sumber daya. Orang sebagai sumber daya manusia di tempat kerja termasuk sumber daya yang sangat penting dan perlu
diperhitungkan. Dalam setiap usaha baik usaha perorangan, usaha segolongan warga
negara maupun masyarakat selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan produktivitas karyawan walaupun motivasi mendorong peningkatan produktivitas
kerja yang berbeda-beda dari suatu perusahaan dengan lainnya. Produktivitas mengutamakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam
produktivitas juga diartikan sebagai berikut: 1. Perbandingan antara kumpulan jumlah keluaran dan masukan yang
dinyatakan dalam satuan umum. 2. Perbandingan antara ukuran harga bagi pemasukkan dan hasil Sinungan,
2003.
Berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya maka produktivitas menunjukkan adanya perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan
pengorbanan yang telah diberikan. Pengorbanan itu bukan hanya tenaga kerja tetapi juga faktor produksi lainnya, antara lain modal dan keahlian. Produktivitas
Universitas Sumatera Utara
yang rendah akan menimbulkan inefesiensi dalam penggunaan tenaga kerja yang sekaligus merupakan pemborosan bagi suatu perusahaan. Oleh sebab itu peranan
karyawan dan pimpinan sangat menentukan produktivitas suatu perusahaan. 2.2.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Tujuan dari pelaksanaan produktivitas adalah untuk meningkatkan atau memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam pelaksanaan produksi agar dapat
terlaksana dengan baik dan dengan tujuan utama untuk mengatasi adanya pemborosan-pemborosan atau dengan kata lain semua sumber-sumber yang ada
dalam pelaksanaan produksi dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada yang terbuang begitu saja. Namun sejauh itu ada juga pelaksanaan produktivitas yang
tidak berhasil yang disebabkan oleh beberapa pengaruh di antaranya masalah ketenagakerjaan dan modal serta faktor alamiah natural resources. Masing-
masing syarat atau faktor tersebut berlaku dalam cara yang berbeda dan dalam keadaan berbeda pula. Contohnya di negara-negara berkembang yang tingkat
penganggurannya tinggi, faktor utamanya mungkin keamanan dan kepastian kerja. Jadi setiap tindakan perencanaan peningkatan produktivitas paling sedikit
mencakup tiga tahap berikut ini: 1. Mengenai faktor makro utama bagi peningkatan produktivitas.
2. Mengatur pentingnya setiap faktor dan menentukan prioritasnya. 3. Merencanakan sistem tahap-tahap untuk meningkatkan kemampuan
pekerja dan memperbaiki sikap mereka sebagai sumber utama produktivitas. Sinungan, 2003.
Dari pengertian sebelumnya dapat diketahui bahwa produktivitas adalah suatu cara yang terbaik untuk meningkatkan gairah kerja dari karyawan. Namun
Universitas Sumatera Utara
ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pencapaian tingkat produktivitas yang baik menurut Sinungan 2003, yaitu: a manusia; b Modal;
c metodeproses; d lingkungan organisasi internal; e produksi; f Lingkungan Negara eksternal; g lingkungan internal dan regional; h umpan
balik Mangkuprawira 2003 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
produktivitas relatif kompleks, bisa jadi faktor intrinsik tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kesehatan, dan pengalaman dan bisa faktor
ekstrinsik upah, lingkungan kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja, dan hubungan sosial.
Menurut Anoraga 2004 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut :
1. Motivasi Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi
karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik.
2. Pendidikan Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Tanpa bekal pendidikan, mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru dalam cara atau suatu sistem.
3. Disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah
ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja
menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
4. Keterampilan Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.
5. Sikap etika kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,
selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya
hubungan seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja.
6. Gizi dan kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang
didapat, hal itu mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
7. Tingkat penghasilan Penghasilan yang cukup berdasarkan produktivitas kerja karyawan karena
semakin tinggi prestasi karyawan maka akan semakin besar prestasi yang
Universitas Sumatera Utara
diterima. Dengan itu maka akan memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai.
8. Lingkungan kerja dan iklim kerja Lingkungan kerja dari karyawan termasuk hubungan kerja antara karyawan,
hubungan dengan pimpinan, suhu, serta lingkungan penerangan dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari
perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja, karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak
menyenangkan, hal ini menganggu kerja karyawan. 9. Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih akan mendapat dukungan tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan. 10. Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.
11. Jaminan sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang
kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.
12. Manajemen Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi
dengan baik, dengan demikian produktivitas kerja akan tercapai. 13. Kesempatan berprestasi
Universitas Sumatera Utara
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan
produktivitas kerjanya.
2.2.10. Metode Pengukuran Produktivitas Kerja